170 Pengungsi Rohingya Berlabuh di Langkat, Ada yang Sakit dan Kelaparan
170 pengungsi Rohingya berlabuh di Langkat, ada yang sakit dan kelaparan
pengungsi rohingnya
170 Pengungsi Rohingya Berlabuh di Langkat, Ada yang Sakit dan Kelaparan
Satu unit kapal yang berisi 170 pengungsi Rohingya mendarat di perairan Desa Kwala Besar, Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara (Sumut), Sabtu (30/12). Kepala Desa Kuala Besar, M Amiruddin, mengatakan para pengungsi Rohingya mendarat pada pukul 23.00 WIB.
"Tadi malam sampan mereka mendarat ke pantai mereka langsung naik ke darat. Orang Kwala Besar pun datang melihat mereka," kata Amiruddin, Minggu (31/12).
- Penyelundupan Pengungsi Rohingya ke Aceh, Polisi Tetapkan Dua Tersangka Baru
- 3 Imigran Rohingya Kembali Kabur dari Tempat Penampungan Sementara, Ini Fakta di Baliknya
- Ditolak Warga Kwala Langkat, 51 Etnis Rohingya Dipindahkan dari Tenda Darurat
- Pengungsi Rohingya Hamili Anak Bawah Umur di Makassar, Diringkus Setelah Kabur ke Jakarta
- Jelang Pensiun, Harta Kekayaan Presiden Jokowi Tembus Rp95 Miliar
- Kompolnas Desak Polri Gerak Cepat Buru Bandar Judi Online di Luar Negeri: Jangan Kasih Kendor
Warga sempat memberikan bantuan makanan kepada para pengungsi Rohingya yang mendarat di perairan Kwala Besar itu. Warga juga memberikan pertolongan medis kepada beberapa pengungsi Rohingya yang sedang sakit.
"Jadi kondisinya ada (pengungsi) yang sakit. Tapi ya atas dasar kemanusiaan yang sakit kami obati. Mereka juga enggak punya makanan, jadi kelaparan, warga kami juga kasih makanan," ungkap Amiruddin.
Saat ini seluruh pengungsi Rohingya itu berada di tepi pantai yang tidak jauh dari Desa Kwala Besar. Petugas keamanan juga terlihat berada di lokasi para pengungsi Rohingya berada.
Sementara itu Plt Bupati Langkat, Syah Afandin, mengatakan Pemkab Langkat akan melakukan rapat dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) untuk mengambil kebijakan terkait penanganannya. Pasalnya pendaratan pengungsi Rohingya.
"Saya sudah mengutus staf saya untuk memantau itu. Selanjutnya kami akan melakukan koordinasi dengan Forkopimda menyikapi ini, sekaligus melapor kepada Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) terkait sikap kami. Tetapi secara kemanusiaan kami juga kasihan melihat mereka," ujar Afandin.
