Penyebab Gangguan Afektif Bipolar dan Cara Mengatasinya
Gangguan Afektif Bipolar adalah kondisi kesehatan mental serius yang dapat dikelola dengan langkah pencegahan yang tepat.

Polisi mengungkapkan hasil pemeriksaan kejiwaan dokter kandungan MSF yang melakukan pelecehan seksual terhadap ibu hamil sudah keluar. Dari hasil pemeriksaan, dokter MSF mengalami gangguan afektif bipolar.
“Gangguan afektif bipolar,” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Garut, AKP Joko Prihatin kepada wartawan, Senin (19/5).
Meski dipastikan mengalami gangguan afektif bipolar, Joko mengungkapkan bahwa hasil pemeriksaan kejiwaan MSF juga menyebut bahwa tersangka masih bisa mempertanggungjawabkan perbuatannya.
“Kesimpulan pemeriksaannya demikian, tersangka bisa mempertanggungjawabkan perbuatannya,” ujar dia.
Penyebab Gangguan Afektif Bipolar
Gangguan Afektif Bipolar (GAB), yang juga dikenal sebagai gangguan bipolar atau depresi manik, merupakan kondisi kesehatan mental yang ditandai oleh perubahan suasana hati yang ekstrem. Perubahan ini dapat berfluktuasi antara periode mania, di mana individu merasa sangat gembira dan energik, dan periode depresi, yang ditandai dengan perasaan sedih dan kehilangan minat. Durasi serta intensitas episode ini bervariasi antar individu.
GAB terdiri dari beberapa jenis, termasuk Bipolar I, Bipolar II, dan Cyclothymic Disorder, yang dibedakan berdasarkan intensitas dan durasi episode suasana hati. Penyebab pasti dari gangguan ini belum sepenuhnya diketahui, tetapi diduga melibatkan kombinasi faktor genetik, biokimiawi, dan lingkungan.
Faktor genetik berperan signifikan dalam GAB, dengan risiko yang lebih tinggi pada individu yang memiliki riwayat keluarga dengan gangguan ini. Selain itu, ketidakseimbangan hormon serta faktor psikologis seperti stres dan trauma juga dapat memperburuk kondisi.
Pencegahan Kambuhnya Gejala Gangguan Afektif Bipolar
Tidak ada cara pasti untuk mencegah GAB, namun manajemen yang baik dapat mengurangi risiko kambuh. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil:
Informasi ini bersifat umum dan tidak menggantikan konsultasi dengan profesional kesehatan. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami gejala GAB, segera konsultasikan dengan dokter atau psikiater untuk mendapatkan diagnosis dan rencana perawatan yang tepat. Penanganan dini dan konsisten sangat penting untuk mengelola GAB dan meningkatkan kualitas hidup.