Girangnya Ilmuwan Temukan Planet Mirip Bumi dan Layak Huni
Peneliti mengonfirmasi keberadaan planet HD 20794 d, yang berpotensi mendukung kehidupan. Namun, banyak pertanyaan masih harus dijawab.

Peneliti dari Inggris telah mengonfirmasi keberadaan sebuah "super-Earth" yang terletak 20 tahun cahaya dari Bumi dan berpotensi mendukung kehidupan. Penemuan ini dipublikasikan dalam jurnal Astronomy & Astrophysics.
Ilmuwan Oxford, Dr. Michael Cretignier, yang pertama kali mendeteksi objek luar angkasa ini pada 2022, mengungkapkan kegembiraannya.
“Saya sangat antusias untuk mendengar pendapat ilmuwan lain mengenai planet baru ini,” ujarnya dalam siaran pers.
Mengutip NYPost, Kamis (6/2), penemuan ini dikonfirmasi melalui analisis data yang dikumpulkan selama dua dekade oleh HARPS (High Accuracy Radial Velocity Planet Searcher) di Chile dan penerusnya, ESPRESSO.
HD 20794 d: ‘Super-Bumi’ Berpotensi Layak Huni
Planet ini diberi nama HD 20794 d dan memiliki massa enam kali lebih besar dari Bumi. Ia mengorbit sebuah bintang G mirip Matahari dengan periode revolusi 647 hari, hanya 40 hari lebih singkat dari Mars.
Yang membuatnya menarik bagi ilmuwan adalah posisinya dalam zona layak huni, artinya planet ini berada pada jarak yang memungkinkan adanya air dalam bentuk cair di permukaannya.
“Menariknya, jaraknya hanya 20 tahun cahaya, sehingga di masa depan, misi luar angkasa berpotensi dapat mengambil gambar langsung planet ini,” ujar Cretignier kepada Daily Mail.
Apakah Bisa Dihuni?
Meskipun berada dalam zona layak huni, orbit planet ini tidak berbentuk lingkaran sempurna melainkan eksentrik, yang berarti ia mengalami perubahan suhu ekstrem—dari membeku hingga mencair—tergantung pada posisi orbitnya.
“Faktor ini memungkinkan ilmuwan untuk menyempurnakan model teoretis mengenai habitabilitas planet,” kata Cretignier.
Ilmuwan dari Universitas Jenewa, Xavier Dumusque, menambahkan bahwa jarak dan kecerahan planet ini menjadikannya kandidat ideal untuk pengamatan atmosfer menggunakan teleskop masa depan.
Namun, Cretignier menegaskan bahwa berada di zona layak huni tidak menjamin adanya kehidupan. Ia memberi contoh Mars dan Venus, yang meskipun berada dalam zona layak huni, tidak mendukung kehidupan seperti di Bumi.
“Kami masih harus menjawab banyak pertanyaan, seperti apakah planet ini memiliki atmosfer dan apakah benar-benar ada air di permukaannya,” tambahnya.
Sejauh ini, para astronom telah mendeteksi lebih dari 7.000 eksoplanet, tetapi bukti keberadaan kehidupan di luar Bumi masih belum ditemukan.