El Nino Berpotensi Ganggu Stok Pangan Indonesia, Apa Solusinya
Musim kekeringan atau yang dikenal El Nino telah tiba. Badan cuaca Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) telah mengumumkan awal dari El Nino, memperingatkan kembalinya fenomena iklim tersebut yang dapat menyebabkan lonjakan suhu global dan kondisi cuaca ekstrem.
Fenomena iklim El Nino harus diantisipasi oleh berbagai pihak. Hal ini penting mengingat dampaknya yang luas, khususnya terhadap sektor pertanian dan pangan. Langkah-langkah antisipasi yang tepat dapat meminimalisasi potensi gangguan ketersediaan komoditas pangan penting bagi masyarakat seperti gula.
Gula merupakan salah satu komoditas yang memiliki ketergantungan pada iklim. Fenomena iklim seperti El Nino yang berlangsung panjang berpotensi mengganggu masa panen tebu dan selanjutnya berdampak pada ketersediaan stok gula di dalam negeri.
Dengan kondisi ini maka stok gula di dalam negeri diperkirakan hanya sampai pertengahan hingga akhir September 2023.
“Kalau stok hanya pertengahan atau akhir September, mesti segera dilakukan impor gula mentah. Dugaan saya, kuota dan izin impor sudah dikeluarkan,” jelas pengamat pertanian Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI), Khudori dikutip dari Liputan6.com.
berita untuk kamu.
Walaupun demikian, Harga Acuan Pembelian Gula (HAP) yang masih berada di level Rp12.500/kg masih menjadi hambatan bagi industri untuk mengimpor gula. Alasannya, dengan harga tersebut, industri masih mengalami kerugian sekitar Rp2.000/kg.
"Makanya penting, setidaknya akhir Agustus, dievaluasi kira-kira produksi gula konsumsi tahun ini berapa. Jika ditambah kuota impor gula mentah untuk diolah jadi gula konsumsi apakah masih cukup memenuhi kebutuhan? Jika tidak, ya jatah impor gula mentah mesti ditambah. Tapi mesti dihitung cermat jumlah dan kapan datang di Indonesia," papar Khudori.
Impor ini juga menjadi salah satu solusi mengingat industri kecil maupun menengah yang mulai menggunakan gula konsumsi yang berpotensi menimbulkan shortage di masyarakat.
“Itu amat mungkin. Karena untuk mendapatkan gula rafinasi itu cukup rumit prosedurnya bagi UMKM. Apalagi harga cenderung tinggi saat. Penggunaan gula konsumsi sebagai bahan baku bagi UMKM sebagai pengganti gula rafinasi adalah cara mudah untuk mensiasati tidak mudahnya mendapatkan gula rafinasi,” jelas Khudori.
Selain itu, untuk mendorong agar industri mau melakukan impor dan mencegah shortage gula konsumsi di masyarakat, Harga Acuan Penjualan (HAP) gula sudah sepatutnya mengalami kenaikan. Kenaikan HAP gula ini menjadi solusi terbaik sehingga ketersediaan gula di konsumen dapat terus terpenuhi.
Pengamat ekonomi dari LPEM FEB UI, Teuku Riefky mengungkapkan idealnya HAP gula berada pada angka Rp15.000- Rp16.000 per kg.
“Apabila dinaikkan ke level level Rp15.000 - Rp16.000 per Kg relatif bisa mengimbangi kenaikan harga gula di level global, sehingga berpotensi menjaga keseimbangan pasokan akibat mekanisme pasar dengan adanya penyesuaian harga di pasaran,” ungkap Riekfy.
Riefky juga menambahkan, kenaikan HAP gula yang tidak sesuai dengan kenaikan tingkat harga di level global berpotensi menimbulkan market distortion.
"Misalnya dalam bentuk penurunan stok akibat sebagian gula konsumsi yang berpotensi digunakan oleh industri kecil. Di sisi lain, industri besar juga berpotensi untuk menahan stok yang berisiko menimbulkan kelangkaan di level konsumen seiring dengan semakin mahalnya impor,” jelas Riefky. Oleh karena itu, kenaikan HAP Gula juga harus segera dieksekusi secepatnya. Apabila masih terjadi tarik-ulur, dikhawatirkan sektor gula nasional akan semakin terjerembab. Sumber: Liputan6.com
- Merdeka
El Nino adalah fenomena global yang terjadi hampir di seluruh negara yang terletak pada garis ekuator, salah satunya Indonesia.
Baca SelengkapnyaWakapolri, Komjen Agus datang ke Banjar dan terjun langsung melakukan panen sekaligus menanam padi bersama masyarakat setempat.
Baca SelengkapnyaHarga pangan di Indonesia sejauh ini masih aman, hanya harga ayam dan telur yang mengalami kenaikan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
BMKG memprediksi fenomena El Nino terjadi di Juli dan Agustus 2023. Dampak El Nino tak hanya kekeringan panjang. Gigitan nyamuk juga mengganas saat suhu panas.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan hasil pemantauan BMKG di sejumlah daerah di Indonesia, suhu maksimum harian berkisar 35 sampai 36,7 derajat Celsius dari 2 sampai 3 Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaBMKG memperkirakan cuaca di sejumlah wilayah DKI Jakarta diprediksi keseluruhannya cerah berawan.
Baca SelengkapnyaFenomena el nino membuat produksi beras nasional turun 2,05 persen.
Baca SelengkapnyaBMKG memprediksi musim kemarau tahun 2023 di Indonesia, puncaknya akan terjadi pada bulan Juli-Agustus.
Baca SelengkapnyaKemendag bakal datangkan pasokan beras dari Thailand guna mengantisipasi kekurangan pasokan beras di Indonesia akibat dampak fenomena El Nino.
Baca Selengkapnya