FOTO: Penampakan Sungai Amazon Kering Kerontang, Paling Parah Sejak 121 Tahun Terakhir
Ratusan ribu penduduk terdampak hingga menyebabkan ekosistem hutan Amazon menjadi rusak.
Ratusan ribu penduduk terdampak hingga menyebabkan ekosistem hutan Amazon menjadi rusak.
Kekeringan ini telah berdampak pada kehidupan ratusan ribu orang dan merusak ekosistem hutan.
Sungai Amazon yang berada di jantung hutan hujan tropis Brasil mengalami penurunan volume air ke titik terendah atau terparah sejak lebih dari satu abad pada hari Senin (16/10/2023).
Rekor kekeringan ini telah berdampak pada kehidupan ratusan ribu orang dan merusak ekosistem hutan.
This is description
Rekor kekeringan ini telah berdampak pada kehidupan ratusan ribu orang dan merusak ekosistem hutan.
Pelabuhan Manaus, wilayah terpadat yang mempertemukan Sungai Rio Negro dan Sungai Amazon, mencatat ketinggian air pada hari Senin (16/10/2023) berada pada 13,59 meter.
Jika dibandingkan dengan tahun lalu ketinggian air selisih lebih tinggi 5 meter atau mencapai 17,60 meter saat kemarau.
Ratusan ribu penduduk terdampak hingga menyebabkan ekosistem hutan Amazon menjadi rusak.
Menurut pusat peringatan bencana pemerintah Brasil, Cemaden, beberapa wilayah di Amazon mengalami curah hujan paling sedikit pada bulan Juli hingga September sejak tahun 1980.
Menurut pusat peringatan bencana pemerintah Brasil, Cemaden, beberapa wilayah di Amazon mengalami curah hujan paling sedikit pada bulan Juli hingga September sejak tahun 1980.
Sementara, Kementerian Ilmu Pengetahuan Brazil menyalahkan kekeringan ini disebabkan karena fenomena iklim El Nino, yang mendorong pola cuaca ekstrem secara global. Dalam sebuah pernyataan awal bulan ini, kementerian memperkirakan kekeringan akan berlangsung hingga Desember 2023, ketika dampak El Nino diperkirakan mencapai puncaknya.
Sementara, Kementerian Ilmu Pengetahuan Brazil menyalahkan kekeringan ini disebabkan karena fenomena iklim El Nino, yang mendorong pola cuaca ekstrem secara global. Dalam sebuah pernyataan awal bulan ini, kementerian memperkirakan kekeringan akan berlangsung hingga Desember 2023, ketika dampak El Nino diperkirakan mencapai puncaknya.
Akhir pekan lalu, para pekerja dari LSM Brazil Fundacao Amazonia Sustentavel (FAS) menyebar ke seluruh wilayah kering dekat Manaus untuk mengirimkan makanan dan pasokan ke desa-desa yang rentan. Kekeringan telah mengancam akses mereka terhadap makanan, air minum dan obat-obatan, yang biasanya diangkut melalui sungai.
Ratusan ribu penduduk terdampak hingga menyebabkan ekosistem hutan Amazon menjadi rusak.
“Ini tidak terlalu baik bagi kami, karena praktis kami terisolasi,” katanya.
“Ini tidak terlalu baik bagi kami, karena praktis kami terisolasi,” katanya.
“Anak-anak kami diare, muntah-muntah, dan sering demam karena air,” ujarnya.
“Anak-anak kami diare, muntah-muntah, dan sering demam karena air,” ujarnya.
Lumba-lumba air tawar di sungai Amazon ini merupakan spesies yang terancam punah.
Baca SelengkapnyaBeberapa ukiran kuno itu tampak menampilkan wajah tersenyum, sementara ukiran lainnya menggambarkan ekspresi murung. Lihat penampakannya!
Baca SelengkapnyaKondisi pesawat jet kecil itu hancur pada bagian depan hingga tengah.
Baca SelengkapnyaKeempat bocah Kolombia tersebut ditemukan selamat dalam kondisi yang kurus usai hilang selama 40 hari di hutan Amazon
Baca SelengkapnyaLokasi ini begitu teduh, dengan lebatnya hutan mangrove yang dibudidayakan untuk keseimbangan ekosistem juga untuk kepentingan penelitian.
Baca SelengkapnyaTim SAR berpacu dengan waktu untuk mencari korban selamat. Mereka menyisir setiap sudut reruntuhan apartemen yang sudah rata dengan tanah itu. Berikut fotonya:
Baca SelengkapnyaKawasan Ekowisata Mangrove PIK memiliki luas 95,50 hektare. Tempatnya menarik dan patut untuk dikunjungi.
Baca SelengkapnyaPara wisatawan mengaku terpesona dengan keindahan muntahan lahar panas yang terlihat jingga seperti matahari. Berikut potretnya:
Baca Selengkapnya