Baterai Berlapis Berlian Ini Diklaim Bisa Awet Ribuan Tahun
Baterai ini bahkan mampu menyediakan daya lebih lama daripada baterai modern.
Ilmuwan kembangkan baterai berlian yang bisa memberi daya pada perangkat selama ribuan tahun. Baterai ini ditenagai oleh berlian yang mengelilingi isotop karbon radioaktif yang dikenal dengan karbon-14.
Bahkan baterai ini mampu menyediakan daya lebih lama daripada baterai modern, sehingga bisa digunakan dalam perangkat kesehatan bahkan di luar angkasa.
-
Kenapa baterai berlian nuklir memiliki daya tahan lama? Sebagai perbandingan, baterai AA alkali standar yang beratnya sekitar 20 gram memiliki penyimpanan energi 700 joule per gram. Meski baterai itu menghasilkan daya lebih besar daripada baterai berlian nuklir, baterai AA ini akan habis dalam waktu 24 jam. Sebaliknya, waktu paruh karbon-14 adalah 5.730 tahun, yang berarti baterai berlian ini akan membutuhkan waktu selama itu untuk terkuras hingga daya 50 persen. Ini mendekati usia peradaban tertua di dunia.
-
Apa yang membuat baterai Bell bertahan lama? 'Saat bergerak maju dan mundur, hal yang terjadi adalah lonceng timbal kecil menyentuh dua bel di kedua sisinya. Dan lonceng ini mengisi dan melepaskan daya secara terus menerus,'
-
Smartphone mana yang punya baterai paling awet? Oppo Find X7 Ultra muncul sebagai salah satu smartphone dengan ketahanan baterai terbaik menurut DxOMark, dengan skor 160 poin dan kapasitas baterai 5.000 mAh.
-
Bagaimana cara kerja baterai berlian nuklir? Para ilmuwan menjelaskan, baterai berlian ini memanen elektron yang bergerak cepat yang dipicu oleh radiasi, mirip dengan bagaimana tenaga surya menggunakan sel fotovoltaik untuk mengubah foton menjadi listrik.
-
Apa yang membuat berlian kuat? Selain memiliki keindahan yang menawan, berlian juga dikenal sebagai salah satu batuan terkuat.
-
Apa yang dilakukan baterai canggih ini? Tim peneliti dari University of Science and Technology of China mengatakan bahwa baterai ini mampu 'menghirup langsung atmosfer Mars sebagai bahan bakar' saat digunakan dan dapat diisi ulang dengan energi dari sumber eksternal seperti tenaga surya dan nuklir.
"Baterai berlian ini menawarkan cara yang aman dan berkelanjutan untuk menyediakan daya microwatt secara terus-menerus," kata Sarah Clark, direktur Tritium Fuel Cycle di UK Atomic Energy Authority.
"Baterai ini merupakan teknologi baru yang menggunakan berlian buatan untuk membungkus sejumlah kecil karbon-14 dengan aman," tambahnya, dikutip dari Newsweek, Selasa (10/12).
Meskipun bentuknya aneh, baterai ini menggunakan peluruhan radioaktif dari isotop karbon-14 yang ada di dalam berlian. Isotop adalah varian unsur kimia yang punya jumlah proton sama tetapi jumlah neutron yang berbeda dalam nukleusnya.
Beberapa isotop bersifat stabil, sementara yang lain bersifat radioaktif dan meluruh seiring Waktu. Nah, karbon-14 ini adalah isotop karbon yang bersifat radioaktif, jadi akan mengalami peluruhan dan melepaskan elektron.
Baterai berlian ini menghasilkan listrik dari peluruhan radioaktif melalui proses yang dikenal sebagai efek betavoltaik. Proses yang sama seperti cara panel surya mengubah cahaya menjadi listrik. Karbon-14, yang digunakan dalam baterai ini, memiliki waktu sekitar 5.730 tahun, yang artinya baterai bisa bertahan selama ribuan tahun, meskipun daya keluarnya akan berkurang seiring berjalannya waktu.
Dengan adanya baterai berlian ini, diharapkan bisa digunakan pada perangkat medis yang perlu energi jangka panjang tanpa pengisian ulang, seperti implant mata, alat bantu dengar, alat pacu jantung, bahkan pesawat ruang angkasa.
"Teknologi mikropower kami dapat mendukung berbagai aplikasi penting mulai dari teknologi luar angkasa dan perangkat keamanan hingga implan medis. Kami gembira dapat mengeksplorasi semua kemungkinan ini, bekerja sama dengan mitra di industri dan penelitian, selama beberapa tahun ke depan," kata Tom Scott, profesor di University of Bristol.
Struktur yang ada pada berlian ini juga akan menahan radiasi dari peluruhan, sehingga menjamin keselamatan bagi manusia dan juga lingkungan.
Reporter magang: Nadya Nur Aulia