Mengapa Harga Bawang Merah Naik Drastis? Temukan Penyebabnya!
Karena dua faktor ini harga bawang merah bertahan mahal.
harga bawang merah![Mengapa Harga Bawang Merah Naik Drastis? Temukan Penyebabnya!](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/1200x630/bg/newsOg/2024/4/22/1713755104994-6a0kr.jpeg)
Karena dua faktor ini harga bawang merah bertahan mahal.
![Mengapa Harga Bawang Merah Naik Drastis? Temukan Penyebabnya!](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/4/22/1713755045462-iigfo.jpeg)
Mengapa Harga Bawang Merah Naik Drastis? Temukan Penyebabnya!
Harga bawang merah tak kunjung turun pasca lebaran.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi buka suara terkait kondisi tersebut.
- Pedagang Pasar: Harga Bawang Merah di Jabodetabek Sudah Naik 100 Persen
- Harga Bawang Tak Kunjung Turun, Tak Ada Opsi Impor
- FOTO: Bawang Merah Masih Mahal, Gerakan Pasar Murah Gencar Dilakukan untuk Menekan Harga
- Kenali! Ini Faktor Yang Mempengaruhi Harga Jual Mobil Bekas
- Pembunuh Wanita dalam Koper Ditetapkan Jadi Tersangka, Terancam 15 Tahun Penjara
- DPR Sentil BSSN Karena Cuma Prediksi Serangan Siber: Kayak Mama Lauren
Saat menggelar halal Bihalal di kantor Badan Pangan Nasional, Jakarta Selatan, pada Kamis, Arief menyampaikan harga bawang merah yang masih bertahan mahal usai lebaran dipicu minimnya pasokan dalam negeri.
Selain itu, importasi bawang merah juga turut memicu kenaikan harga.
Sebab, dalam transaksi impor nilai tukar rupiah sangat bergantung terhadap nilai dolar Amerika Serikat.
"Kalau selama ini harga naik itu kurang lebih, satu karena pasokan, dua kalau yang impor itu salah satunya karena mata uang, atau ketersediaan luar negeri,"
ucap Arief.
![Mengapa Harga Bawang Merah Naik Drastis? Temukan Penyebabnya!](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/4/22/1713754851836-15bug.jpeg)
Arief mengatakan untuk anggaran bawang merah dari berbagai sumber, bisa dari anggaran fasilitas distribusi dari Bapanas.
Sumber lainnnya yaitu melalui Belanja Tidak Terduga (BTT). Sumber-sumber dana tersebut dapat digunakan oleh pemerintah daerah untuk mengendalikan harga bawang merah.
Selain pemerintah pusat, pemerintah daerah khususnya dinas yang berurusan di bidang pangan diminta supaya bisa aktif, baik menjaga harga petani maupun menjaga harga di tingkat konsumen.
Arief berpesan diperlukannya kerjasama antara pemerintah daerah.
"Kerja sama antar daerah itu menjadi penting, itu notenya (catatannya). Jadi, bupati, gubernur saat ini aktif untuk melakukan kerjasama antar daerah," ucap Arief.
Sementara itu, melansir Panel Harga Badan Pangan Nasional, harga bawang merah di tingkat pedagang grosir pada Senin 22 April yaitu Rp40.570 per kg atau turun Rp1.680.
Sementara di tingkat pedagang eceran, bawang merah dibanderol Rp50.450 per kg atau turun Rp1.230.