Erick Thohir Siapkan Berkas Cawapres, PAN: Sedia Payung Sebelum Hujan
PAN mengatakan, Erick masih punya peluang menjadi calon wakil presiden mendampingi Bakal Capres Koalisi Indonesia Maju Prabowo Subianto.
PAN mengatakan, Erick masih punya peluang menjadi calon wakil presiden mendampingi Bakal Capres Koalisi Indonesia Maju Prabowo Subianto.
Beredar surat keterangan catatan kepolisian dan surat keterangan tidak pernah dipidana Menteri BUMN Erick Thohir. Partai Amanat Nasional (PAN) membenarkannya untuk persiapan berkas calon wakil presiden.
"Kalau pak Erick mengurus SKCK dan berkas lainnya, itu biasa saja. Tidak perlu didiskusikan terlalu dalam. Kan boleh saja beliau urus SKCK. Biar sekalian persiapan berkas pencawapresan," kata Ketua Fraksi PAN DPR RI Saleh Daulay kepada wartawan, Rabu (18/10).
Saleh mengatakan, Erick masih punya peluang menjadi calon wakil presiden mendampingi Bakal Capres Koalisi Indonesia Maju Prabowo Subianto. Pengurusan berkas itu seperti 'sedia payung sebelum hujan'.
merdeka.com
Saleh mengakui bahwa berkas-berkas administrasi Erick Thohir itu secara jelas untuk persiapan menjadi calon wakil presiden.
"Terkait SKCK dan mungkin kelengkapan berkas lain yang diurus Erick Thohir, saya kira tidak perlu dipertanyakan terlalu jauh. Pasti pengurusan tersebut memiliki tujuan. Bahkan, bisa saja secara eksplisit untuk kelengkapan pemberkasan cawapres," jelasnya.
Selain Erick Thohir, Yusril Ihza Mahendra juga menyiapkan berkas cawapres. Yusril mengakui telah mengurus surat keterangan tidak pernah dipidana, surat tidak sedang pailit atau menanggung hutang, dan surat keterangan catatan kepolisian (SKCK).
Yusril menyiapkan berkas tersebut supaya bila diperlukan bisa diserahkan sebagai syarat menjadi calon wakil presiden. Ia mengungkit peristiwa di tahun 1999 ketika mendaftar sebagai presiden.
Yusril telah melengkapi berkas ketika itu, sementara Megawati Soekarnoputri dan Abdurrahman Wahid belum menyiapkan berkas persyaratan.
merdeka.com
Berkas tersebut baru diajukan kemarin. Yusril membantah membuat surat tersebut karena perintah Bakal Capres Koalisi Indonesia Maju Prabowo Subianto.
"Nggak nggak ada itu sih (diperintah Prabowo) ya kita anak buah di kantor ya dipersiapkan aja deh siapa tahu diperlukan, kalau nggak ya nggak apa-apa nggak disuruh sama siapa-siapa kok hajah Pak Prabowo juga nggak," katanya.
Sementara, Yusril mengaku tidak tahu apakah Erick Thohir juga diminta menyiapkan berkas tersebut untuk menjadi calon wakil presiden mendampingi Prabowo.
Apakah persiapan berkas itu menandakan Yusril dan Erick Thohir calon kuat cawapres, pakar hukum tata negara ini tidak tahu. Yusril mengutip kembali pernyataan Prabowo soal nama bakal calon wakil presiden dari Koalisi Indonesia Maju.
"Nggak tahu saya saya belum tahu berapa nama berapa namanya belum tahu saya. Pak Prabowo kan hanya bilang waktu itu ada tokoh dari luar Jawa dari Jawa Barat dari Jawa Tengah dari Jawa Timur, ya ada kalau-kalau ya saya, jangan sampai mendadak-mendadak nanti kan enggak sempat mempersiapkan," jelasnya.
Jazilul meminta PAN untuk bergabung dengan koalisi Gerindra-PKB daripada hanya bicara di luar.
Baca SelengkapnyaPDIP masih mempertimbangkan nama Menteri BUMN Erick Thohir sebagai cawapres untuk Ganjar Pranowo di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaErick Thohir disebut Erick Thohir mendapat dukungan besar maju cawapres.
Baca SelengkapnyaPDIP tidak ingin kawin paksa Ganjar dengan Erick Thohir sebagai cawapresnya.
Baca SelengkapnyaKalau terlalu kelihatan memaksa, maka apa yang diinginkan PAN tidak akan terjadi.
Baca SelengkapnyaErick menganggap koalisi Gerindra, PKB, Golkar dan PAN sebagai orangtua.
Baca SelengkapnyaErick dianggap sukses mendorong pengembangan UMKM di daerah.
Baca SelengkapnyaErick siap berada di dalam maupun di luar pemerintahan.
Baca SelengkapnyaPDIP menolak berspekulasi pertemuan Ganjar dan Erick membahas penjajakan cawapres.
Baca Selengkapnya