Pecahkan Rekor, Ini Astronot Terlama Berada di Luar Angkasa dan Selamat Kembali ke Bumi
Kononenko telah melampaui rekor sebelumnya yang dipegang oleh Gennady Padalka, yang menghabiskan waktu 878 hari di luar angkasa.
Astronot Rusia, Oleg Kononenko, telah kembali ke Bumi setelah berhasil memecahkan rekor sebagai individu yang paling lama tinggal di luar angkasa. Pria berusia 60 tahun ini mendarat dengan selamat pada 23 September 2024.
Selama 374 hari berturut-turut, Oleg Kononenko berada di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), yang menjadikannya menghabiskan total 1.111 hari di luar angkasa sepanjang kariernya sebagai kosmonaut atau istilah astronot dalam bahsa Rusia.
-
Siapa Astronot NASA yang tinggal lama di luar angkasa? Peggy Whitson Merupakan astronot wanita asal AS yang memiliki jumlah durasi perjalanan misi terlama yaitu 675 hari, dari hasil akumulasi perjalanannya selama di luar angkasa.
-
Bagaimana Astronot NASA bisa tinggal lama di luar angkasa? Mengutip Starlust, Selasa, (19/9), durasi seorang astronot bekerja di luar angkasa biasanya dipengaruhi oleh jenis misi dan tujuan seperti penelitian atau pemeliharaan alat.
-
Siapa saja astronot yang terjauh dari Bumi? Adapun misi yang menyebabkan manusia melakukan perjalanan terjauh dari Bumi, diberikan kepada Apollo 13 dan tiga astronot di dalamnya: John “Jack“ Swigert, Fred Haise, dan James Lovell.
-
Siapa pemegang rekor misi luar angkasa terpanjang? Pemegang gelar untuk misi luar angkasa terpanjang yakni astronot NASA, Frank Rubio buka suara.
-
Dimana astronot tinggal di luar angkasa? Perlu diketahui, ketika astronot tinggal di luar angkasa mereka tinggal di dalam rumah yang terbatas dan luar biasa ekstrem. Apakah lingkungan semacam ini aman bagi manusia? Penelitian pada bulan Agustus menyatakan bahwa Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) memiliki konsentrasi kimia yang setara dengan rata-rata rumah di seluruh Bumi. Tetapi, beberapa dari kontaminan ini dapat membahayakan manusia. Seperti mikroba yang menumpang yang dapat membuat astronot sakit, dan penelitian tentang jamur di ISS.
-
Bagaimana astronot mendarat kembali ke Bumi? Pendaratan pesawat Soyuz sering digambarkan sebagai “tidak lunak“ sehingga analogi “tabrakan mobil“ sering dikutip. Jika Anda pernah melihat astronot mendarat kembali ke Bumi, Anda akan tahu bahwa mereka harus dikeluarkan dari kapsul karena menghabiskan begitu lama dalam gayaberat mikro.
Dilansir Live Science, Selasa (1/10), Kononenko telah melampaui rekor sebelumnya yang dipegang oleh Gennady Padalka, yang menghabiskan waktu 878 hari di luar angkasa. Sejak tahun 2008, Kononenko telah terlibat dalam lima misi ke ISS. Ia juga mencatatkan rekor sebagai manusia terlama yang tinggal di ISS, mengalahkan rekor sebelumnya yang dipegang oleh astronot Frank Rubio, yang tinggal di ISS selama 371 hari karena kerusakan pada pesawat yang akan membawanya pulang.
Pada Oktober 2023, Kononenko berpartisipasi dalam misi luar angkasa selama hampir 7 jam untuk memperbaiki dua panel surya yang terpasang tidak dengan benar pada sistem radar. Ia juga berhasil menemukan sumber kebocoran radiator di modul laboratorium serbaguna. Oleg Kononenko bersama Nikolai Chub dan astronot Tracy Caldwell Dyson mendarat di Bumi dengan menggunakan pesawat Soyuz MS-25 milik Rusia. Ketiga angkasawan tersebut mendarat di padang rumput Kazakhstan 3,5 jam setelah meninggalkan ISS. Selama berada di luar angkasa, Kononenko telah melakukan sekitar 17.800 kali perjalanan mengelilingi orbit Bumi dan menghabiskan lebih dari 44 jam di luar angkasa dengan melakukan 7 aksi spacewalk.
Polyakov Valeri
Rekor yang tidak dapat dipecahkan oleh Kononeko selama kariernya adalah milik Valeri Polyakov yang ditetapkan antara 1994 dan 1995. Polyakov mencatatkan rekor sebagai manusia yang paling lama tinggal di luar angkasa, yaitu selama 437 hari berturut-turut, yang berarti Kononeko tertinggal 63 hari dari rekor tersebut.
Selama masa tinggal Kononeko di ISS, sebanyak 14 wahana antariksa yang berbeda mendarat di stasiun tersebut, termasuk roket Starliner milik Boeing yang baru-baru ini kembali ke Bumi tanpa astronaut setelah mengalami beberapa kebocoran helium. Hal ini menyebabkan astronaut NASA, Butch Wilmore dan Suni Williams, terjebak di luar angkasa.
Saat ini, belum ada kepastian apakah Kononeko akan melakukan penerbangan ke luar angkasa lagi. Ia juga belum mengambil keputusan untuk pensiun dari kariernya sebagai angkasawan, meskipun ia mengakui bahwa perjalanan luar angkasa semakin kompleks dan persiapannya semakin menantang. Meskipun ia mungkin memilih untuk pensiun, rekornya kemungkinan besar akan bertahan lama, mengingat para astronaut Rusia dijadwalkan untuk keluar dari ISS pada 2025.
Selain itu, Amerika Serikat mungkin tidak akan mampu memecahkan rekor Kononeko karena ISS direncanakan akan kembali ke Bumi pada 2030. Ada kemungkinan bahwa kosmonaut di masa depan akan mengunjungi Stasiun Luar Angkasa Tiangong milik China, yang baru saja selesai dibangun, sebagai bagian dari kerjasama kedua negara untuk membuat pangkalan di bulan pada tahun 2035.