Surat Langka Milik Penumpang Titanic Terjual Seharga Rp6,7 Miliar, Isinya Bikin Haru
Surat penting yang ditulis oleh Kolonel Archibald Gracie, seorang penumpang Titanic, berhasil terjual di Inggris.

Sebuah surat langka yang ditulis oleh seorang penumpang Titanic beberapa hari sebelum kapal ikonik itu tenggelam terjual di lelang dengan harga 300.000 poundsterling (sekitar Rp6,7 miliar). Surat ini memecahkan rekor sebagai surat termahal yang pernah dijual dari kapal tersebut. Surat tersebut ditulis oleh Kolonel Archibald Gracie, salah satu penumpang kelas satu Titanic. Pada hari Sabtu (26/4/2025), surat ini dilelang di rumah lelang Henry Aldridge and Son yang berlokasi di Wiltshire, dan berhasil terjual dengan harga lima kali lipat dari perkiraan awal yang hanya 60.000 poundsterling (sekitar Rp1,3 miliar).
Apa yang tertulis dalam surat tersebut? Surat yang dianggap "profetik" ini berisi pesan Gracie kepada seorang kenalannya, di mana ia menyatakan bahwa ia akan "menunggu hingga akhir perjalanan" sebelum memberikan penilaian tentang "kapal yang megah ini." Surat ini ditandatangani pada 10 April 1912, hari ketika Gracie menaiki Titanic di Southampton, lima hari sebelum kapal tersebut menabrak gunung es di Samudra Atlantik Utara dan akhirnya karam. Mengutip BBC pada Minggu (27/4), Gracie menulis surat tersebut dari kabin C51 di kapal Titanic. Surat itu diposting saat kapal berlabuh di Queenstown, Irlandia pada 11 April 1912, dan diberi cap pos London sehari setelahnya. Pihak lelang menyatakan bahwa surat ini merupakan korespondensi tertulis tangan dari Titanic yang mencapai harga tertinggi dalam sejarah pelelangan.
Gracie memberikan kesaksian mengenai tragedi Titanic

Kolonel Archibald Gracie merupakan salah satu dari sekitar 2.200 penumpang dan anggota kru Titanic yang berlayar menuju New York. Dalam tragedi tersebut, lebih dari 1.500 orang kehilangan nyawa. Setelah berhasil selamat dari tenggelamnya kapal, Gracie menulis sebuah buku yang berjudul The Truth About The Titanic, yang kini dikenal sebagai salah satu catatan paling terkenal mengenai peristiwa tersebut. Dalam karyanya, ia menceritakan bagaimana ia berhasil selamat dengan cara memanjat sekoci yang terbalik di perairan yang dipenuhi es.
Namun, dari sekian banyak orang yang berhasil naik ke sekoci tersebut, lebih dari setengahnya harus menghadapi kematian akibat kelelahan dan suhu dingin yang ekstrem. Gracie sendiri mengalami cedera yang cukup serius serta hipotermia yang memperburuk kondisi kesehatannya. Ia mengalami koma pada tanggal 2 Desember 1912 dan meninggal dunia dua hari setelahnya akibat komplikasi diabetes. Kisahnya menjadi pengingat akan tragedi yang menimpa Titanic dan perjuangan hidup yang dialami oleh para penumpang dan kru.