Jari-Jari Kaki Gatal? Awas Ancaman Kutu Air Menular, Kenali Gejala & Penyebabnya
Berikut gejala dan penyebab jari-jari kaki gatal akibat kutu air.
Bagi sebagian orang mungkin pernah mengalami jari-jari kaki gatal. Saat sedang mengalami kondisi itu, Anda tentu bertanya-tanya alasan di balik jari-jari kaki gatal tersebut. Jangan dianggap sepele, jari-jari kaki gatal bisa juga akibat terkena kutu air.
Meski terdengar sepele, kutu air merupakan suatu infeksi jamur menular. Oleh karena itu, masyarakat luas harus memahami dengan betul penyebab jari-jari kaki gatal akibat kutu air ini.
-
Kenapa kutu busuk menyebabkan gatal? Gigitan kutu busuk dapat menyebabkan rasa gatal yang hebat, sehingga orang yang digigit cenderung menggaruk kulitnya.
-
Apa saja penyebab gatal di jari? Gatal di jari tangan bisa dipengaruhi oleh beragam faktor. Mulai dari faktor kondisi penyakit kudis, eksim, tinea manun, dermatitis kontak, psoriasis, hingga neuropati.
-
Mengapa kutu rambut menyebabkan rasa gatal? Gejala bagi seseorang yang pada kepalanya dijangkiti kutu rambut adalah timbulnya rasa gatal-gatal di kulit kepala, kuping, dan leher. Rasa gatal ini disebabkan oleh air liur kutu yang menyebabkan reaksi alergi pada kulit kepala.
-
Apa saja penyakit yang ditandai dengan gatal? Kondisi Penyakit yang Ditandai dengan Rasa Gatal Gatal, kata Amelia, menjadi keluhan kulit terbanyak pada praktik dokter spesialis kulit dan kelamin. Apalagi kondisi cuaca dan polusi ekstrem seperti beberapa waktu belakangan ini.
-
Apa bahaya tungau dan kutu busuk bagi kesehatan? Dampak kesehatan meliputi gigitan kutu busuk yang bisa meninggalkan area merah, lecet, atau ruam besar pada kulit, serta menyebabkan reaksi alergi atau rasa gatal yang hebat.
-
Apa tanda umum gigitan kutu busuk? Bintik-bintik merah dan gatal di kulit. Ini adalah tanda paling umum dari gigitan kutu busuk, yang biasanya berukuran kecil dan merah, serta terasa gatal. Gigitannya mungkin juga meradang.
Bukan hanya penyebab saja, masyarakat juga harus waspada dengan mengenali gejala dari kutu air. Hal ini dilakukan agar tidak ada keluarga atau teman dekat yang tertular penyakit kutu air.
Lantas bagaimana gejala dan penyebab jari-jari kaki gatal akibat kutu air? Melansir dari halodoc, Jumat (6/9), simak ulasan informasinya berikut ini.
Apa Itu Kutu Air?
Mungkin sebagian dari Anda sering bertanya atau bahkan mengalami jari-jari kaki gatal. Tahukah Anda, jari-jari kaki gatal bisa menjadi pertanda bahwa Anda terkena kutu air.
Kutu air dapat dikenal juga sebagai tinea pedis atau athlete’s foot. Ini merupakan suatu infeksi jamur menular yang umumnya muncul di kulit kaki. Terutama pada sela-sela jari-jari kaki.
Kutu air sendiri adalah dermatofitosis dan disebabkan yang paling umum oleh kondisi lembap pada kaki. Hal ini lantaran keringat yang memfasilitasi pertumbuhan jamur. Lebih lanjut dikatakan bahwa kutu air berisiko tinggi dialami oleh orang-orang tertentu. Seperti:
- Orang yang kurang menjaga kebersihan
- Orang yang jarang mengganti kaus kaki
- Orang yang sering menggunakan sarana publik, misalnya pemandian umum
Kutu air dijelaskan dapat muncul sebagai salah satu dari empat bentuk klinis atau dalam kombinasi, berikut:
a. Hiperkeratosis Kronis
Jenis kutu air yang disebabkan oleh adanya infeksi jamur bernama Trichophyton rubrum. Kondisi ini ditandai dengan pola lesi yang khas dan umumnya menyebabkan munculnya penebalan telapak kaki serta sisik.
