
Cara Menghitung Dosis Obat Berbagai Jenis yang Tepat, Pelajari dengan Seksama
Tak boleh sembarangan dalam menentukan dosis obat untuk dikonsumsi, pelajari caranya.
Tak boleh sembarangan dalam menentukan dosis obat untuk dikonsumsi, pelajari caranya.
Dikutip dari situs caramenghitung.com, dosis merupakan takaran dari suatu obat yang dapat memberikan efek farmakologis, atau khasiat, yang diinginkan. Umumnya, dosis sendiri terbagi menjadi dua, yaitu dosis lazim dan dosis maksimal.
Dosis lazim adalah dosis yang digunakan sebagai pedoman umum dalam pengobatan dan sifatnya tidak mengikat. Sedangkan dosis maksimal adalah dosis yang paling besar, namun masih boleh diberikan pada pasien, baik untuk sekali pemakaian atau pun sehari, tanpa ada efek bahaya.
Yang perlu diperhatikan dalam menangani obat-obatan adalah menghitung dosis secara akurat. Karena jika salah dalam menghitung dosis, maka akan berdampak pada kondisi kesehatan kita.
Keracunan obat atau penyakit yang semakin parah menjadi salah satu akibat dari overdosis. Mengingat betapa pentingnya memberi dosis yang tepat, berikut kami paparkan bagaimana cara menghitung dosis obat, mulai dari obat berbentuk tablet, serbuk, hingga sirup.
Mengutip laman rsj.babelprov.go.id, faktor-faktor yang memengaruhi dosis obat antara sebagai berikut :
1. Umur
2. Berat Badan
3. Luas Permukaan Tubuh
5. Status Patologi
6. Toleransi
7. Terapi dengan obat yang diberikan secara bersamaan.
8. Waktu Pemakaian
Terdapat beberapa hal krusial yang wajib diperhatikan dalam cara menghitung dosis obat. Ada juga rumus yang harus dipahami seperti;
1 g = 1000 mg
1 mg = 1000 µg
1t = 5ml
Rumus dasar =D/H x V = A
Ket:
D = Dosis obat yang diminta dokter
H = Dosis obat pada label tempat obat
V = Bentuk obat yang tersedia
A = Hasil hitungan yang diberikan kepada pasien
Contoh soal :
Perintah: Amoxilin 0,5g, PO.
Tersedia: Polycilin 250 mg/kapsul.
Jawab: 0,5 g = 500 mg
500 mg /250 mg x 1 kapsul = 2 kapsul
Ratio dan proporsi
Diketahui: H : V
Diinginkan: D : X
Ket:
H = dosis obat pada label tempat obat
V = bentuk obat yang tersedia
D = dosis obat yang diminta dokter
X = hasil hitungan yang diberikan kepada pasien
Contoh soal:
Permintaan: cefadroxil580 g, PO.
tersedia: cefadroxil 145 mg/kapsul.
Jawab:
ubah: 580 g = 580000 mg
H : V = D : X
145 mg : 1 kapsul = 580000 mg : X
X = 580000 mg/145 mg x 1 kapsul= 4000 kapsul
Berat Badan
Terdiri dari 3 langkah:
1. Konversikan pound menjadi kg (1kg = 2,2 pound)
2. Tentukan dosis obat berat badan dengan: dosis obat x berat badan = dosis klien pehari
3. Ikuti rumus dasar atau metode ratio dan proporsi untuk menghitung dosis obat.
Contoh soal:
Permintaan: sefaktor 20 mg/kg/hari dalam dosis terbagi 3. Berat anak 31 pound.Tersedia: faktor 125 mg/5 ml.
Jawab:
1. Konversi pound menjadi kg = 31 : 2,2 = 14 kg
2. Tentukan dosis perberat badan:
20 mg/kg/hari x 14 kg = 280 mg/hari/3 = 93mg/dosis
3. Rumus : D X V : H = 93 mg x 5 ml : 125 mg = 3,72
Luas Permukaan Tubuh (LPT)
LPT = ditentukan oleh perpotongan / titik temu pada skala nomogram antar tinggi dan berat badan.
Rumus:
Dosis obat yang diminta x LPT (m2 ) = dosis/hari
Masukkan kerumus dasar.
Contoh soal:
Permintaan: siklofosfamid 100 mg/m2/hari.
Tersedia: cytoxan 200 mg/tablet.
tinggi klien 70 inci & berat 160 pound.
Jawab:
Perpotonganskala LPT = 1,97 m2
Dosis: 100 mg/m2/hari x 1,97 m2 = 197 mg = 200 mg
D / H x H =A yaitu 200 mg / 200 mg x 1 tablet = 1 tablet
1. Cara Menghitung Dosis Obat Tablet
Obat tablet, pil, atau kaplet adalah obat bubuk yang terdiri dari satu ataupun lebih macam obat yang dipadatkan dalam bentuk lonjong atau lempengan. Obat ini hanya dapat digunakan dengan cara oral, mulut atau bawah lidah (subligual).
Cara menghitung dosis obat berbentuk tablet, pil, atau kaplet ini bisa menggunakan rumus berikut:
(Order Dokter)/(Sediaan Obat)
Sediaan obat adalah jumlah dari total kandungan dalam satu tablet, pil, kaplet, vial, atau ampul. Contoh, ketika dokter meminta memberikan paracetamol tablet 250 mg, satu kaplet obat memiliki sediaan 500 mg.
