Memulai Potty Training pada Anak, Ini 5 Cara untuk Membiasakannya
Transisi bayi dari menggunakan popok ke buang air besar sendiri bisa sangat menantang bagi orangtua. Begini cara untuk memulainya.
Transisi bayi dari menggunakan popok ke buang air besar sendiri bisa sangat menantang bagi orangtua. Begini cara untuk memulainya.
-
Bagaimana cara memulai potty training? Salah satu hal yang penting untuk diperhatikan adalah tidak memaksakan anak untuk segera mulai melakukan potty training.
-
Apa saja tanda kesiapan anak untuk potty training? Tanda-tanda kesiapan anak untuk melakukan potty training bisa bervariasi, tetapi beberapa indikator umum meliputi: Interval antar buang air sudah cukup lama: Anak bisa menahan buang air setidaknya selama dua jam di siang hari. Mengompol saat tidur: Anak sudah tidak mengompol saat tidur siang. Menyadari popok basah: Anak mulai menyadari ketika popok mereka basah. Menunjukkan minat buang air di toilet: Anak menunjukkan minat atau antusiasme terhadap penggunaan toilet. Mulai bisa menahan buang air besar: Anak sudah bisa menahan buang air besar untuk sementara waktu.
-
Mengapa potty training penting? Masa-masa potty training merupakan salah satu tahapan penting dalam perkembangan anak yang mengharuskan orangtua untuk bersabar dan telaten.
-
Kapan waktu tepat untuk memulai potty training? Dilansir dari Medical Daily, tidak ada waktu yang tepat untuk memulai proses ini, karena setiap anak memiliki waktu yang berbeda-beda dalam memahami dan menerima konsep buang air di toilet.
-
Apa masalah yang sering dialami anak setelah potty training? Mengompol merupakan salah satu hal yang bisa terjadi pada anak walau usai melakukan potty training.
-
Bagaimana ajarkan anak tentang bagian pribadi? Jelaskan dengan tegas bahwa bagian tubuh pribadi mereka adalah milik mereka sendiri dan tidak ada yang boleh menyentuhnya tanpa izin.
Memulai Potty Training pada Anak, Ini 5 Cara untuk Membiasakannya
Ketika buah hati sudah memasuki usia tertentu, maka sudah saat bagi orang tua untuk mulai mengenalkan dan membiasakan mereka buang air di toilet. Hal yang biasa dikenal sebagai potty training ini membutuhkan kesabaran dan ketelatenan dari orangtua.
Pada latihan ini, anak mulai diajarkan untuk mencopot popok dan mulai bisa mengendalikan diri dalam buang air kecil secara mandiri. Salah satu kondisi yang perlu disiapkan adalah kesiapan anak untuk melakukannya.
Kesiapan yang dimiliki oleh anak ini menyebabkan tidak ada usia pasti kapan potty training ini bisa dilakukan. Lisa Asta, M.D., dokter anak dari University of California, San Francisco mengatakan bahwa hal ini bisa dilakukan pada saat anak antara 18 hingga 30 bulan.
Beberapa tanda berikut bisa ditunjukkan anak ketika siap melakukan potty training:
- Anak mulai bisa menahan buang air setidaknya selama dua jam di siang hari dan tidak mengompol saat tidur siang.
- Anak mulai bisa disuruh untuk ke kamar mandi dan melepas pakaian.
- Anak mulai bisa menyadari ketika popok mereka basah.
Walau anak tampak siap, namun disarankan untuk menghindari potty training pada saat mereka dalam kondisi tertekan. Situasi yang asing juga seharusnya menjadi alasan bagi anak untuk berhenti sementara melakukan potty training.
Ketika anak sudah berada dalam kondisi siap untuk melakukan potty training, awal yang tepat bisa sangat membantu mereka dalam membiasakan diri. Dilansir dari Parents, berikut sejumlah cara memulai dan membiasakan potty training yang bisa dilakukan oleh anak.
Perkenalkan Toilet secara Bertahap
Mulai bicarakan mengenai potty training ini pada anak ketika mereka mulai bisa diajak bicara. Gunakan contoh yang dekat dengan kehidupan mereka sehari-hari dalam memperkenalkan penggunaan toilet ini.
Hal ini merupakan tahapan penting untuk memperkenalkan anak dengan potty training. Kondisi ini bisa membuat mereka jadi terbiasa dan nyaman jika sudah saatnya untuk terbiasa buang air secara mandiri.
Buat Jadwal
"Kuncinya adalah memiliki waktu tertentu dalam sehari ketika kamu membiasakan mereka buang air sehingga hal ini menjadi kebiasaan," terang Wendy Sue Swanson, M.D., dokter anak dari Seattle Children's Hospital.
Buat jadwal anak ke kamar mandi setiap dua jam sekali baik mereka buang air atau tidak. Lakukan hal ini sejak pertama mereka bangun tidur hingga saat mereka hendak tidur.
Beri Pujian
Ketika melakukan potty training, sering kali anak terlepas untuk buang air. Hal ini biasanya bahkan terjadi hingga mereka usia lima atau enam tahun.
Pastikan untuk tetap sabar dan jangan menghukum pada saat anak mengompol. Sebaliknya, beri pujian pada anak ketika mereka mulai bisa teratur buang air sendiri. Selain itu kamu juga bisa memberi hadiah pada anak ketika mereka mulai bisa buang air secara mandiri.
Ajarkan Kebersihan yang Tepat
Untuk membiasakan anak menjaga kebersihan, pastikan anak selalu mencuci tangan setelah buang air. Ajarkan cara cuci tangan yang tepat agar anak bisa mencuci tangan dengan baik.
Hal ini penting dilakukan terutama agar anak tidak terlanjut terbiasa berlaku jorok. Menjaga kebersihan secara tepat setelah buang air merupakan hal yang penting.
Sabar
Banyak orangtua yang ingin agar masa-masa potty training ini bisa cepat berlalu dengan mudah. Namun sayangnya hal ini membutuhkan waktu yang lama hingga anak benar-benar bisa buang air dengan tepat.
Kesiapan anak juga merupakan hal yang penting dimiliki pada saat ini. Pastikan agar anak juga tidak berkecil hati ketika melakukan potty training karena membutuhkan kesabaran mereka.
Penting bagi orangtua untuk tidak membiasakan anak menahan buang air besar terlalu lama. Tetap pastikan kenyamanan anak saat melakukan hal ini.