Sejarah Panjang dan Biaya Pembangunan Jembatan Suramadu yang Kini Viral Minta Dirobohkan
Pengelolaan jembatan Suramadu berada di tangan Pemerintah Pusat, terutama di Kementerian PUPR.

Jembatan Surabaya-Madura (Suramadu) tengah menjadi sorotan di sosial media. Ini karena keluhan warganet terkait maraknya tindakan kriminalitas di jembatan terpanjang di Indonesia tersebut saat malam hari.
Bahkan, tak sedikit adanya permintaan dari penutupan hingga perobohan jembatan terpanjang di Indonesia tersebut.
Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji, atau yang akrab disapa dengan panggilan Cak Ji angkat bicara perihal laporan masyarakat terkait adanya masalah baru yang timbul di Jembatan Suramadu.
Menurut Cak Ji, pengelolaan jembatan Suramadu berada di tangan Pemerintah Pusat, terutama di Kementerian PUPR. Oleh karena itu, Pemerintah Kota Surabaya tidak memiliki kewenangan apapun untuk mengelola jembatan tersebut.
"Pemerintah kota Surabaya tidak memiliki suatu kewenangan untuk melaksanakan peraturan yang ada di sana," ucap Armuji.
Dia memastikan bahwa pihaknya akan terus melakukan koordinasi kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan juga Pemerintah Kabupaten Bangkalan agar tidak saling menyalahkan satu sama lain.
Pria berusia 59 tahun itu melanjutkan jika jembatan tersebut dibangun dengan menggunakan APBN. Tujuannya adalah untuk pemerataan infrastruktur dan ekonomi masyarakat yang tinggal di pulau Madura.
Sejarah Pembangunan Jembatan Suramadu
Mengutip pemberitaan merdeka.com, Jumat (Jembatan Suramadu merupakan jembatan terpanjang di Indonesia yang menghubungkan Surabaya-Madura dengan panjang mencapai 5.438 meter.
Sejarah pembangunan jembatan Suramadu bermula dari ide Prof. Sedyatmo pada tahun 1960 dan baru dilaksanakan pada tahun 2003 yang disahkan oleh Presiden Megawati Soekarnoputri pada 20 Agustus 2003.
Bahkan, putri Presiden Soekarno tersebut meresmikan langsung pemasangan tiang pancang jembatan Suramadu di Tambak Wedi Surabaya.
Dalam pembangunannya, jembatan Suramadu dibagi menjadi tiga bagian, yaitu jalan layang, jembatan penghubung, dan jembatan utama. Jalan layang terdiri dari 36 bentang sepanjang 1,46 km di sisi Surabaya dan 45 bentang sepanjang 1,82 km pada sisi Surabaya.
Pada jembatan penghubung terdiri dari dua bagian dengan panjang masing-masing 672 meter dan disangga oleh beton kotak sepanjang 80 meter. Sementara pada jembatan utama terdiri dari tiga bagian yakni dua bentang samping sepanjang 192 meter dan bentang sepanjang 434 meter.
Jembatan Terpanjang di Indonesia
Jembatan utama juga dilengkapi dengan cable stayed setinggi 140 meter. Jembatan Suramadu juga disebut sebagai jembatan terpanjang di Indonesia. Panjang jembatan diperkirakan 5.438 meter.
Pembangunan jembatan terpanjang di Indonesia tersebut memakan waktu enam tahun sampai akhirnya selesai pada 10 Juni 2009 dan diresmikan oleh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Upacara peresmian tersebut berlangsung di Desa Sekar Bungo, Bangkalan, Madura.
Dengan beroperasinya jembatan Suramadu jarak tempuh Surabaya ke Bangkalan, Madura yang semula membutuhkan waktu 30 menit menggunakan kapal fery, kini hanya butuh waktu 10 menit. Dalam peresmian tersebut, SBY juga turut membentuk Dewan Pengembangan Wilayah Surabaya-Madura.
Adapun, biaya pembangunan jembatan Suramadu saat itu diperkirakan mencapai Rp4,5 triliun.