Petugas KPPS di Semarang Temukan Kertas Berlogo PKI dalam Lipatan Surat Suara, Polisi Turun Tangan
Kejadian itu ditindaklanjuti oleh aparat kepolisian.
pemilu 2024
Petugas prihatin ada pihak-pihak tak bertanggung jawab melakukan tindakan tidak beretika
Petugas KPPS di Semarang Temukan Kertas Berlogo PKI dalam Lipatan Surat Suara, Polisi Turun Tangan
Petugas penyelenggara pemungutan suara menemukan surat pemilihan suara berlogo Partai Komunis Indonesia (PKI) di TPS 03 atau Pandansari, Kecamatan Semarang Tengah, Semarang, Rabu (14/2). Temuan itu saat petugas melakukan penghitungan suara.
Ketua Penyelenggara Pemungutan Suara (PPS) Pandansari, Dedi Taruna mengatakan, kejadian bermula ketika penghitungan pemilihan surat suara dimulai. Saat membuka lipatan salah satu surat suara, petugas melihat logo PKI di lembaran kertas.
- Kelelahan hingga Pingsan dan Dilarikan ke Rumah Sakit, Anggota KPPS di Garut Meninggal
- 13 Petugas KPPS dan 2 Linmas di Jatim Meninggal saat Pemilu, Ini Penyebabnya
- 33 Petugas Penyelenggara Pemilu di Jateng Meninggal Dunia, Paling Banyak KPPS
- Praperadilan Bebaskan Pegi Setiawan, Kejagung Nilai Ada Prosedur yang Tidak Dijalankan Polisi
- TNI Ungkap Desain Pengamanan Gudang Peluru yang Terbakar: Ada Tanggul Penahan, Alat Pemadam Hingga Pengatur Suhu
- Tega, Ayah di Bali Suruh Anaknya Ambil Paket Sabu dengan Iming-iming Uang Jajan Rp200 Ribu
"Ketika petugas menghitung, surat suara dibentangkan ke masyarakat, kaget melihat gambar PKI. Karena era sekarang masih ada warga negara punya pikiran terbelakang. Tak cinta NKRI," kata Dedi di lokasi TPS 03, Rabu (14/2).
Mengetahui gambar PKI, petugas langsung sigap menstabilkan situasi.
"Jadi ini (PKI) diprin dan posisinya disteples jadi satu sama surat suara capres, kemudian di coblos. Tapi karena coblosnya di luar kotak (gambar paslon), jadi kita anggap tidak sah," ujarnya.
Dedi prihatin ada pihak-pihak tak bertanggung jawab melakukan tindakan tidak beretika. Kejadian itu ditindaklanjuti oleh aparat kepolisian.
"Kelanjutanya menunggu proses. Tapi siapa yang memasukanya dan bagaimana awalnya kita tidak tahu. Karena kan banyak pemilih di sini, ada 237 DPT (daftar pemilih tetap). Jadi kita tahu lagi menghitung suara capres," pungkasnya.
