Heboh Dokter Kandungan Cabul di Garut, Ibu Hamil Wajib Tahu Begini SOP Pemeriksaan USG
Artikel ini membahas prosedur dan SOP pemeriksaan USG oleh dokter kandungan serta penyimpangan yang dilakukan oleh dr. Muhammad Syafril Firdaus.

Heboh di Garut terkait dokter spesialis obstetri dan ginekologi atau Obgyn bernama Muhammad Syafril Firdaus (MSF) diduga melakukan pelecehan seksual terhadap pasiennya. MSF meraba bagian sensitif pasiennya saat tengah melakukan pemeriksaan ultrasonografi (USG).
Hal itu terekam CCTV di ruang praktik setempat dan kini viral di media sosial. Terkait viralnya kejadian tersebut, Kapolres Garut AKBP Mochamad Fajar Gemilang pada selasa (15/4) langsung turun ke lokasi klinik yang diduga menjadi tempat sang dokter melakukan aksi pelecehan seksual dan videonya beredar luas.
Ia mengaku hal tersebut merupakan Langkah tindak lanjut atas viralnya video tersebut.“Kita menindaklanjuti informasi yang memang viral di media sosial. Tadi malam cukup viral (aksi pelecehan seksual) terjadi di Garut, di klinik swasta Karya Karsa, salah satu dokter berinisial MF diduga melakukan pelecehan seksual terhadap pasiennya,” kata Fajar.
Lantas, bagaimanakan prosedur pemeriksaan USG yang seharusnya dilakukan seorang dokter Obgyn terhadap pasiennya. Dihimpun dari berbagai sumber, pemeriksaan USG dilakukan oleh dokter kandungan untuk memantau perkembangan janin, serta mengevaluasi kondisi organ reproduksi wanita.
Namun, untuk memastikan hasil yang akurat dan aman, penting bagi dokter untuk mengikuti prosedur dan standar operasional prosedur (SOP) yang telah ditetapkan.
Pemeriksaan USG tidak hanya berguna untuk menilai kesehatan janin, tetapi juga untuk mendeteksi berbagai kelainan pada organ reproduksi. Oleh karena itu, pemahaman mendalam mengenai prosedur yang benar sangat penting bagi setiap dokter kandungan.
Secara umum, prosedur dan SOP pemeriksaan USG pada dokter kandungan meliputi beberapa tahapan utama. Berikut adalah penjelasan mengenai tahapan tersebut:
1. Persiapan Pasien
Langkah pertama dalam pemeriksaan USG adalah persiapan pasien. Dokter harus menanyakan riwayat kesehatan pasien, termasuk riwayat kehamilan sebelumnya, keluhan saat ini, serta obat-obatan yang sedang dikonsumsi.
Dalam beberapa kasus, pasien mungkin diminta untuk berpuasa atau meminum air putih dalam jumlah tertentu sebelum pemeriksaan. Hal ini tergantung pada jenis pemeriksaan USG yang dilakukan, misalnya, untuk USG abdomen, kandung kemih yang terisi diperlukan untuk mendapatkan gambar yang jelas.
2. Persiapan Alat
Setelah pasien siap, langkah selanjutnya adalah mempersiapkan alat USG. Dokter atau petugas medis akan menyiapkan alat USG, termasuk probe (transduser) yang sesuai, gel USG, dan handuk. Sebelum digunakan, alat USG harus dihidupkan dan dikalibrasi untuk memastikan akurasi hasil pemeriksaan.
3. Pemeriksaan
Pemeriksaan dimulai dengan mengoleskan gel USG pada perut pasien untuk USG abdominal atau pada vagina untuk USG transvaginal. Probe kemudian akan digerakkan di atas permukaan kulit atau di dalam vagina untuk menghasilkan gambar ultrasonik dari organ reproduksi dan janin, jika ada.
Dokter akan mengamati gambar tersebut untuk menilai kondisi janin, plasenta, rahim, dan organ reproduksi lainnya. Pengukuran berbagai parameter janin, seperti panjang kepala, lingkar kepala, dan panjang tulang paha, juga dilakukan untuk menentukan usia kehamilan dan mendeteksi kelainan.
Biasanya, tangan kanan dokter akan memegang alat USG atau probe USG sedangkan tangan kiri akan berada di keyboard USG. Tidak perlu menaikkan baju pasien hingga setinggi dada, jikalau diperlukan dokter pasti akan meminta bantuan suami pasien atau bidan yang mendampingi.
4. Interpretasi Hasil
Setelah pemeriksaan selesai, dokter akan menginterpretasi hasil USG dan memberikan penjelasan kepada pasien mengenai temuan yang didapat. Laporan USG yang berisi hasil pemeriksaan akan dibuat dan diserahkan kepada pasien untuk dokumentasi lebih lanjut.
5. Pasca Pemeriksaan
Setelah semua tahapan pemeriksaan selesai, dokter akan membersihkan gel USG dari perut atau vagina pasien dan probe USG. Alat USG juga harus dimatikan dan dibersihkan untuk menjaga kebersihan dan mencegah infeksi.