Viral Pernikahan Sejenis di Cianjur, Mempelai Pria Ternyata Wanita
Pernikahan sesama jenis terselenggara di Kabupaten Cianjur. Pihak orang tua diduga tidak mengetahui mempelai pria berinisial AD ternyata seorang wanita.
pernikahan sejenis
Pernikahan sesama jenis terselenggara di Kabupaten Cianjur. Pihak orang tua diduga tidak mengetahui mempelai pria berinisial AD ternyata seorang wanita.
Viral Pernikahan Sejenis di Cianjur, Mempelai Pria Ternyata Wanita
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, pernikahan itu berlangsung di Desa Pakuon, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Cianjur pada 28 November 2023 lalu. AD saat itu menjadi mempelai lelaki dan CH mempelai perempuan.
Peristiwa ini kemudian viral setelah diunggah sejumlah akun media sosial. Sontak, netizen pun memberikan reaksi beragam.
- Menikah dengan Prajurit TNI, Kisah Cinta Wanita Ini Viral, Sosok Suami Bikin Penasaran
- Gagal Menikah di Awal Tahun 2024, Akhir Kisah Cinta Wanita Ini Viral Bikin Sedih
- Viral Momen Wanita Heboh Diberi Kejutan Ulang Tahun, Ternyata Salah Orang
- Viral Kisah Cinta Wanita Asal Indonesia Dinikahi Bule, Sempat Dikirim 365 Surat Cinta
- SYL Minta Anak Buah di Kementan Bayar Permata Senilai Rp120 Juta
- Dilirik Demokrat Maju Pilgub Jakarta 2024, Sudirman Said Ucapkan Terima Kasih
Kepada wartawan, Camat Sukaresmi Latip Ridwan mengatakan, setelah acara selesai, beberapa hari kemudian, pihak keluarga dari perempuan mulai curiga. Terlebih, AD selalu enggan memperlihatkan identitas diri.
"Ketahuannya setelah beberapa hari menikah. Kemudian terungkap kalau yang bersangkutan itu perempuan, bukan laki-laki," ungkap dia.
Pasangan itu diketahui pacaran sejak dua tahun lalu. Sebelumnya, AD mengaku sebagai perantau dari Kalimantan. Mereka kemudian sepakat menikah meski dilakukan siri atau tidak tercatat negara.
Pernikahan siri dilakukan karena AD yang mengurus persyaratan menikah tak bisa menunjukkan identitas diri sebagai dokumen yang harus disertakan. Kantor Urusan Agama (KUA) pun akhirnya tidak memproses lebih lanjut pengajuan tersebut.
"Karena identitasnya tidak jelas, tidak diproses," ucap Latip seraya menyatakan bahwa setelah informasi mengenai pernikahan ini meluas, Pemerintah Kecamatan memutuskan untuk melakukan pembinaan.
Kepala KUA Kecamatan Sukaresmi Dadang Abdullah membenarkan AD dan CH sempat mengajukan dan mengurus persyaratan pernikahan. Saat itu, petugas tidak curiga dan meminta dokumen seperti biasa.
"(AD) penampilan juga seperti laki-laki. (karena dokumen tak ada) minta agar diizinkan nikah siri. Tapi kami beri pembinaan jika banyak hal buruknya dengan hanya menikah siri. Setelah itu pulang lagi mereka," kata dia.
Menurutnya, apa yang terjadi bisa disikapi dengan kepala dingin. Di sisi lain, hal ini ia akui menjadi pembelajaran agar tidak terulang di lain hari.
