Geger Pernikahan Sesama Jenis di Cianjur, Mempelai Wanita Kini Diungsikan ke Rumah Sanak Saudara
Mempelai wanita diungsikan untuk mengembalikan kepercayaan diri setelah menjadi korban penipuan.
Mempelai wanita diungsikan untuk mengembalikan kepercayaan diri setelah menjadi korban penipuan.
Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, memberikan pendampingan untuk keluarga dan mempelai wanita korban pernikahan sesama jenis di Kecamatan Sukaresmi, termasuk menyiapkan tim psikiater dan psikolog guna memulihkan psikologis-nya.
Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan pihaknya sudah mendatangi keluarga dari mempelai wanita yang tidak tahu kalau calon menantunya berjenis kelamin wanita.
"Kami akan memberikan pendampingan terhadap korban dan keluarganya agar dapat menjalani kehidupan normal seperti biasa, termasuk memberikan edukasi terhadap warga sekitar tidak lagi membahas kejadian tersebut," kata Herman di Cianjur, Selasa (12/12), seperti dikutip Antara.
Mempelai perempuan akan didampingi psikiater dan psikolog guna mengembalikan kepercayaan diri dan mentalnya agar tidak lagi larut dalam masalah yang sempat terjadi karena ke tidaktahuan perihal status calon pengantin pria yang ternyata perempuan itu.
Herman mengatakan, kasus ini harus menjadi pelajaran bagi semua kalangan, termasuk mereka yang hendak menikah dengan memastikan identitas calonnya, sehingga tidak ada lagi pernikahan sesama jenis terjadi di Cianjur.
Camat Sukaresmi Latip Ridwan mengatakan, mempelai wanita diungsikan pihak keluarga ke rumah sanak saudaranya di kecamatan lain setelah pernikahan sesama jenis tersebut viral di media sosial karena merasa tertekan meski lingkungan sekitar mengetahui korban dan keluarga tertipu.
Latip menjelaskan mempelai wanita diungsikan agar dapat menenangkan diri untuk sementara karena dikhawatirkan mengalami depresi dan tertekan kalau masih tinggal di lingkungan tempat tinggal orang tuanya.
"Nanti sudah agak tenang, pemerintah daerah akan memberikan pendampingan termasuk menyediakan psikiater dan psikolog untuk pemulihan mental korban dan keluarganya," kata Latip.
Seperti diberitakan Bupati Kabupaten Cianjur, Herman Suherman, memastikan pernikahan sesama jenis di Desa Pakuon, Kecamatan Sukaresmi, tidak tercatat atau resmi di Kantor Urusan Agama (KUA) karena dilakukan di bawah tangan alias siri.
Pasalnya Kantor KUA Sukaresmi beberapa kali meminta calon mantu berinisial AY asal Kalimantan itu, untuk memberikan data lengkap dengan administrasi kependudukan-nya sesuai dengan persyaratan pernikahan, namun yang bersangkutan tidak dapat memenuhinya.
Sehingga keduanya memilih menikah siri di hadapan keluarga mempelai wanita IH (23) warga Desa Pakuwon, Kecamatan Sukaresmi, dihadiri tokoh dan warga setempat. Namun selang beberapa hari saat hendak mengurus surat nikah ke kantor KUA, AY tidak dapat menujukan kartu identitasnya.
Bukan hanya jenis kelaminnya yang berbeda, pola jatuh cinta pria dan wanita ternyata juga tak sama.
Baca SelengkapnyaLayaknya sahabat, dua wanita terlihat begitu asyik saat nongkrong dan ngopi bareng pria ODGJ.
Baca SelengkapnyaSeorang wanita pengguna akun TikTok @mauryadelia menceritakan kisah pribadinya pasca rumah tangganya hancur.
Baca SelengkapnyaPernikahan sesama jenis terselenggara di Kabupaten Cianjur. Pihak orang tua diduga tidak mengetahui mempelai pria berinisial AD ternyata seorang wanita.
Baca SelengkapnyaSang pengantin wanita justru kedapatan mengeluh sakit. Seluruh hadirin pun seketika panik.
Baca SelengkapnyaWanita itu tidak sengaja bertemu dengan sosok pria yang begitu mirip dengan mendiang ayahnya. Bahkan ia rela melakukan sikap tak terduga kepada pria itu.
Baca SelengkapnyaEmansipasi wanita dibuktikan oleh seorang santriwati yang berasal dari Pesantren Bahrul Ulum, Tambakberas, Jombang, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaDi samping ojol, Yuli memiliki usaha sampingan yakni berdagang jamu kesehatan dan jasa terapi atau pijat.
Baca SelengkapnyaUjang ditangkap masih mengenakan seragam lengkap. Dan dia menjadi TNI gadungan demi menipu wanita idaman.
Baca Selengkapnya