Dukung Pariwisata, Begini Cara Pemkab Gunungkidul Tingkatkan Infrastruktur
Kondisi pariwisata di Gunungkidul mulai membaik selepas masa pandemi
Kondisi pariwisata di Gunungkidul mulai membaik selepas masa pandemi
Gunungkidul merupakan wilayah yang sumber pendapatannya banyak bergantung pada sektor pariwisata. Kondisinya sempat terpuruk saat pandemi COVID-19. Namun setelah masa pandemi berakhir, iklim pariwisata di Gunungkidul terus membaik. “Saat ini pengeluaran wisatawan yang berkunjung ke Gunungkidul rata-rata pada Rp228.997 dari sebelumnya Rp226.494 pada triwulan kedua 2023. Selanjutnya, lama tinggal saat ini 1,31 per hari dan sebelumnya 1,27 per hari,” kata Pelaksana Tugas Dinas Pariwisata Gunungkidul Harry Sukmono dikutip dari ANTARA pada Selasa (8/8).
Sukmono mengatakan bahwa peningkatan belanja wisatawan dan lama waktu tinggal wisatawan tak lepas dari pembangunan infrastruktur yang dibangun pemerintah pusat hingga kabupaten serta pelaku jasa usaha wisata dan swasta yang mengembangkan tempat wisata dan membangun hotel. Dari awal Januari hingga Juli 2023, sudah ada total wisatawan yang berkunjung ke Gunungkidul sebanyak 1.334.940 orang. “Sementara target perolehan PAD wisata sebesar Rp28,9 miliar di 2023. Adapun target wisatawan sebanyak 4.117.190 orang,” ujar Sukmono.
Sementara itu Ketua PHRI Gunungkidul, Suntoyo mengatakan bahwa memasuki triwulan ketiga tahun 2023, jumlah kunjungan wisata di Gunungkidul mengalami peningkatan. Berdasarkan catatan PHRI, rata-rata tingkat hunian hotel di Gunungkidul naik sekitar 10 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Selain itu okupansi restoran juga mengalami peningkatan pada triwulan ketiga tahun 2023 ini. “Jika sebelumnya yang menginap perorangan kini rombongan,” kata Suntoyo.
Menurutnya, okupansi itu terdongkrak seiring dengan peningkatan minat wisatawan dari berbagai daerah dan juga mancanegara yang berlibur dan menikmati keindahan sejumlah destinasi wisata di Gunungkidul.
Lebih lanjut Suntoyo mengingatkan pada pelaku usaha sektor pariwisata tidak memanfaatkan momen peningkatan jumlah wisata ini untuk menaikkan tarif. Menurutnya hal itu bisa mencederai nama Gunungkidul di mata wisatawan. “Kami mengajak seluruh pelaku usaha sektor pariwisata memberikan kesan dan pengalaman yang baik bagi wisatawan selama di Gunungkidul. Di kemudian hari mereka akan datang kembali,” ujar Suntoyo.
Ia mengatakan ada pekerjaan rumah bagi Pemkab Gunungkidul, salah satunya soal penerangan jalan. Baginya jalan gelap pada malam hari dapat mengurangi minat wisatawan. Dari segi keamanan jika lampu penerangan memadai tingkat kerawanan juga mudah diminimalisir. “Kondisi lampu penerangan jalan umum di jalur wisata memang masih memprihatinkan,” pungkasnya.
Upacara Melasti di Pantai Parangtritis berhasil mendongkrak kunjungan wisatawan
Baca SelengkapnyaSetelah sempat terpuruk akibat pandemi COVID-19, pariwisata Bali telah bangkit kembali pada tahun 2023.
Baca SelengkapnyaBaru dibuka, Pantai Kodok langsung mencuri perhatian wisatawan di Pandeglang
Baca SelengkapnyaKabupaten Solok tak hanya terkenal dengan produksi beras unggulannya saja, akan tetapi potensi pariwisata di daerah ini juga tak kalah menarik untuk dikunjungi.
Baca SelengkapnyaDirektur Penindakan KPK, Asep Guntur menyebut kasus pungli tersebut telah terencana sejak tahun 2019 lalu yang dilaksanakan secara terstruktur.
Baca SelengkapnyaKeberadaan Ibu Kota Nusantara di Provinsi Kalimantan Timur membuka peluang banyak hal bagi penduduk lokal.
Baca SelengkapnyaMurjiyati terus bergerak bersama ibu-ibu penjual jamu di Kiringan untuk mengangkat potensi desa wisata jamu
Baca SelengkapnyaJumlah tersebut mengalami peningkatan sebanyak 6 persen dari jumlah pelayanan penumpang di tahun 2023.
Baca Selengkapnya327 warga telah dievakuasi pada gelombang ketiga Tim KRI Kakap-811 atau dari TNI Angkatan Laut. Dari jumlah itu, terdapat 192 wanita dan 135 pria.f
Baca Selengkapnya