b. Intertriginosa Kronis
Kutu air jenis ini umumnya ditandai dengan terbentuknya sisik, eritema dan erosi kulit.
c. Ulseratif Akut
Kutu air satu ini dijelaskan paling sering disebabkan oleh T. mentagrophytes var. Interdigitale. Biasanya kondisi kutu air ini ditandai dengan munculnya lepuhan berisi cairan di ruang antar jari-jari kaki.
d. Vesikobulosa
Kutu air jenis ini biasanya menyebabkan adanya kemunculan kantung berongga (bula) pada lapisan kulit di area telapak kaki.
Masalah kesehatan ini tentu harus segera ditangani dengan tepat. Sebab, kutu air dapat memburuk dan menyebar ke bagian tubuh lainnya. Bahkan, penyakit kutu air juga bisa menyebabkan peradangan pada kelenjar getah bening.
Penyebab Kutu Air
Kutu air atau tinea pedis disebabkan oleh berbagai jenis jamur. Akan tetapi, penyebab kutu air yang paling sering ditemui adalah jenis dermatophytes.
Dermatophytes sendiri merupakan jenis jamur yang juga menjadi penyebab kurap. Jenis jamur ini diungkapkan hidup di lingkungan bersuhu hangat dan lembap. Misalnya seperti kolam renang dan kamar mandi.
Adapun tiga jamur dermatophytes atau dermatofit yang paling umum menjadi penyebab jari-jari kaki gatal akibat kutu air adalah sebagai berikut:
- Trichophyton (T.) rubrum.
- T. interdigitale, sebelumnya disebut T. mentagrophytes var. Interdigital.
- Epidermophyton floccosum.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa penularan jamur ini bisa melalui sentuhan langsung dengan kulit yang terinfeksi. Selain itu juga bisa melalui sentuhan langsung dengan benda yang terkontaminasi.
Nantinya jamur kutu air ini akan menetap dan berkembang biak pada permukaan kulit. Jamur kutu air ini juga memungkinkan masuk ke dalam kulit dan menyebabkan infeksi apabila terdapat celah pada kulit.
Gejala Kutu Air
Adapun beberapa gejala kutu air yang paling sering dialami oleh masyarakat, di antaranya:
- Iritasi seperti sensasi panas, terbakar dan menyengat di antara jari-jari kaki.
- Jari-jari kaki gatal.
- Bagian samping dan telapak kaki terasa sangat gatal.
- Area kulit kaki yang terkena tampak berwarna kemerahan.
- Timbul cairan dari area kulit kaki yang ditumbuhi jamur.
- Kulit kaki terlihat pecah-pecah dan mengelupas, khususnya di antara jari kaki dan di telapak kaki.
- Kulit melepuh dan lecet akibat gatal pada kaki.
- Kulit tampak lebih kering pada area telapak atau sisi samping kaki.
- Kuku kaki mengalami perubahan warna menjadi lebih tebal dan mudah rapuh.
- Kuku kaki terluka bahkan tampak lepas tempatnya semula.
Faktor Risiko Kutu Air
Adapun beberapa faktor risiko seseorang mengalami jari-jari kaki gatal akibat kutu air adalah sebagai berikut:
- Kaki sering berkeringat dan tidak segera dikeringkan.
- Berbagi benda pribadi, seperti handuk, kaus kaki atau sepatu.
- Sering memakai alas kaki tertutup.
- Berkunjung ke area publik tanpa alas kaki.
- Menggunakan sepatu yang ketat dan tebal.
- Terdapat luka pada jari atau kuku jari kaki.
- Tidak menjaga kebersihan kaki, seperti jarang mencuci kaki setelah beraktivitas dan menggunakan ulang kaus kaki yang belum dicuci.