Adian Napitupulu soal Prabowo Ancam Menteri Ndablek: Apa Itu Cuma Omong-Omong Saja?
Wasekjen PDIP Adian Napitupulu memuji ketegasan Prabowo tersebut. Hanya saja, perkataan tersebut perlu sejalan dengan tindakan.

Presiden Prabowo Subianto tegas bakal menyingkirkan menteri yang tidak sejalan dengan kepentingan rakyat. Bukan cuma menteri, Prabowo juga ingatkan aparat penegak hukum.
Terkait hal itu, Wasekjen PDIP Adian Napitupulu memuji ketegasan Prabowo tersebut. Hanya saja, perkataan tersebut perlu sejalan dengan tindakan.
"Omongannya sudah tegas, tinggal tindakannya apa setegas omonganya kita lihat dalam proses ke depan," kata Adian kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (6/2).
Menurut dia, hanya waktu yang bisa menjawab ketegasan Prabowo tersebut. Dia menantikan hal itu menjadi kenyataan apabila ada menteri yang tak sejalan langsung dipecat.
"Yang akan menjawab apakah itu hanya omong-omong saja atau bukan ya proses waktu, bukan Adian yang jawab," sambungnya.
Adian Minta Menteri Dievaluasi Tiap Kebijakan

Menurutnya, masyarakat bisa menilai mana kebijakan pemerintah yang bisa merugikan dan menciptakan kegaduhan.
"Kan rakyat bisa menilai mana yang kemudian kebijakannya merugikan rakyat, menciptakan kegaduhan yang luar biasa gitu loh. Nah itu biarin saja rakyat yang lihat," ungkapnya.
Kemudian, saat disinggung terkait perlukah Prabowo sebagai kepala negara melakukan evaluasi terhadap kabinetnya. Menurutnya, evaluasi itu dilakukan terhadap kebijakan-kebijakan yang diambil.
"Evaluasi itu menurut saya tidak periodik, evaluasi itu per kebijakan itu loh. Kan kalau evaluasi periodik itu dalam satu periode bisa ada 10, 15, 20 kebijakannya periodesasi evaluasi per 100 hari misalnya," jelasnya.
"Per 200 hari atau per tahun atau apa. Kalau menurut gua per kebijakan saja dievaluasi. Jadi lebih pendek gitu loh," pungkasnya.
Ketegasan Prabowo

Presiden Prabowo Subianto kembali mengeluarkan ancamannya kepada para menteri di kabinetnya. Prabowo tak ingin ada menteri yang bekerja tanpa memikirkan kepentingan rakyat.
Ancaman itu diungkap Prabowo saat hadir dalam Harlah NU di Jakarta, Rabu (5/2).
Prabowo awalnya menyinggung sikap pemimpin yang harus berani mengambil keputusan. Pemimpin harus memberikan contoh yang baik.
“Sekarang pun kita harus berani saya ajak semua rekan-rekan saya kita harus berani, berani mengoreksi diri, berani membangun suatu pemerintahan ke depan pemerintah yang bebas dari penyelewengan dan korupsi, itu tekad kami,” tegas Prabowo.
Menteri Ndablek

Prabowo menegaskan, pemerintahan yang dipimpinnya memperjuangkan kepentingan rakyat. Sehingga dirinya tak akan ragu untuk menindak yang tidak sesuai.
“100 Hari pertama ya saya sudah beri peringatan berkali-kali, sekarang siapa yang bandel, siapa yang ndablek, siapa yang tidak mau ikut dengan aliran besar ini dengan tuntutan rakyat pemerintah yang bersih saya akan tindak,” terang Prabowo.
Prabowo bahkan menyindir pihak yang menyebutnya bajingan tolol. Namun menurut dia, pemerintahan akan tetap bekerja sesuai arah kepentingan rakyat.
“Saya berharap ada kesadaran seluruh aparat, seluruh institusi bersihkan dirimu sebelum kau dibersihkan!” jelas Prabowo.
“Dan, saya ingatkan semua aparat kesetiaanmu adalah pada rakyat dan bangsa Indonesia kalau kau tidak setia kalau kau menghalangi saya akan tindak saudara-saudara sekalian,” tambah Prabowo.