Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengenal Tarei Asyeik, Ritual Adat Memanggil Roh Leluhur Khas Masyarakat Gunung Kerinci

<b>Mengenal Tarei Asyeik, Ritual Adat Memanggil Roh Leluhur Khas Masyarakat Gunung Kerinci</b>

Mengenal Tarei Asyeik, Ritual Adat Memanggil Roh Leluhur Khas Masyarakat Gunung Kerinci

Tarei Asyeik sebuah upacara adat khas masyarakat Gunung Kerinci Jambi untuk memanggil roh-roh leluhur mereka.

Upacara adat sudah menjadi sebuah bentuk ritual di Indonesia. Tak sedikit ritual tersebut masih terikat dengan para leluhur dan masih menganut kepercayaan Animisme dan Dinamisme.

Salah satu ritual yang masih kental dengan unsur magis dan sakral yaitu Tarei Asyeik yang berkembang di lapisan masyarakat Gunung Kerinci, Provinsi Jambi. Secara umum, tujuan dari ritual Tarei Asyeik ini masih cukup beragam, mulai dari penolak bala, penyembuhan, hingga ucapan rasa syukur atas hasil panen.

Sampai saat ini, Tarei Asyeik sudah ditetapkan sebagai salah satu Warisan Budaya Takbenda Indonesia pada tahun 2016 silam.

Simak ulasan ritual adat khas masyarakat Kerinci yang dihimpun dari beberapa sumber berikut ini.

Asal-Usul

Kata "Asyeik" diambil dari bahasa Kerinci yaitu Aseak, Asyek, atau Aseik yang berarti khusyuk atau penuh keyakinan. Maksudnya karena upacara ini dilakukan untuk memohon bantuan melalui kekuatan sakti dengan penuh keyakinan.

Tak hanya meminta agar keinginannya terpenuhi, ritual Tarei Asyeik ini juga dipercaya dapat memberikan ketenangan bagi orang-orang yang baru saja tertimpa musibah.

Durasi Ritual Berhari-hari

Melansir dari beberapa sumber, upacara Tarei Asyeik sudah berlangsung sejak zaman Pra-sejarah dan masyarakat Kerinci masih menganut sistem kepercayaan Animisme dan Dinamisme.

Dalam pelaksanaannya, upacara ini memiliki durasi yang cukup panjang dan banyak yang harus dipersiapkan. Bahkan, ritual ini bisa berlangsung berhari-hari dan satu minggu lamanya.

Selain itu, upacara ini juga menampilkan tari-tarian yang diiringi dengan syair-syair mantra dan instrumen tradisional yang membuat salah satu penarinya kemasukan arwah roh halus.

Saat ini, ritual ini sudah ditinggalkan sejak agama Islam masuk ke Provinsi Jambi. Banyak spekulasi tentang ritual yang bertolak belakang dengan ajaran-ajaran Islam.

Proses Pelaksanaan

Pada pelaksanaannya, ritual Asyeik dipimpin oleh seorang imam bernama Imam nan Barempak baik itu laki-laki ataupun perempuan.

Mereka-mereka ini dipercaya telah ditunjuk oleh nenek moyang untuk membimbing masyarakatnya.

Selanjutnya, upacara akan dilanjutkan dengan tarian dengan diiringi ritual-ritual tertentu. Para penari ini biasa disebut Balian atai Bilan. Untuk jumlahnya sendiri tak terbatas baik itu laki-laki atau perempuan.

Ritual ini terkadang juga dilaksanakan ketika ada orang atau kelompok yang sedang membutuhkan. Biasanya mereka akan mendatangi imam untuk memimpin ritual.

Kemudian, sang imam akan menjadi perantara untuk menyampaikan pesan, apabila kerasukan, itu tandanya sudah dihadiri oleh leluhur mereka.

Gelar Songo, Ritual Bersih Desa Warga Desa Glagah Banyuwangi
Gelar Songo, Ritual Bersih Desa Warga Desa Glagah Banyuwangi

Ratusan warga setempat menggelar kenduri desa dengan menghadirkan 9 jenis tumpeng.

Baca Selengkapnya
Cara Masyarakat Karo Atasi Kekeringan saat Musim Tanam, Lakukan Ritual Tarian Pemanggil Hujan
Cara Masyarakat Karo Atasi Kekeringan saat Musim Tanam, Lakukan Ritual Tarian Pemanggil Hujan

Konon tarian ini sudah lahir sejak abad 15 saat Karo masih dikenal dengan Kerajaan Lingga.

Baca Selengkapnya
Penampakan Artefak Sihir yang Ditemukan di Rute Haji Kuno, Peneliti Sebut Dulu Digunakan untuk Ritual Magis
Penampakan Artefak Sihir yang Ditemukan di Rute Haji Kuno, Peneliti Sebut Dulu Digunakan untuk Ritual Magis

Potret artefak kuno yang ditemukan di jalur haji lama.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Terkenal Sakral, Begini Potret Lokasi Ritual Malam 1 Suro di Hutan Alas Purwo Banyuwangi
Terkenal Sakral, Begini Potret Lokasi Ritual Malam 1 Suro di Hutan Alas Purwo Banyuwangi

Beberapa lokasi di Banyuwangi terkenal sebagai tempat sakral untuk melakukan ritual malam 1 Suro. Ini potretnya.

Baca Selengkapnya
Meriahnya Ritual Kebo-keboan Alas Malang, Wujud Kekuatan Budaya Banyuwangi
Meriahnya Ritual Kebo-keboan Alas Malang, Wujud Kekuatan Budaya Banyuwangi

Ritual adat Kebo-keboan Alas Malang yang digelar masyarakat Desa Alas Malang, Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi, Minggu (30/7), berlangsung meriah.

Baca Selengkapnya
Hanya Boleh Diikuti Orang Dewasa, Begini Keunikan Ritual Ngeuyeuk Seureuh Khas Sunda
Hanya Boleh Diikuti Orang Dewasa, Begini Keunikan Ritual Ngeuyeuk Seureuh Khas Sunda

Ngeuyeuk Seureuh merupakan salah satu ritual adat Sunda yang tidak dapat terpisahkan dalam proses pernikahan.

Baca Selengkapnya
Cara Unik Warga Tegal Minta Hujan saat Kekeringan, Gunakan Tari Sintren
Cara Unik Warga Tegal Minta Hujan saat Kekeringan, Gunakan Tari Sintren

Tari sintren yang dipentaskan di Tegal jadi ritual memanggil hujan

Baca Selengkapnya
Pegawai RSUD Karawang Tewas Membusuk di Perkebunan, Diduga Dibunuh saat Ritual Penggandaan Uang
Pegawai RSUD Karawang Tewas Membusuk di Perkebunan, Diduga Dibunuh saat Ritual Penggandaan Uang

Di sekitar jasad korban ditemukan sejumlah alat ritual.

Baca Selengkapnya
Mata Air Ini Diyakini sebagai Tempat Menyucikan Keris Mpu Gandring, hingga Kini Masih Dipakai Ritual Warga
Mata Air Ini Diyakini sebagai Tempat Menyucikan Keris Mpu Gandring, hingga Kini Masih Dipakai Ritual Warga

Sebuah situs bernama Sumber Nagan di Malang dipercaya sebagai tempat menyucikan keris Mpu Gandring dan masih dipakai ritual warga sampai sekarang.

Baca Selengkapnya