Fakta Unik Candi Pari Sidoarjo, Lokasi Pemberangkatan Obor Api Porprov Jatim 2023
Candi ini berbeda dari candi lain di Jawa Timur
Candi ini berbeda dari candi lain di Jawa Timur
Candi Pari ditemukan pada 16 Oktober 1906. Ambang dan bagian atas gerbang terbuat dari batu andesit. Bangunan berdenah persegi empat ini menghadap ke barat.
Candi ini memiliki karakteristik berbeda dengan candi lain di Jawa Timur. Ciri khas bangunan candi masa kerajaan Majapahit selalu berorientasi vertikal dan langsing pada bagian tubuh (tengah) dan trapesium pada bagian atap/mahkota dan selalu terbuat dari bahan batu emas. Satu – satunya ciri Majapahit yang ada di candi ini hanya bahannya yang terbuat dari bata merah.
Candi Pari memiliki panjang 16,86 meter, lebar 14,10 meter, dan tinggi 13,40 meter. Sehingga terkesan pendek dan lebar dibandingkan candi-candi masa kerajaan Majapahit.
(Foto: Kemdikbud RI)
Candi Pari terdiri dari tiga bagian yaitu kaki, badan, dan atap. Bagian kaki berdenah empat persegi dengan ukuran panjang 13,55 meter, lebar 13,40 meter, dan tinggi 1,50 meter. Badan candi berbentuk persegi empat dengan panjang dan lebar 7,80 meter, dan tinggi 6,30 meter. Pintu masuk berbentuk segi empat dengan panjang 2,90 meter, lebar 1,23 meter dan tebal 1 meter dengan 7 buah penguat pintu yang salah satunya terbuat dari batu andesit, serta memiliki pahatan angka tahun 1293 saka (1371 M).
Terdapat pahatan sangka bersayap, yang diduga menunjukkan fungsi candi sebagai pendharmaan. Sangka bersayap ini ada di atas relung ketiga sisi tubuh candi. Dikutip dari kemdikbud.go.id, Candi Pari adalah bangunan agama Hindu.
Penelitian N. J. Krom. yang dimuat dalam bukunya “Inleading Tot de Hindoe Javansch Khust” tahun 1923 menjelaskan bangunan Candi Pari mendapat pengaruh dari Campa khususnya dari Candi di Mison. Pengaruh tersebut tampak dari bentuk dan ornamentasi. Meski demikian karakter Jawa masih tampak dominan pada bangunan ini. Kitab Nagarakartagama menyebutkan bahwa Tjampa Kambodja dan Jawa mempunyai hubungan dekat. Hubungan kenegaraan antara Campa dan Majapahit menyebabkan pembangunan Candi Pari mempunyai pengaruh kesenian Campa.
Pada tahun 1915, ditemukan beberapa arca, antara lain dua Arca Siwa Mahadewa, dua Arca Agastya, tujuh Arca Ganesha, dan tiga Arca Budha. Seluruh arca tersebut dibawa ke Museum Nasional. Temuan arca-arca ini jadi dasar pendugaan bahwa Candi Pari merupakan candi Hindu.
Pemugaran telah dimulai sejak masa Kolonial Belanda dengan melakukan penambahan kayu pada langit-langit pintu masuk. Pada tahun 1994-1999 Candi Pari dipugar oleh Kanwil Depdikbud dan Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala Jawa Timur.
Dikenal sebagai abdi utama bagi nusa bangsa, ternyata ada beberapa fakta menarik tentang polri, apa saja?
Baca SelengkapnyaKebakaran kemungkinan besar bermula dari dek kendaraan di dalam kapal.
Baca SelengkapnyaMisteri kematian anak perwira TNI AU tewas terbakar belum terkuak.
Baca SelengkapnyaWalaupun namanya seram, lokasi ini punya pemandangan yang menakjubkan.
Baca SelengkapnyaJangan salah, kata "Anjir" ternyata bukan hanya sebuah kata umpatan saja, namun juga jadi nama daerah.
Baca SelengkapnyaBerperan sebagai Gadis di Cinta Setelah Cinta,wanita manis ini pernah menjadi Duta Wisata Wonogiri 2016.
Baca SelengkapnyaICW tidak pernah menyampaikan pernyataan mendukung Ganjar Pranowo dan memberikan pujian ke Ganjar soal berantas korupsi.
Baca SelengkapnyaJalan tol menyimpan fakta menarik di balik proses pembangunannya.
Baca SelengkapnyaAda banyak fakta unik dan menarik seputar Tanah Lot Bali yang jarang diketahui banyak orang.
Baca Selengkapnya