Arkeolog Temukan Tempat Pemandian Romawi di Sebuah Rumah Mewah, Terkubur Ribuan Tahun di Bawah Bebatuan Vulkanik
Tempat pemandian ini berkapasitas 30 orang, dilengkapi juga dengan ruang ganti.

Arkeolog menemukan sebuah tempat pemandian kuno di kota kuno Pompeii, Italia. Tempat ini terkubur selama ribuan tahun di bawah bebatuan vulkanik. Temuan ini dianggap sebagai salah satu tempat pemantuan pribadi terbesar di kota kuno tersebut, yang luluh lantak akibat letusan gunung api Vesuvius pada tahun 79.
Dikutip dari The Independent, Sabtu (18/1), tempat pemandian ini dilengkapi dengan kolam besar dan juga ruang ganti hangat, panas, dan dingin. Tempat ini bisa menampung 30 orang dan ditemukan di tengah sebuah rumah mewah.
-
Dimana rumah Romawi kuno itu ditemukan? Rumah Romawi kuno ini ditemukan saat penggalian di Malta, negara yang berada di Laut Mediterania.
-
Bagaimana arkeolog menemukan villa Romawi? Situs yang tersembunyi sekian lama ini terletak di lanskap yang dihuni sejak Zaman Perunggu dan digambarkan sebagai tempat yang 'kaya akan artefak'.
-
Apa saja temuan arkeolog di villa Romawi? Tak hanya bangunan, tempat yang menjadi penemuan mengesankan ini juga berisi benda-benda artefak, yaitu sejumlah kapak nazar miniatur, koin, perhiasan, dan lantai batu bata yang rumit. Mereka juga menemukan ubin kotak-kipas hypocaust dari sistem pemanas yang disebut hypocaust, yang menghasilkan dan mengedarkan udara panas di bawah lantai ruangan.
-
Dimana arkeolog menemukan pemandian Romawi? Arkeolog di Turki menemukan pemandian dan mosaik Romawi saat melakukan penggalian di kota kuno Herakleia di distrik Milas, Mugla.
-
Mengapa ditemukannya rumah Romawi kuno penting? “Kami tidak hanya punya kesempatan menemukan bangunan Romawi yang menakjubkan, tapi Malta sangat kurang dipelajari walaupun kaya akan peninggalan arkeologi yang fantastis dan sejarah dari zaman purbakala.“
-
Di mana vila Romawi kuno itu ditemukan? Para arkeolog menemukan vila mewah zaman Romawi kuno saat melakukan penggalian di Brookside Meadows, Grove, sebuah desa di Oxfordshire, Inggris.
Para arkeolog meyakini penemuan ini memberikan contoh bagaimana rumah-rumah pribadi digunakan sebagai “tontonan” untuk mendapatkan perhatian orang lain.
Pemandian tersebut ditemukan di dekat ruang perjamuan rumah tersebut, menunjukkan bahwa kediaman Romawi ini cocok untuk menjadi “panggung perayaan” yang melampaui apa yang kita anggap sebagai “ruang pribadi” menurut standar saat ini.
“Semuanya berfungsi untuk pementasan ‘pertunjukan’, yang menjadi pusat perhatian adalah pemiliknya sendiri,” jelas Direktur Taman Arkeologi Pompeii. Dr Gabriel Zuchtriegel.
“(Pemandian adalah) contoh bagaimana domus Romawi berfungsi sebagai panggung tontonan seni dan budaya yang dipentaskan pemiliknya untuk memperoleh suara atau mendapatkan kebaikan dari para tamu.”
Pemilik rumah diperkirakan seorang elit atau pejabat di kota tersebut, yang berupaya menciptakan ruang di rumah mereka sendiri untuk menampung banyak orang di jamuan makan mewah dan kemudian menawarkan mereka kesempatan untuk bersantai di pemandian air panas. Tembok-tembok di tempat ini dihiasi lukisan Perang Troya menawarkan atmosfer kebudayaan Yunani, kata Dr Zuchtriegel.
Para arkeolog menduga mereka yang menggunakan kompleks tersebut akan membuka pakaian di ruang ganti dengan dinding merah dan lantai mosaik sebelum memasuki ruangan panas. Mereka kemudian akan menuju ke ruangan hangat di mana minyak dioleskan ke kulit mereka dan dikikis. Mereka kemudian akan pindah ke ruangan dingin yang mewah di mana mereka bisa menenangkan diri di sana.