Ini Keistimewaan Anies di Mata Kiai dan Gus NU Jawa Timur
Meski istimewa, pasangan Anies-Cak Imin (Amin) tidak serta-merta mengantongi suara santri NU.
anies baswedan-muhaimin iskandar
Bakal capres Anies Baswedan dinilai istimewa oleh para kiai dan gus Nahdlatul Ulama (NU) di Jawa Timur, karena bersedia berpasangan dengan santri yang kini menjabat Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
Ini Keistimewaan Anies di Mata Kiai dan Gus NU Jawa Timur
Hal ini disampaikan Gus Kautsar, salah seorang gus yang ikut menerima silaturahmi Anies-Cak Imin yang berlangsung di Kompleks Ponpes Mamba'ul Ma'arif Denanyar, Jombang, Jawa Timur, Jumat (29/9).
"Nah ini bedanya, kenapa kita menitipkannya, kita tekanannya lebih kepada Mas Anies, karena Mas Anies mengambil salah satu kader terbaik yang dimiliki oleh kami, oleh Nahdlatul Ulama yakni Mas Muhaimin," kata Gus Kautsar.
"Bagaimana Mas Anies, mau memosisikan memfungsikan Gus Muhaimin kalau memang ditakdirkan jadi oleh Allah SWT," sambung dia.
- Keakraban Anies Baswedan Bersama Susi Pudjiastuti
- Nando Menyesal dan Sedih Bunuh Mega Suryani Dewi: Saya Masih Mencintai Istri Saya
- Anies Baswedan dan Kapten Timnas AMIN Bertemu Surya Paloh, Ini yang Dibahas
- Cerita Anies Sulitnya Jual Saham Bir di DKI, Karena Tak Kuasai Palu DPRD
- VIDEO: Kejutan Kubu Anies Tuntut Presiden Jokowi Dihadirkan di Sidang Sengketa Pilpres 2024
- Dalami Info 11 Bulan Gaji Kepala Otorita IKN Tidak Dibayar, DPR akan Panggil Bambang
Gus Kautsar menjelaskan, hal ini sesuai dengan pesan Masyayikh NU yang ingin agar santri NU terlibat aktif dalam kegiatan dan perjuangan bangsa Indonesia. Kebetulan, kata dia, Cak Imin yang merupakan santri NU, dipinang sebagai bacawapres Anies.
"Dari awal para masyayikh kami menginginkan santri terlibat, santri lebih aktif untuk kemudian ikut mewarnai bangsa ini, ya kan pasti akan beliau pangestoni, beliau dukung, dan lain sebagainya."
Gus Kautsar, salah seorang gus yang ikut menerima silaturahmi Anies-Cak Imin di Ponpes Mamba'ul Ma'arif Denanyar, Jombang, Jawa Timur, Jumat (29/9).
Meski begitu, dia tak menjawab lugas saat ditanyai apakah itu artinya AMIN telah berhasil mengantongi suara santri NU. Menurut dia, keputusan terkait dukungan santri NU masih memerlukan proses konsolidasi lebih lanjut.
"Kan gini mohon maaf, kami NU kan nggak kayak Muhammadiyah. Teman-teman Muhammadiyah itu kan pengondisiannya enak, kalau teman-teman NU itu kan kayak kerajaan-kerajaan kecil itu. Artinya walaupun santrinya dua kan sama dengan santri yang 2.000," ujarnya.
