Berkat Penemuan Arkeolog dan Peneliti, Erika Richardo Blusukan Cari Lukisan Tertua di Dunia yang Ada di Sulawesi
Erika Richardo berperan dalam penemuan lukisan gua berusia 51.200 tahun di Sulawesi, yang diakui sebagai lukisan gua tertua di dunia.

Penemuan lukisan gua tertua kedua di dunia yang berada di Leang Karampuang, Maros-Pangkep, Sulawesi Selatan berhasil menarik perhatian banyak orang. Penemuan ini melibatkan seorang konten kreator dan pelukis Erika Richardo yang turut serta dalam proses penggalian.
Lukisan tersebut menampilkan tiga sosok yang mirip manusia yang sedang berinteraksi dengan seekor babi hutan, dan diperkirakan berusia sekitar 45.500 tahun. Temuan ini telah mengubah cara pandang kita terhadap sejarah seni prasejarah serta kemampuan kognitif manusia purba.
Namun, perjalanan untuk menemukan lukisan ini tidaklah mudah. Erika Richardo dan timnya harus berjuang keras untuk keluar dari hutan karena hujan yang membuat jalur menjadi licin.
Mereka terpaksa bertahan selama 4,5 jam tanpa membawa cukup makanan dan minuman. Dalam unggahannya, Erika juga menyampaikan rasa terima kasih kepada para peneliti dan arkeolog yang berkontribusi dalam penemuan lukisan ini.
Penemuan ini merupakan hasil kerja sama antara BRIN, Griffith University, Kemenbud, BPK 19, dan UNHAS. Erika Richardo dan tim berharap bahwa penemuan ini akan menginspirasi dan diingat oleh masyarakat Indonesia.
Berikut potret perjalanan Erika Richardo dalam mencari lukisan tertua di dunia yang terletak di Sulawesi, dirangkum oleh Liputan6.com dari berbagai sumber pada Selasa (11/2).
Erika Richardo berbagi pengalaman menariknya saat menemukan lukisan tertua kedua di dunia yang terletak di Sulawesi Selatan.

Erika tidak pergi sendirian, dia ditemani kekasihnya Jerhemy Owen dan beberapa anggota timnya saat menjelajahi hutan hingga gua.

Penemuan lukisan tertua kedua di dunia menjadi pengalaman tak akan dilupakan Erika dan Jerhemy yang memiliki hobi berpetualang.

Untuk mencapai tujuan utama, Erika dan tim perlu melewati berbagai izin serta menempuh perjalanan ke dalam hutan selama 4 jam dan memanjat gua setinggi 10 meter.

Erika merasa terharu ketika melihat lukisan ini secara langsung. Ia menyatakan lukisan ini merupakan yang tertua kedua di dunia saat ini, meskipun sebelumnya pernah menjadi yang tertua hingga tahun 2024.

Erika Richardo dan timnya berharap penemuan ini akan memicu penelitian lebih lanjut di bidang arkeologi dan antropologi, serta diingat oleh masyarakat Indonesia selamanya.
