Jahit Sampai Subuh, Ini Proses Pembuatan Bendera Merah Putih yang Pecahkan Rekor Dunia
Bendera dibentangkan di atas gunung yang berada di area tambang terbuka Grasberg pada ketinggian 4.285 MDPL.
Bendera dibentangkan di atas gunung yang berada di area tambang terbuka Grasberg pada ketinggian 4.285 MDPL.
Untuk membuat maha karya bendera terbesar yang akan memecahkan rekor dunia ini, prosesnya memakan waktu sekitar kurang lebih 10 hari. Proses pembuatannya juga tidak mudah dan penuh pengorbanan.
Mengerjakan bendera merah putih terbesar yang pernah ada, mereka harus menjahit dari pagi, siang, malam, bahkan hingga subuh. Dengan kondisi yang dingin belakangan ini, para penjahit rela kedinginan demi sang merah putih.
Untuk membuat bendera terbesar yang akan memecahkan rekor dunia ini tidak mudah. Selain harus bekerja pagi hingga pagi lagi, ada banyak hal yang menghambat proses pembuatannya. Menurut video ini, angin kencang dan terik matahari di siang hari menjadi salah satu faktor alam yang menghambat pengerjaan bendera merah putih ini.
Setelah kurang lebih 10 hari membuat bendera merah putih yang akan memecahkan rekor dunia ini, proses pembuatan akhirnya selesai. Bendera berhasil dijahit dengan baik dan dimasukkan ke kotak. Mereka yang terlibat produksi tampak sangat senang.
Setelah proses panjang selesai, tim produksi pun berangkat ke Timika, Papua. Di sanalah bendera ini akan dibentangkan di atas gunung yang berada di area tambang terbuka Grasberg pada ketinggian 4.285 MDPL.
Sesampainya di bandara, mereka dijemput dengan bis anti peluru yang disiapkan Freeport Indonesia. Sebelum naik ke atas gunung, tim produksi juga harus menjalani tes kesehatan. Hal ini untuk memastikan kondisi kesehatan mereka, apakah mampu naik ke atas atau tidak.
Untuk menuju tambang Grasberg, mereka menaiki kereta gantung yang memang sudah menjadi salah satu fasilitas di sana. Konon suhu di atas tambang sudah mencapai kurang lebih 3 derajat celcius.
TikTok @ferlyfraya
Akhirnya mau tidak mau, tim produksi menjahit manual bagian-bagian bendera yang robek. Meski suhu semakin dingin dengan kabut semakin tebal, mereka tetap melakukannya karena dikejar waktu. Namun tiba-tiba, angin kencang kembali merobek bendera dengan kerusakan yang makin parah. Mereka kembali menjahit manual bendera raksasa tersebut di atas ketinggian 4.285 MDPL.
Akhirnya, waktu yang ditunggu-tunggu pun tiba. Setelah selesai dibentangkan di area tambang terbuka Grasberg pada ketinggian 4.285 MDPL, bendera merah putih raksasa berukuran 3.431,25 m² ini sukses memecahkan rekor dunia sebelumnya dengan ukuran 2.742,43 meter persegi. Momen ini dilakukan dalam rangka merayakan HUT ke-78 Republik Indonesia.
Bendungan ini diharapkan memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar
Baca SelengkapnyaCukup memanfaatkan satu bahan masak, minyak goreng yang sudah digunakan dan berwarna gelap bisa dijernihkan kembali. Yuk, kita telusuri prosesnya.
Baca SelengkapnyaPenemuan ular piton berukuran di salah satu rumah warga ini bikin heboh.
Baca SelengkapnyaMakin ketatnya persaingan di antara para pedagang bendera tak menyurutkan semangatnya berjualan.
Baca SelengkapnyaBocah SD ini mampu mengibarkan bendera merah putih saat upacara. Baru latihan Senin pagi, satu jam sebelum upacara dimulai.
Baca SelengkapnyaIndustri kapuk mengalami kemunduran karena masyarakat lebih suka memakai Kasur dengan bahan dasar busa dan pegas.
Baca SelengkapnyaBangunan ini dulunya sempat miring karena tertiup angin, namun bisa tegak kembali karena tertiup angin dari arah yang berbeda
Baca SelengkapnyaOtorita IKN Nusantara akan membangun kawasan hijau atau lindung seluas 177 ribu hektare.
Baca SelengkapnyaSeorang pembudidaya belut mampu kembangkan hingga 200 kolam meski sempat diremehkan hingga merugi.
Baca Selengkapnya