Potret Danau Masigit Serang Alami Kekeringan, Dulu Dalamnya 5 Meter Kini Banyak Retakan Tanah
Danau Masigit di Serang mengalami kekeringan selama 3 bulan.
Danau Masigit di Serang mengalami kekeringan selama 3 bulan.
Danau Masigit di Desa Masigit, Kecamatan Carenang, Serang, mengalami kekeringan parah.
Sudah tiga bulan terakhir lokasi itu tidak digenangi air hingga tanah di dasar danau retak-retak.
Menurut keterangan yang dihimpun, kondisi demikian sudah terjadi selama tiga bulan terakhir.
Kekeringan ini turut membuat kebutuhan air masyarakat terganggu.
Selain kebutuhan masyarakat, kegiatan wisata yang biasa dijalankan di sana juga tidak bisa beroperasi sama sekali.
Mengutip YouTube SCTV Banten, Rabu (20/9), secara keseluruhan Danau Masigit sudah tidak terisi air saat ini.
Selain mengalami kekeringan parah, tanah di dasar danau juga mulai ditumbuhi rumput liar. Tumbuhan-tumbuhan yang ada di sekitarnya juga tampak kekurangan air.
Padahal sebelumnya, danau yang memiliki kedalaman hingga 5 meter ini jadi sumber air andalan warga karena dianggap melimpah.
Kekeringan di danau ini ditandai dengan berkurangnya volume air, hingga lambat laun menyusut.
Kondisi ini tentu dikeluhkan warga yang sebagian besar mengandalkan kebutuhan hariannya dari Danau Masigit.
“Ini kekeringannya udah lama, biasanya nggak pernah begini, padahal dibutuhkan masyarakat,” kata warga Carenang, Barudin.
Sementara warga lain, Jumadi, mengaku sawah dan lahan pertanian warga tidak bisa teraliri setelah danau mengering.
Selama tiga bulan tidak mendapat air, para petani mengeluhkan kondisi sawah mereka yang mengalami kerusakan karena tidak mendapat air.
“Ya tidak ada hujan, danaunya jadi tidak mengaliri air. Petaninya parah, sawahnya pada putih semua,” katanya.
Sehari-harinya, warga di Masigit dan Carenang menggunakan air tersebut untuk kebutuhan harian. Air bukan hanya datang dari hujan, melainkan dari sungai-sungai sekitar.
Keringnya danau menjadi bukti bahwa musim kemarau tahun ini membuat sungai-sungai yang bermuara ke danau juga ikut terdampak.
Warga saat ini hanya bisa mengandalkan air dari bantuan yang jumlahnya terbatas.
Sementara itu, kekeringan juga amat berdampak di wilayah Kabupaten Tangerang. Menurut data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, total lahan pertanian sawah yang terdampak kekeringan di sana mencapai 567.
Disampaikan Kepala BPBD Kabupaten Serang, Ujat Sudrajat, tingkat kekeringan yang terjadi wilayahnya berbeda-beda. Sayangnya, kondisinya semakin meluas dari yang sebelumnya hanya 201 hektare.
"Rinciannya, kekeringan ringan 480 hektare, kekeringan sedang 67 hektare, kekeringan berat 20 hektare. Kemudian kekeringan puso 34 hektare,” katanya beberapa waktu lalu.
Kekeringan panjang ini diakibatkan adanya fenomena El Nino yang terjadi di Indonesia.
Merujuk laman BMKG, El Nino merupakan pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di Samudera Pasifik yang melampaui kondisi normal.
Akibatnya terjadi peningkatan pertumbuhan awan yang bersifat panas dan mengurangi curah hujan.
Ini yang juga membuat sebanyak 201 hektare lahan persawahan warga mengalami puso sehingga tidak bisa dimanfaatkan.
Atta Halilintar berkunjung ke rumah pengacara kondang, Hotma Sitompul. Ia melongo melihat rumahnya yang sangat luas dan berada di kawasan elit Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaSaat musim kemarau seperti saat ini Waduk Jatiluhur surut hingga 10 meter.
Baca SelengkapnyaAwan panas guguran itu telah menyebabkan hujan abu tipis yang turun pukul 21.24 WIB di sekitar Dukuh Plalang hingga Desa Lencoh.
Baca SelengkapnyaBangkai ikan besar ini masih berada di tepi pantai dan menanti tindakan lebih lanjut dari instansi yang berwenang.
Baca SelengkapnyaBupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani terus memantau pekerjaan Dinas PU Bina Marga CKPP.
Baca SelengkapnyaProses evakuasi buaya berukuran cukup besar ini menghebohkan warga sekitar.
Baca SelengkapnyaPotret meriah Gibran diarak keliling kampung pakai Kuda Renggong.
Baca SelengkapnyaAturan pembatasan ini menyasar pengguna air tanah di atas 100 meter kubik per bulan.
Baca SelengkapnyaInilah deretan gedung pencakar langit tertinggi di dunia per 2023.
Baca Selengkapnya