Gara-Gara Ulah SYL, Kementan Utang ke Vendor Rp1,6 Milar
Gempur mencoba meyakinkan saksi. Hingga pejabat eselon I harus urunan pada akhirnya.
syahrul yasin limpo![Gara-Gara Ulah SYL, Kementan Utang ke Vendor Rp1,6 Milar](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/1200x630/bg/newsOg/2024/5/23/1716397398009-o6bd9.jpeg)
Gempur mencoba meyakinkan saksi. Hingga pejabat eselon I harus urunan pada akhirnya.
![Gara-Gara Ulah SYL, Kementan Utang ke Vendor Rp1,6 Milar](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/5/23/1716397301716-j2z1a.jpeg)
Gara-Gara Ulah SYL, Kementan Utang ke Vendor Rp1,6 Milar
Ulah-ulah eks Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) yang selalu menuntut banyak minta, rupanya juga turut berimbas ke vendor Kementerian Pertanian (Kementan).
Dia harus turut menanggung kemauan SYL karena diutangi oleh ASN Kementan yang hingga saat ini uang tersebut belum dibayarkan.
Direktur PT Haka Cipta Loka dan Haka Loka, Hendra Putra yang dihadirkan sebagai saksi dalam sidang sidang lanjutan perkara gratifikasi dan pemerasan SYL dimintai tolong oleh mantan Subkoordinator Pemeliharaan Biro Umum dan Pengadaan Kementerian Pertanian (Kementan), Gempur Aditya.
Pada intinya, Gempur meminta tolong kepada Hendra yang dalam kondisi terjebak.
- Gara-Gara Rokok dan Uang Rp20 Ribu, Tukang Potong Rambut Meninggal Dikeroyok
- Gagah Berseragam Dinas, Jenderal Bintang 2 TNI Sarapan Uduk di Warung Nasi jadi Sorotan
- Tak Mau Bayar Rp5.000, Seorang Pembeli Rusak Gerobak Tukang Bubur di Jaktim
- Terungkap SYL Bagi-Bagi THR ke Pimpinan Komisi IV DPR & Fraksi NasDem hingga Rp750 Juta Hasil 'Palak' Pegawai Kementan
- VIDEO: Kejutan Putusan Bawaslu! KPU Terbukti Melanggar Pemilu, Disanksi Teguran Keras
- Kapal Pengangkut BBM Terbakar di Pelabuhan KBN
"Jadi pada waktu itu tahun 2021 pak Gempur secara tiba tiba meminta saya untuk ngobrol di ruangan beliau. Dia langsung bilang ‘om tolong bantu kita dong, ini gue kejebak nih.’," ucap Hendra di ruang sidang PN Jakarta Pusat, Rabu (22/5).
Gempur menceritakan dirinya merasa terjebak karena Kementan yang di era kepimpinan SYL yang memiliki banyak permintaan. Bahkan menurut Gempur kata Hendra kepimpinan Kementan saat itu seperti 'iblis'.
"Saya enggak tahu. Jadi kejebak, ‘kejebak kenapa om?’ ‘Pemimpin sekarang iblis semua’ kata dia. ‘Tolong bantu kita untuk menalangi permintaan pimpinan tiap bulannya.’ Ya saya sampaikan ‘apa yang saya bantu? Cuma uang saya kan enggak banyak om.’ ‘Udah tenang aja lu, nanti gua kasih kerjaan dah.’ Yaudah," ungkap Hendra.
Singkat cerita, Hendra yang memutuskan untuk membantu pejabat eselon I dengan iming-iming janji bakal diberikan proyek dan uangnya bakal segera diganti setelah adanya reshuffle.
Hanya saja pada saat reshuffle menteri, SYL masih tetap menjabat sebagai Mentan. Hendra yang sudah kepalang kocar-kacir mencoba menagih utangnya ke Gempur.
Gempur pun mencoba meyakinkan saksi. Hingga akhirnya pejabat eselon I harus urunan pada akhirnya.
"Akhirnya saya juga rasa kasihan, niat tulus membantu karena saya diyakini terus oleh Pak Gempur, ‘udah om enggak usah khawatir. Uang lu aman, nanti tunggu patungan eselon I. Nanti gw kawal terus.’ Nah sampai dengan akhir tahun, yang saya rasakan itu udah mulai terus menerus permintaan itu," ujar saksi.
Beberapa uang Hendra yang pernah dipakai Kementan guna kepentingan SYL diantaranya seperti peminjaman, sewa Alphard, biaya nikahan cucu SYL.
"Kalau ada catatan versi saya, sudah saya kirimkan. Per hari ini itu sisanya 1,6 sekian miliar lagi yang belum selesai," pungkas saksi.