Masyarakat Jepang Semakin Terasa Miskin Karena Hal Ini
Dia harus menghabiskan sekitar USD20 untuk mendapatkan makanan layak di restoran.
inflasi![Masyarakat Jepang Semakin Terasa Miskin Karena Hal Ini](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/1200x630/bg/newsOg/2024/5/9/1715254685003-283y1.jpeg)
Dia harus menghabiskan sekitar USD20 untuk mendapatkan makanan layak di restoran.
![Masyarakat Jepang Semakin Terasa Miskin Karena Hal Ini](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/5/9/1715254655898-un0kl.jpeg)
Masyarakat Jepang Semakin Terasa Miskin Karena Hal Ini
Menguatnya dolar Amerika Serikat tidak hanya membuat nilai tukar rupiah anjlok.
Mata uang sekaliber Jepang, yen, pun mengalami kondisi serupa.
- Harga Pangan Sentuh Titik Termahal dalam 30 Tahun, Banyak Orang Amerika Tak Lagi Makan di Luar
- Industri Makanan Minuman Kena Dampak Pelemahan Rupiah, Beban Impor Tembus Rp500 Triliun
- Rombongan 15 Orang Makan Enak di Depok Sampai Habis Ratusan Ribu Rupiah, Setelah Kenyang Tinggalkan Restoran Tanpa Bayar
- Mendagri Tito Semeringah Sekarang Banyak Warga Hobi Habiskan Uang di Restoran dan Salon, Ini Alasannya
- VIDEO: Marah! Eks Panglima Hadi Sampai Nunjuk-Nunjuk Ngaku Tahu Oknum TNI Polisi Backing Judi Online
- Penyidikan Kasus Pegi Setiawan Resmi Dihentikan
Kondisi seperti ini kemudian dijadikan pengalaman menarik bagi seorang peneliti asal Jepang yang berada di Amerika Serikat.
Melansir The Asahi Shimbun, sepatu Asics hitam favoritnya berlubang. Dia merasa sudah waktunya membeli sepatu baru.
Sang istri, yang sedang berkeliling di pusat perbelanjaan di Amerika melihat sepatu yang cocok untuk peneliti tersebut.
Hanya saja sang peneliti merasa harga tersebut terlalu mahal, seiring inflasi Amerika Serikat yang cukup tinggi.
![Sang istri, yang sedang berkeliling di pusat perbelanjaan di Amerika melihat sepatu yang cocok untuk peneliti tersebut.](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/5/9/1715254360074-4j65r.jpeg)
![Masyarakat Jepang Semakin Terasa Miskin Karena Hal Ini](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/5/9/1715254275838-l2b5s.jpeg)
Dia kemudian mengingat bahwa nilai tukar yen terhadap dolar sedang berada di kondisi yang lemah.
"Dia memutuskan untuk menunggu sampai kembali ke Jepang untuk membeli sepasang sepatu pengganti karena dia juga ingin mengalami "kehidupan dalam kemiskinan","
demikian laporan yang dilansir Kamis (9/5).
Selain melemahnya yen, perekonomian AS kini menghadapi kenaikan inflasi yang belum pernah terjadi dalam empat dekade terakhir, sehingga segala sesuatunya menjadi lebih mahal bahkan bagi warga Amerika.
![Masyarakat Jepang Semakin Terasa Miskin Karena Hal Ini](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/5/9/1715254471493-r5gth.jpeg)
Peneliti membayar total USD4.500 sebulan untuk sewa rumah dan pusat penitipan anak untuk anak-anaknya.
Dia datang ke Washington musim panas lalu dan pada saat itu membutuhkan pengeluaran bulanan sekitar 620.000 yen. Tapi sekarang menjadi sekitar 680.000 yen.
Gaji dan biaya penelitiannya yang dibayar oleh institusi Jepangnya menggunakan yen, sehingga devaluasi mata uang tersebut selalu membuatnya khawatir. Hal ini terutama terjadi pada akhir bulan April ketika yen melemah hingga sekitar 160 yen terhadap dolar.
“Ada kalanya, saya tidak bisa tidur ketika saya mulai memikirkan apakah saya harus menukar yen dengan dolar,” katanya.
Pria tersebut juga melakukan penelitian di Amerika Serikat bagian timur pada tahun 2012 selama sekitar 18 bulan. Saat itu, nilai tukarnya sekitar 80 yen terhadap dolar.
![Masyarakat Jepang Semakin Terasa Miskin Karena Hal Ini](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/5/9/1715254555829-8cm8q.jpeg)
“Saya merasakan kemakmuran karena saya bisa mendapatkan sarapan enak seharga USD10,” kenangnya.
Namun dengan nilai yen yang kini hanya separuh dari nilai satu dekade lalu, ia berkata, “Sekarang saya harus menghabiskan sekitar USD20 untuk mendapatkan makanan layak di restoran.”
Meskipun ia memahami volatilitas pasar mata uang, ia tidak dapat menghapus perasaan bahwa masyarakat Jepang menjadi semakin miskin sebagai dampaknya.