Better experience in portrait mode.
Heru Budi Bakal Telusuri Dugaan Pungli Program Pangan Murah di Jakut<br>

Heru Budi Bakal Telusuri Dugaan Pungli Program Pangan Murah di Jakut

Heru mengaku akan menelusuri aduan tersebut dan menindak oknum tersebut jika seorang aparat.

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono merespons pernyataan anggota Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta Suhud Alynudin yang mengungkap adanya dugaan praktik pungli dalam program pangan murah di Koja, Jakarta Utara.

Heru mengaku akan menelusuri aduan tersebut dan menindak oknum tersebut jika seorang aparat.

"Katanya ada pungli, saya cek juga. Pungli itu siapa. Kalau aparat saya tindak," kata Heru di gedung DPRD DKI, Senin (18/9).

Pengusutan itu dilakukan dengan memanggil Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta untuk meminta keterangan lebih lanjut.<br>

Pengusutan itu dilakukan dengan memanggil Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta untuk meminta keterangan lebih lanjut.

"Tapi nanti sebentar saya panggil Dinas KPKP dan semuanya," ujar Heru.

Heru mengakui bahwa antrean program pangan murah membludak. Bahkan kejadian ini disebutnya tidak hanya terjadi di Koja.

"Bahan pangan tuh protes katanya masyarakat ngantre pukul 04.00 pagi. Memang pas saya ke Muara Angke kan ada juga, tapi kan kita minta kalau buka pukul 08.00 datang pukul 07.00 WIB," kata Heru.

Heru mengakui bahwa antrean program pangan murah membludak. Bahkan kejadian ini disebutnya tidak hanya terjadi di Koja.<br>

Anggota Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta Suhud Alynudin sebelumnya menyoroti dugaan praktik pungli pada program pangan murah di Koja, Jakarta Utara.

Hal itu diutarakan Suhud saat rapat paripurna penandatanganan MoU Rancangan Kebijakan Umum APBD serta Rancangan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara APBD 2024 pada Senin (18/9).

Mulanya, Suhud menyebut banyak warga tidak mendapatkan haknya dari program tersebut.

"Interupsi Pimpinan. Saya berharap melalui forum yang terhormat ini Pj Gubernur agar membenahi kegiatan pembagian pangan sehingga tidak terjadi antrean panjang, yang warga harus datang jam tiga pagi dan mereka bahkan ada yang tidak mendapatkan atau belum mendapatkan haknya," kata Suhud. 

Kemudian, Suhud mengungkapkan praktek pungli di sana. Pungli tersebut dilakukan dengan cara menetapkan harga bagi warga yang ingin mengantre lebih terdahulu.

"Kekacauan di lapangan juga telah menimbulkan adanya pungli. Melalui forum ini saya ingin minta izin kepada ketua sebentar 1 menit untuk memperdengarkan rekaman berapa pungli yang ada di lapangan," ujar Suhud.

Akhirnya, Suhud pun memainkan rekaman suara di depan para anggota dewan. Dalam rekaman itu, terdapat warga yang mengaku perlu membayar Rp50.000 agar bisa mendapatkan antrean di depan.

Berikut isi rekamannya.

"Lu kalau ngantre di mana?" kata sang penanya.

"Kalau di Koja pakai batu sama sendal," jawabnya.

"Kalau batu harganya berapa?" tanya lagi.

"Paling depan 50-an," ujarnya.

"Hmm bagus sekali," imbuh si penanya.

"Kalau paling belakang 20 ribu," balasnya.

"Lama-lama jadi pasar batu dah Koja," tandasnya.

Setelah itu, Suhud meminta Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakartw Heru Budi Hartono untuk segera menyelesaikan masalah tersebut.

"Itu pimpinan realitas di lapangan. Saya harap Pj Gubernur segera membenahi carut-marutnya pembagian subsidi pangan bagi masyarakat," tambah Suhud.

Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi pun menimpali. Ia bertanya kembali lokasi pungli tersebut dan juga meminta Heru menindaklanjuti.

"Mohon Pak Gubernur, mohon ditindaklanjuti. Ini ada yang nggak benar di lapangan mengenai pangan ya," ujar Pras.

Heru Budi Bakal Telusuri Dugaan Pungli Program Pangan Murah di Jakut

Artikel ini ditulis oleh
Muhamad Agil Aliansyah

Editor Muhamad Agil Aliansyah

Pengusutan dilakukan dengan memanggil Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta.

Reporter
  • Lydia Fransisca

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
image Rekomendasi
Mulai 1 Oktober 2023,  Tarif Parkir di Jakarta Rp7.500 Per Jam

Mulai 1 Oktober 2023, Tarif Parkir di Jakarta Rp7.500 Per Jam

Penerapan tarif tertinggi ini akan berlaku di 131 titik lokasi di Jakarta.

