Cerita Mereka yang Batal Mudik karena Tiket Pesawat Mahal
Lantunan takbir Idulfitri dari masjid berkumandang. Di teras rumahnya, Iyat duduk sendirian.

Lantunan takbir Idulfitri dari masjid berkumandang. Di teras rumahnya, Iyat duduk sendirian. Ponsel hitam melekat pada telinganya.
Iyat berbincang dengan keluarga di kampung halaman. Melepas rindu. Tahun ini, Iyat batal mudik ke kampung halaman.
Dia terpaksa merayakan Idulfitri 1446 Hijriah bersama tetangga dan temannya. Kondisi keuangan membuat dia mengurungkan niat untuk bertemu orang tua di kampung.
Sebetulnya, Iyat ingin pulang menemui orang tuanya di Palu, Sulawesi Tengah, tiga hari sebelum Lebaran. Namun, harga tiket pesawat tak kunjung turun.
Hingga hari Lebaran, tarif tiket pesawat masih bertengger di nominal Rp3,4 juta. Padahal biasanya hanya Rp1 jutaan.
“Harga tiket pesawat mahal banget. Kalau pulang balik berarti habis Rp6,8 juta. Belum biaya yang lain-lain,” cerita Iyat kepada merdeka.com, Kamis (3/4).
Sudah dua tahun Iyat tak bisa mudik. Tahun lalu, dia tak bisa mudik karena pekerjaan. Padahal, orang tua di kampung halaman sudah menunggu.
“Mau gimana lagi ya. Insya Allah kalau rezeki lancar bisa mudik,” harapnya.
Tabungan Belum Cukup untuk Mudik
Cerita serupa datang dari Ami. Dia batal mudik karena harga tiket pesawat ke Padang cukup mahal. Padahal dia sudah berjanji kepada orang tuanya untuk pulang saat Lebaran Idulfitri.
Ami tak ingin memaksa keadaan. Tabungannya belum cukup untuk membiayai perjalanan ke kampung halaman. Orang tua Ami pun memaklumi.
“Ibu bapak bilang nggak apa-apa. Semoga tahun depan bisa mudik,” kata Ami.
Lepas Rindu dengan Keluarga Lewat Video Call
Riyan Rizki juga punya cerita di balik batal mudik ke kampung halaman. Dia menyebut, harga tiket pesawat menuju Pekanbaru, Riau, masih mahal. Sekitar Rp1,3 juta. Jika di hari biasa, harga tiket pesawat ke Pekanbaru hanya Rp1 juta.
Padahal, Riyan punya jatah libur selama tiga hari saat momen Lebaran tahun ini. Namun, mahalnya tiket pesawat membuatnya menunda keinginan kembali ke kampung halaman.
"Menurut gua sayang banget, gua harus ngerogoh kocek yang lumayan untuk libur 3 hari itu. Jadi gua memutuskan nantinya gua akan ambil cuti beberapa hari untuk bisa mudik. Walaupun udah ketinggalan momennya, ya mau gimana lagi," ungkap pewarta salah satu media nasional ini.
Selain karena mahalnya harga tiket pesawat, Riyan tak bisa mudik karena tuntutan pekerjaan. Satu hari setelah Lebaran, Riyan harus kembali bekerja.
Meski tak bisa pulang, Ryan masih bisa terhubung dengan orang tuanya lewat video call. Senyum dan canda orang tua bisa mengobati rasa rindunya. Lebaran jauh dari kampung halaman tak terlalu menyedihkan.