Sudah Diet Ketat, Mengapa Tak Kunjung Turun Berat Badan? Ini Penyebabnya
Tidak turunnya berat badan setelah diet bisa jadi disebabkan oleh beberapa faktor berikut.

Pahami faktor penyebab mengenai mengapa berat badan tidak turun padahal diet ketat telah dilakukan berikut.

Sudah Diet Ketat, Mengapa Tak Kunjung Turun Berat Badan? Ini Penyebabnya
Ketika menjalankan pola makan yang seimbang dan berolahraga secara teratur, penurunan berat menjadi hasil yang sangat ditunggu.Namun, mungkin pertanyaan ini sering muncul, "Mengapa berat badan saya tidak turun?"
Tidak turunnya berat badan bisa jadi disebabkan oleh beberapa faktor, seperti yang akan dijelaskan pada artikel berikut ini yang dikutip dari health.com pada (19/03).
Terlalu Banyak Latihan Kardio
Kardio adalah bagian penting dari rutinitas olahraga karena dapat membantu menjaga kesehatan jantung.
Latihan aerobik menjaga jantung tetap kuat, membantu mencegah diabetes, Alzheimer, dan beberapa jenis kanker, meningkatkan kualitas tidur, dan mengurangi stres.
Namun, jika kalian melakukan terlalu banyak latihan kardio dan kurang makan, kalian dapat menurunkan metabolisme karena tubuh berpikir bahwa ia perlu menghemat energi.
-
Kenapa berat badan sulit turun meskipun sudah olahraga? Hormon adalah zat kimia yang diproduksi oleh tubuh dan memiliki peran penting dalam mengatur berbagai fungsi seperti metabolisme, pertumbuhan, dan reproduksi. Menurut laporan dari Healthline, terdapat sembilan hormon yang berpengaruh signifikan terhadap berat badan, yaitu insulin, leptin, ghrelin, kortisol, estrogen, neuropeptida Y, glukagon-like peptida-1 (GLP-1), kolesistokinin (CCK), dan peptida YY (PYY). Di antara hormon-hormon ini, kortisol dikenal sebagai hormon stres utama yang dapat memperlambat metabolisme dan meningkatkan nafsu makan, sehingga saat Anda mengalami stres, hasil penurunan berat badan mungkin tidak terlihat.
-
Kenapa berat badan sulit naik? Beberapa orang memiliki gen yang membuat mereka cenderung memiliki metabolisme yang lebih cepat, sehingga membakar kalori lebih efisien dan sulit untuk menambah berat badan.
-
Bagaimana diet ketat bisa berdampak pada tubuh? Menghilangkan seluruh kelompok makanan berisiko menimbulkan kekurangan nutrisi dan masalah pencernaan.
-
Kenapa diet sering gagal? Diet merupakan salah satu cara beberapa orang merubah kondisi tubuhnya untuk bisa langsing. Namun perlu cara dan proses yang tepat supaya bisa mendapat hasil maksimal. Selain itu, pengetahuan akan pola hidup dan kebiasaan makan juga sangat berpengaruh pada tingkat keberhasilan anda saat diet.
-
Kenapa berat badan susah dijaga? Banyak individu mengalami kesulitan dalam menjaga hasil diet yang telah dicapai, disebabkan oleh berbagai faktor, seperti pola makan yang tidak teratur atau kembalinya kebiasaan lama.
-
Bagaimana cara menurunkan berat badan? 'Kurangi 500 kalori selama misalnya target turun berat badan 4 kg, jadi targetnya dalam satu minggu harus turun sekitar 1 kg, itu harus rutin melakukan olahraga rutin 3-5 kali per minggu dengan durasi 150 menit per minggu artinya setiap kali olahraga itu bisa 40-45 menit minimal,' jelas Firlianita.
Kalian dapat menurunkan berat badan dan membentuk otot tanpa lemak dengan melakukan latihan kekuatan sebagai tambahan dari latihan kardio. Otot memungkinkan pembakaran kalori lebih banyak.