Baca Selengkapnya icon-hand
image Rekomendasi
Sedang Bekerja di Ladang, Seorang Petani Temukan Harta Karun Kerajaan dari Tahun 2300 SM

Sedang Bekerja di Ladang, Seorang Petani Temukan Harta Karun Kerajaan dari Tahun 2300 SM

Harta karun ini ditemukan saat sang petani sedang membersihkan batu di ladangnya.

Baca Selengkapnya icon-hand
image Rekomendasi
Momen Haru 'Pace' Ditinggal Prajurit TNI Pamitan, Minta Ikut Sampai Banjir Air Mata

Momen Haru 'Pace' Ditinggal Prajurit TNI Pamitan, Minta Ikut Sampai Banjir Air Mata

Ditinggal para prajurit TNI kembali ke markas usai bertugas, sosoknya justru meminta untuk ikut.

Baca Selengkapnya icon-hand
image Rekomendasi
Sarah Menzel Calon Menantu Ashanty Tiba-tiba Dilarikan ke Rumah Sakit, Ada Apa?

Sarah Menzel Calon Menantu Ashanty Tiba-tiba Dilarikan ke Rumah Sakit, Ada Apa?

Di momen perayaan hari jadi yang ketiga, Azriel Hermansyah dan Sarah Menzel justru harus merayakannya di apartemen saja.

Baca Selengkapnya icon-hand
image Rekomendasi
Aipda Rully tetap Semangat Bertugas meski Mata Kiri Buta, Sang Istri jadi Cleaning Service buat Tambahan Penghasilan

Aipda Rully tetap Semangat Bertugas meski Mata Kiri Buta, Sang Istri jadi Cleaning Service buat Tambahan Penghasilan

Keterbatasan Rully tak menyurutkan niatnya untuk terus dinas dan mengabdi kepada satuan Polri. Sikap tangguh pun juga ditunjukkan sang istri.

Baca Selengkapnya icon-hand
DKI Masih Gratiskan Biaya Bulanan, Rusun Nagrak Sediakan Tower 3 Relokasi Penghuni Eks Kampung Bayam

DKI Masih Gratiskan Biaya Bulanan, Rusun Nagrak Sediakan Tower 3 Relokasi Penghuni Eks Kampung Bayam

Penghuni hanya membayar biaya air dan listrik sesuai dengan pemakaian melalui autodebet Bank DKI.

Baca Selengkapnya icon-hand
Heru Budi Sebut Pembahasan RUU Daerah Khusus Jakarta Rampung Desember

Heru Budi Sebut Pembahasan RUU Daerah Khusus Jakarta Rampung Desember

Heru menyampaikan draf RUU DKJ ditargetkan dapat selesai pada Desember 2023 ini.

Baca Selengkapnya icon-hand
Pemprov DKI Anggarkan Rp1 Miliar Per Taman Dibangun Tahun Ini, PSI: Lebih Murah dari Zaman Pak Anies

Pemprov DKI Anggarkan Rp1 Miliar Per Taman Dibangun Tahun Ini, PSI: Lebih Murah dari Zaman Pak Anies

"Jauh lebih murah biayanya dibanding zaman Pak Anies. Seingat saya di zaman Pak Anies, satu RTH itu puluhan miliar," kata Justin.

Baca Selengkapnya icon-hand
Pemprov DKI dan DPRD Sepakati APBD Perubahan 2023 Rp79,52 Triliun

Pemprov DKI dan DPRD Sepakati APBD Perubahan 2023 Rp79,52 Triliun

Raperda tentang Perubahan APBD Provinsi DKI Jakarta tahun anggaran 2023 akan disahkan menjadi Perda dalam rapat Paripurna Selasa 26 September mendatang.

Baca Selengkapnya icon-hand
Jawaban Ganjar Pranowo Soal Presiden Boneka

Jawaban Ganjar Pranowo Soal Presiden Boneka

Menurut Ganjar, presiden memiliki independensi penuh sebagai kepala negara yang menjalankan amanat konstitusi.

Baca Selengkapnya icon-hand
Anies Bicara Nasib Proyek di Rempang dan IKN, Dorong Program Nasional Ditentukan Lewat Teknokrasi Bukan Tangan Bisnis

Anies Bicara Nasib Proyek di Rempang dan IKN, Dorong Program Nasional Ditentukan Lewat Teknokrasi Bukan Tangan Bisnis

Anies menilai eksekusi PSN masih meninggalkan banyak catatan.

Baca Selengkapnya icon-hand
Beda Pendapat Ganjar dengan Megawati Soal KPK

Beda Pendapat Ganjar dengan Megawati Soal KPK

Ganjar akan memperkuat KPK apabila terpilih menjadi presiden di Pilpres 2024 mendatang.

Baca Selengkapnya icon-hand