Maka cara menghitungnya:250 mg / 500 mg = 1/2 tablet
2. Cara Menghitung Dosis Obat Sirup
Cara menghitung dosis obat yang kedua adalah ketika hendak menghitung dosis obat sirup. Sebagian orang, khususnya anak-anak, mungkin lebih menyukai jenis obat yang satu ini.
Obat sirup merupakan salah satu obat yang dilarutkan di dalam air yang sudah diberikan tambahan eliksir (pemanis). Jenis obat ini hanya dapat diberikan melalui mulut atau oral.
Beberapa jenis obat yang termasuk obat sirup yaitu obat drop, obat suspensi, dan tentunya obat sirup. Untuk cara menghitung dosis obat sirup, Anda bisa menggunakan rumus berikut ini:
(Order Dokter)/(Sediaan Obat) ×Pelarut
Contoh, ketika dokter membuat resep Sanmol Forte syrup 120 mg prn. Sediaan obat Sanmol Forte syrup adalah 240 mg tiap 5 mL.
Maka cara menghitungnya:120 mg / 240 mg X 5 ml = 2,5 ml = 1/2 cth
3. Cara Menghitung Dosis Obat Serbuk
Obat serbuk adalah salah satu jenis obat yang berbentuk bubuk dan harus dilarutkan dengan air. Berbeda dengan jenis obat sebelumnya yang digunakan dengan oral atau mulut, obat serbuk hanya bisa diberikan melalui intravena.
Anda bisa menjumpai jenis obat serbuk ini dalam bentuk obat-obatan antbiotik seperti cefitriaxone, cefotaxim dan sebagainya. Cara menghitung dosis obat serbuk ini membutuhkan kreativitas ketika menambahkan pelarutnya. Meskipun pada umumnya jenis obat antibiotik serbuk juga telah dilarutkan dengan 10c aquabides sebelum diberikan untuk pasien, atau sebelum dicampur dengan menggunakan cairan pelarut.
Untuk cara menghitung dosis obat serbuk, Anda bisa menggunakan kembali rumus untuk menghitung dosis obat sirup. Anda mempunyai kebebasan dalam melarutkan obat serbuk.
Namun, yang perlu diingat ketika memberikan pelarut adalah jumlah pelarut jangan sampai terlalu pekat ataupun terlalu sedikit. Jika jumlah pelarut terlalu sedikit, maka akan terasa sakit pada saat diberikan. Namun, jangan pula terlalu banyak ketika memberikan pelarut ini.
4. Cara Menghitung Dosis Obat Menggunakan Alat
Cara menghitung dosis obat yang terakhir adalah untuk menghitung jenis obat yang perlu menggunakan alat. Ketika memberikan obat, ada kalanya jenis obat-obat yang diberikan melalui intravena memerlukan waktu yang lama dan berkesinambungan, atau jumlahnya juga sangat sedikit.
Dalam pemberiannya pun juga membutuhkan alat seperti infus pump atau syringe pump. Untuk menghitung dosis obat menggunakan alat ini, Anda bisa menggunakan rumus berikut:
(Order Dokter)/Jam×(60 mgtt)/CC×(kg/BB)×Pelarut/(Sediaan Obat)
atau, (Order Dokter)/Menit×(60 mgtt)/CC×(kg/BB)×Pelarut/(Sediaan Obat)
Contohnya:Heparin 1000 IU/jam. Sediaan obat 1 ml Heparin adalah 5000 IU, jumlah pelarut 100 cc.
Maka cara menghitungnya:1000 IU/60 menit X 60 mggtt/cc X 100 cc / 5000 IU = 20 cc/jam
Yang perlu diperhatikan ketika menghitung dosis obat yang akan diberikan menggunakan alat adalah kesamaan satuan dosis yang digunakan dengan sediaan obat. Misalnya ketika order dokter 0,05 mikrogram tetapi sediaan obat ialah 200 mg. Maka Anda harus mengubah 200 mg menjadi 200.000 mcg.
Kemudian hal lain yang perlu diperhatikan yaitu ketika waktu pemberian. Misalnya, dobutamin 0,1 mcg/kg BB/jam, maka kita harus mengubah jam 60 menit. Namun Jika order dokter 0,01 /kg BB/menit, maka menit adalah 1 menit.
Tak boleh sembarangan dalam menentukan dosis obat untuk dikonsumsi, pelajari caranya.
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Memperhatikan dosis obat adalah hal penting yang harus dilakukan.
Baca SelengkapnyaBakti kesehatan itu meliputi, pengobatan umum, edukasi dan pengobatan gigi, konsultasi dan pemeriksaan Dokter Spesialis penyakit dalam, anak, Obgyn, bedah.
Baca SelengkapnyaBeberapa obat kerap disalahgunakan dan dikonsumsi bukan untuk tujuan pengobatan.
Baca SelengkapnyaTNI AD menyelidiki obat dikonsumsi Lettu GDW (29), prajurit yang membawa mobil melawan arah hingga menyebabkan kecelakaan beruntun di Tol Sheikh Mohammed Zayed
Baca SelengkapnyaPasien tersebut mengaku diminta menebus obat dan alat untuk bayinya padahal sudah memakai BPJS Kesehatan.
Baca SelengkapnyaTerbongkarnya perselingkuhan KDL saat Iptu AH menaruh curiga terhadap tingkah laku istrinya.
Baca SelengkapnyaPenyakit pes pernah melanda Jawa pada awal abad ke-20, dr Cipto Mangunkusumo adalah pahlawan karena mengobati pribumi yang terjangkit penyakit pes.
Baca Selengkapnya