Tidak Melakukan Angkat Beban
Pemulihan dan istirahat sering kali lebih penting daripada latihan itu sendiri.
Dengan mendapatkan waktu pemulihan yang cukup, kalian dapat mempersiapkan diri untuk latihan berikutnya.
Tidak beristirahat dapat mengakibatkan performa yang lebih buruk nantinya.

Tidak Melakukan Pemulihan Pascalatihan
Terlalu Banyak Duduk
Duduk dalam waktu lama dapat menjadi penyebab kenaikan berat badan atau kurangnya penurunan berat badan.
Penelitian telah menemukan bahwa risiko obesitas dapat meningkat sebesar 5% untuk setiap dua jam duduk.
Paling penting adalah bergerak. Hanya dengan melakukan kebiasaan aktif bergerak dapat bermanfaat bagi kesehatan secara umum.
Tidak Menyeimbangkan Makanan dengan Aktivitas
Beberapa orang memfokuskan energinya untuk membakar kalori dan tidak mempertimbangkan apa yang mereka konsumsi sebagai bahan bakar.
Pastikan mengonsumsi cukup kalori untuk mengatur berat badan sambil tetap aktif secara fisik.
Konsumsi makanan seperti, buah, sayuran, gula, natrium, lemak jenuh, lemak trans, sumber protein, mulai dari kacang-kacangan dan biji-bijian hingga makanan laut dan telur, serta biji-bijian utuh
Membatasi Makronutrien
Lemak yang dikonsumsi, seperti lemak sehat, atau lemak tak jenuh, termasuk biji chia, biji rami, dan ikan berlemak seperti salmon atau sarden.
Pilih protein, seperti daging tanpa lemak, ayam, kalkun, kacang-kacangan, dan lentil.
Pilih karbohidrat kompleks, seperti ubi jalar, gandum, dan quinoa.
Batasi karbohidrat sederhana, seperti permen, soda, makanan manis, dan makanan olahan dengan tambahan gula.
Makan berlebihan dapat menghambat penurunan berat badan.
Tubuh perlu mengalami defisit kalori untuk menurunkan berat badan, yang berarti kalian harus membakar lebih banyak kalori daripada yang dikonsumsi.

Terlalu Banyak Makan
Jaga diri tetap terhidrasi dengan air. Air juga memiliki beberapa manfaat kesehatan, seperti melindungi dan melumasi persendian, membantu tubuh membuang limbah, mencegah dehidrasi, dan mengatur suhu tubuh Anda

Tidak Cukup Minum Air
Kebanyakan orang dewasa umumnya membutuhkan tujuh hingga sembilan jam tidur setiap malam.
Tidak mendapatkan waktu tidur yang cukup secara konsisten dapat menyebabkan kenaikan berat badan.

Kurang Tidur
Kortisol juga menyebabkan efek negatif, seperti lemak yang membutuhkan waktu lama untuk hilang, apabila terpapar kortisol dalam waktu lama.
Tubuh dapat memproduksi kortisol secara berlebihan jika kalian mengalami stres atau kecemasan yang hebat dalam kehidupan pribadi atau pekerjaan.

Terlalu Stres
Penambahan berat badan adalah efek samping yang umum terjadi pada obat-obatan.
Obat-obatan yang memengaruhi berat badan, seperti antidepresan, antidiabetes, antiepilepsi, dan antipsikotik.

Konsumsi Obat-Obatan
Kondisi kesehatan tertentu dapat menghambat penurunan berat badan.
Kondisi kesehatan tersebut, seperti Sindrom Cushing, depresi, diabetes, hipogonadisme, hipotiroidisme, menopause, dan Sindrom ovarium polikistik (PCOS).

Kondisi Kesehatan
Perubahan Kondisi Badan
Berat badan tidak selalu merupakan cara yang paling akurat untuk mengukur tingkat kesehatan atau kebugaran.
Sebagai contoh, kalian mungkin melihat timbangan tetap sama atau naik karena ketika kalian kehilangan lemak, mungkin kalian mendapatkan otot.