Kehujanan Tak Selalu Harus Berujung Sakit, Inilah Solusinya!
Terjebak hujan sampai basah? Jangan khawatir, berikut adalah langkah-langkah untuk mencegah timbulnya penyakit!
Kehujanan sering kali dianggap sebagai hal yang sepele, terutama di wilayah dengan curah hujan tinggi seperti Indonesia. Namun, bagi sebagian orang, kehujanan dapat memicu masalah kesehatan seperti flu, demam, dan sakit kepala. Kehujanan sering kali dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan, seperti flu, demam, atau penurunan daya tahan tubuh. Faktor-faktor seperti perubahan suhu yang mendadak dan paparan dingin yang tiba-tiba dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh. Kondisi dingin dan basah yang terjadi setelah kehujanan dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan risiko terkena infeksi, terutama infeksi saluran pernapasan.
Dr Suranjit Chatterjee, konsultan senior penyakit dalam di Rumah Sakit Indraprastha Apollo, Delhi, memperingatkan dalam wawancaranya bersama The Indian Express, mengenai dampak paparan hujan yang berkepanjangan terhadap tubuh. Kemampuan tubuh untuk mengatur suhu akan terganggu ketika pakaian basah menyerap panas, sehingga meningkatkan risiko hipotermia. Kondisi yang ditandai dengan suhu tubuh rendah yang tidak normal ini dapat menyebabkan menggigil, kebingungan, dan pada kasus yang parah bahkan kehilangan kesadaran, jelasnya.
-
Kenapa musim hujan gampang sakit? 'Sebenarnya penyakit bisa datang kapan saja, tetapi pada saat musim hujan badan memang akan lebih rentan mengalami sakit,' ucap Reisa Broto Asmoro saat Siaran Sehat Bersama Dokter Reisa di Channel YouTube Kementerian Kesehatan RI.
-
Bagaimana cara menjaga kesehatan di musim hujan? Di sisi lain, kita juga harus tetap menjaga kesehatan dengan baik guna mengurangi risiko kemungkinan terkena penyakit yang mungkin muncul pada musim ini.
-
Bagaimana cara mencegah penyakit menular di musim hujan? Oleh karena itu, masyarakat disarankan untuk meningkatkan kewaspadaan serta menjaga kebersihan diri dan lingkungan guna mencegah penyebaran penyakit-penyakit ini.
-
Apa yang membuat mudah sakit di musim hujan? 'Lingkungan yang cenderung lembab akan membuat bakteri, kuman, virus dan jamur akan berkembang lebih cepat. Sehingga risiko sakit akan lebih tinggi,' kata Reisa.
-
Apa saja masalah kesehatan akibat kehujanan? Salah satu risiko yang sering diabaikan adalah risiko kesehatan akibat kehujanan. Air hujan yang mengandung kotoran dan polusi dapat menyebabkan berbagai macam masalah kesehatan, seperti: Infeksi kulitAlergiInfeksi saluran pernapasanPenyakit diare
-
Bagaimana kehujanan di jalan membuat orang sakit? Paparan air hujan yang dingin dapat menyebabkan tubuh kehilangan panas dengan cepat, yang sering kali memicu gejala masuk angin atau pilek, seperti bersin-bersin, hidung tersumbat, dan sakit kepala.
Namun, apakah hujan bisa menjadi penyebab Anda sakit? Pertanyaan ini membuat banyak orang bertanya-tanya bagaimana sebenarnya hujan bisa menyebabkan seseorang sakit. Bagi banyak orang, terutama lansia, penyakit flu erat kaitannya dengan musim hujan. Pada musim inilah kasus batuk dan pilek banyak terjadi. Oleh karena itu, mereka percaya bahwa musim hujan menjadi penyebab munculnya berbagai penyakit.
Tetapi, hal ini tidak sepenuhnya benar. Memang, banyak orang yang bisa sakit karena kehujanan, namun alasannya terletak pada virus yang menginfeksi tubuh. Rhinovirus adalah virus penyebab flu yang dapat bertahan dan berkembang biak di suhu yang lebih dingin. Virus ini dapat menempel pada rongga hidung atau tenggorokan yang memiliki suhu lebih rendah dari inti tubuh.
Oleh karena itu, penting untuk mengetahui langkah-langkah yang harus dilakukan setelah kehujanan guna menjaga kesehatan dan mencegah timbulnya penyakit.
Segera Mengganti Pakaian Basah
Salah satu langkah pertama dan paling penting yang harus dilakukan setelah kehujanan adalah segera mengganti pakaian yang basah. Pakaian basah akan membuat tubuh lebih rentan terhadap suhu dingin. Ketika tubuh basah, suhu tubuh cenderung menurun, yang dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh. Kondisi ini disebut cold stress dan dapat meningkatkan kerentanan terhadap infeksi.
Menurut sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Applied Physiology, tubuh yang terkena air dingin dalam waktu lama dapat mengalami penurunan suhu tubuh secara cepat, yang disebut dengan hipotermia, jika tidak segera dikendalikan. Suhu tubuh yang menurun secara drastis dapat menyebabkan gangguan metabolisme tubuh, mengurangi daya tahan tubuh, dan meningkatkan risiko terserang penyakit.
Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Applied Physiology (2010), paparan dingin akibat pakaian basah dapat menyebabkan vasokonstriksi perifer, yaitu penyempitan pembuluh darah di kulit dan ekstremitas. Ini dapat mengurangi aliran darah ke kulit dan mengalihkan panas tubuh ke organ dalam untuk menjaga suhu tubuh inti. Selain itu, lingkungan lembap dan dingin juga menjadi tempat berkembang biak yang ideal bagi berbagai jenis bakteri dan jamur. Dengan tetap mengenakan pakaian basah, kulit dapat menjadi lebih mudah teriritasi dan berisiko terkena infeksi kulit.
