Batik Besurek Khas Bengkulu, Kain Bermotif Kaligrafi Arab yang Jadi Warisan Budaya Tak Benda
Salah satu kesenian budaya dari Bumi Rafflesia ini buah hasil akulturasi budaya Arab yang kini sudah menjadi warisan budaya Indonesia.

Salah satu kesenian budaya dari Bumi Rafflesia ini buah hasil akulturasi budaya Arab yang kini sudah menjadi warisan budaya Indonesia.

Batik Besurek Khas Bengkulu, Kain Bermotif Kaligrafi Arab yang Jadi Warisan Budaya Tak Benda
Indonesia begitu terkenal dengan kekayaan budaya yang meliputi karya seni seperti kain batik. Mungkin sebagian orang mengetahui jika batik sendiri hanya ada di Yogyakarta ataupun Surakarta, tetapi kain batik juga berkembang di Bengkulu.
Kain batik khas Bengkulu ini dinamakan Batik Besurek yang diambil dari bahasa Melayu Bengkulu yaitu "Bersurat" atau "Tulisan".
Sesuai dengan namanya, keunikan kain tersebut terletak pada motif-motifnya dari hasil akulturasi dengan budaya Arab. (Foto: Wikipedia)
Kini, kain Batik Besurek ini sudah menjadi salah satu simbol kekayaan seni budaya dari Bumi Rafflesia. Pemerintah Indonesia sudah menetapkan kain ini sebagai Warisan Budaya Tak Benda pada tahun 2015 silam.
Selain keunikannya, lahirnya Batik Besurek ini tidak lepas dari sejarah masa lampau. Penasaran? Simak rangkuman informasinya yang dihimpun merdeka.com dari berbagai sumber berikut.
Sejarah Awal
Lahirnya kain Batik Besurek ini bermula saat pahlawan bernama Pangeran Sentot Alibasya bersama keluarganya dan pengikutnya ini hijrah ke daerah Bengkulu. Kemudian, kain Besurek awalnya hanya digunakan oleh keturunan Pangeran Sentot Alibasya.

Bukan hanya dari keturunannya saja, penggunakan kain Besurek ini juga hadir dari kalangan para pengrajin yang masih satu garis keturunan dengan sang Pangeran. (Foto: jalurrempah.kemdikbud.go.id)
Seiring berjalannya waktu, kain Batik Besurek ini lambat laun menjadi busana daerah Bengkulu mulai dari penggunaan acara-acara besar. Bahkan, kini kain tersebut sudah mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah terkait pelestariannya.
Bermotif Kaligrafi Arab
Dilansir dari berbagai sumber, ciri khas yang nampak dari kain Batik Besurek ini adalah motifnya bercorak kaligrafi Arab. Artinya, dalam sehelai kain Batik Besurek ini terdapat akulturasi budaya dengan negara Arab.
Kata "Tulisan" atau "Surat" ini merupakan perpaduan budaya yang dibawa oleh para pedagang Arab dan pekerja asal India pada abad ke-17 silam. Sejauh ini, terdapat beberapa motif kain Batik Besurek dengan kaligrafi Arab.
Digunakan untuk Upacara Adat
Dirangkum dari warisanbudaya.kemdikbud.go.id, kain Batik Besurek ini awalnya digunakan untuk upacara adat seperti pengapit pengantin pria (detar atau topi khas Bengkulu) pada acara nikah; untuk pengantin putri pada acara siraman atau mandi, berdabung atau acara mengikir gigi.
Selain itu, kain ini juga berfungsi untuk menutupi jenazah, malam inaicuri ke kubur, dan acara cukur bayi.
