Ilmuwan Temukan Kandidat Planet Layak Huni Seperti Bumi, Mirip Planet di Film Interstellar
Dalam kenyataan, mungkin terdapat planet lain yang mirip dengan Bumi, salah satunya adalah Kepler-62f.

Film Interstellar yang disutradarai oleh Christopher Nolan dan dirilis pada tahun 2014 berhasil memikat banyak penonton dengan penggambaran ilmiah dan visual mengenai kemungkinan adanya dunia lain di luar planet Bumi. Salah satu lokasi yang menarik perhatian dalam film ini adalah Planet Miller, sebuah planet yang seluruh permukaannya tertutup oleh air. Di dunia nyata, planet yang mirip mungkin ada, contohnya adalah Kepler-62f. Kepler-62f merupakan planet ekstrasurya yang ditemukan oleh teleskop Kepler milik NASA pada tahun 2013. Planet ini terletak dalam sistem galaksi Kepler-62, yang berjarak sekitar 1.200 tahun cahaya dari Bumi di konstelasi Lyra.
Kepler-62f menarik perhatian ilmuwan karena karakteristiknya yang menjadikannya salah satu kandidat terbaik untuk planet yang dapat dihuni. Menurut informasi dari laman NASA pada Senin (02/12/2024), Kepler-62f berada di zona layak huni (habitable zone) bintang induknya. Planet ini mengorbit bintang katai merah setiap 267 hari pada jarak yang mirip dengan jarak Venus dari matahari.
-
Dimana letak planet mirip Bumi? Planet tersebut adalah KMT-2020-BLG-0414. Ia terletak 4.000 tahun cahaya dari Bumi.
-
Planet baru apa yang bisa dihuni? Para ilmuwan telah menemukan planet baru yang berpotensi mendukung kehidupan manusia, bernama Gliese 12b.
-
Mengapa planet mirip Bumi penting? Penemuan ini memberikan wawasan tentang akhir perjalanan sistem Matahari.
-
Apa yang mengorbit planet mirip Bumi? Planet ini mengorbit bintang katai putih, sisa inti dari bintang yang telah mati.
-
Kenapa Gliese 12b disebut planet layak huni? Palethorpe menjelaskan bahwa definisi 'kelayakan huni' berarti adanya kemungkinan air dalam bentuk cair di permukaan planet.
-
Mengapa planet 'super-Earth' ini menarik bagi ilmuwan? Yang membuatnya menarik bagi ilmuwan adalah posisinya dalam zona layak huni, artinya planet ini berada pada jarak yang memungkinkan adanya air dalam bentuk cair di permukaannya.
Meskipun letaknya lebih jauh dibandingkan Bumi, bintang katai merah memancarkan cahaya dan panas yang serupa dengan matahari. Ini menunjukkan bahwa planet ini berada pada jarak yang ideal untuk memungkinkan adanya air dalam bentuk cair. Diperkirakan, diameter Kepler-62f adalah 1,4 kali lebih besar dari Bumi, sehingga dikategorikan sebagai planet super-Bumi. Meskipun komposisi detailnya belum diketahui, ada kemungkinan bahwa Kepler-62f memiliki permukaan berbatu atau lautan yang luas seperti yang ada di Bumi.
Dalam film "Interstellar," Planet Miller digambarkan sebagai planet dengan gravitasi yang tinggi dan sebagian besar permukaannya tertutup air. Walaupun tidak ada bukti langsung yang menunjukkan bahwa Kepler-62f memiliki karakteristik serupa, beberapa aspek membuatnya terlihat mirip. Jika Kepler-62f memiliki atmosfer yang sesuai, planet ini bisa mendukung keberadaan lautan yang luas.
Penelitian menunjukkan bahwa planet-planet di zona layak huni dengan ukuran seperti Kepler-62f sering kali memiliki potensi untuk memiliki lautan global. Seperti halnya Planet Miller yang berada di dekat lubang hitam Gargantua, Kepler-62f mengorbit bintangnya pada jarak yang ideal untuk mempertahankan suhu yang memungkinkan adanya air dalam bentuk cair.
Dalam fiksi "Interstellar," waktu di Planet Miller berjalan lebih lambat akibat efek relativitas. Di dunia nyata, karakteristik ekstrem seperti atmosfer yang tebal atau rotasi yang lambat juga dapat memengaruhi kondisi di Kepler-62f. Meskipun Kepler-62f memiliki banyak kesamaan dengan konsep planet yang dapat dihuni, eksplorasi lebih lanjut menghadapi berbagai tantangan. Kepler-62f terletak terlalu jauh untuk dijangkau dengan teknologi yang ada saat ini.
Hingga kini, penelitian mengenai Kepler-62f sebagian besar dilakukan melalui pengamatan tidak langsung menggunakan metode transit. Selain itu, tanpa pengamatan atmosfer yang mendetail, sulit untuk menentukan apakah planet ini memiliki udara yang layak atau tekanan yang mendukung keberadaan air dalam bentuk cair.(Tifani)