Mengeringkan Rambut dengan Baik
Selain pakaian, rambut yang basah juga berisiko menyebabkan masalah kesehatan jika tidak segera dikeringkan. Rambut yang basah dapat menurunkan suhu tubuh, terutama di area kepala, yang merupakan salah satu area sensitif dalam menjaga keseimbangan suhu tubuh. Penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Occupational and Environmental Medicine (2012) menyebutkan bahwa paparan kepala yang dingin dapat menyebabkan penurunan suhu tubuh secara signifikan karena kepala merupakan salah satu area utama yang kehilangan panas.
Dalam sebuah studi yang diterbitkan oleh International Journal of Trichology, paparan suhu dingin pada rambut basah dapat meningkatkan risiko terkena sinusitis dan sakit kepala. Sebaiknya segera mengeringkan rambut setelah kehujanan, baik dengan menggunakan handuk kering ataupun pengering rambut pada suhu sedang. Langkah ini dapat membantu menjaga suhu tubuh tetap stabil, sehingga mencegah penurunan kekebalan tubuh yang dapat meningkatkan risiko infeksi.
Menghangatkan Tubuh dengan Minuman Hangat
Setelah mengganti pakaian dan mengeringkan rambut, langkah berikutnya adalah menghangatkan tubuh dari dalam. Mengonsumsi minuman hangat seperti teh, jahe, atau air hangat dapat membantu tubuh mengembalikan suhu normalnya secara cepat. Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Thermal Biology, minuman hangat dapat mempercepat proses vasodilatasi, yaitu pelebaran pembuluh darah, yang membantu distribusi panas lebih merata di seluruh tubuh. Hal ini juga membantu meningkatkan aliran darah, memperkuat sistem kekebalan tubuh, dan mengurangi rasa kedinginan setelah kehujanan.
Penelitian yang dipublikasikan dalam Physiology & Behavior (2015) menunjukkan bahwa minuman hangat dapat merangsang reseptor termal di mulut dan tenggorokan yang memengaruhi persepsi suhu tubuh. Jahe, misalnya, dikenal memiliki sifat antiinflamasi dan antimikroba. Dalam sebuah tinjauan sistematis yang dipublikasikan oleh Journal of Ethnopharmacology, jahe terbukti mampu memperkuat daya tahan tubuh serta mencegah peradangan yang dapat menyebabkan berbagai macam penyakit, seperti flu dan batuk. Oleh karena itu, mengonsumsi jahe hangat atau teh herbal setelah kehujanan bisa menjadi pilihan yang baik untuk menghangatkan tubuh dan meredakan respons stres tubuh akibat paparan dingin.
Mandi Air Hangat
Salah satu cara paling efektif untuk menjaga kesehatan setelah kehujanan adalah mandi air hangat. Sebuah penelitian yang diterbitkan oleh European Journal of Applied Physiology menunjukkan bahwa mandi air hangat dapat mempercepat proses pemulihan tubuh dari paparan cuaca dingin dan membantu melancarkan sirkulasi darah.
Mandi air hangat dapat membantu menaikkan suhu tubuh dengan cepat, membuka pori-pori yang sebelumnya terpapar dingin, dan membersihkan tubuh dari kotoran atau patogen yang mungkin terbawa oleh air hujan. Air hujan yang turun di kota-kota besar dapat mengandung polutan yang berasal dari asap kendaraan, debu, atau zat kimia lain di udara, yang berpotensi menyebabkan iritasi kulit atau infeksi jika tidak segera dibersihkan. Menurut studi yang diterbitkan dalam International Journal of Environmental Research and Public Health (2017), paparan air hujan yang tercemar di wilayah perkotaan dapat membawa mikroorganisme patogen serta zat kimia berbahaya.
Menjaga Pola Makan Sehat
Setelah kehujanan, tubuh membutuhkan asupan nutrisi yang cukup untuk mendukung fungsi sistem kekebalan tubuh. Mengonsumsi makanan yang kaya akan vitamin C, seperti jeruk, kiwi, atau paprika, dapat membantu memperkuat sistem imun dan mencegah infeksi saluran pernapasan yang sering terjadi setelah paparan dingin. Sebuah studi yang diterbitkan oleh British Journal of Nutrition menunjukkan bahwa vitamin C efektif dalam meningkatkan respons imun dan mempercepat penyembuhan dari infeksi saluran pernapasan atas yang sering kali disebabkan oleh paparan dingin dan virus, seperti flu.
Makanan yang tinggi antioksidan, seperti buah-buahan (jeruk, kiwi, stroberi), sayuran hijau, dan kacang-kacangan, juga dapat membantu melawan radikal bebas yang dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh. Konsumsi makanan sehat ini akan membantu tubuh lebih kuat menghadapi perubahan cuaca ekstrem serta mencegah timbulnya penyakit setelah kehujanan.
Kehujanan dapat meningkatkan risiko penyakit jika tidak diatasi dengan benar. Untuk menjaga kesehatan setelah kehujanan, beberapa langkah penting yang perlu dilakukan meliputi mengganti pakaian basah, mengeringkan rambut, mengonsumsi minuman hangat, mandi air hangat, serta menjaga pola makan sehat dan istirahat yang cukup. Dengan melakukan langkah-langkah ini, tubuh akan lebih siap menghadapi perubahan cuaca dan terhindar dari risiko penyakit. Pada akhirnya, menjaga kesehatan bukan hanya tentang menghindari hujan, tetapi juga tentang memahami cara yang tepat untuk merawat tubuh setelah terkena hujan.