7 Masjid Unik yang Bisa Jadi Tempat Wisata Religi Jelang Akhir Tahun
Bangunan masjid yang megah, hiasan, ukiran, hingga interior sangat diperhatikan oleh para arsitek.
Bangunan masjid yang megah, hiasan, ukiran, hingga interior sangat diperhatikan oleh para arsitek.
Tahun 2023 segera berakhir. Ada banyak tempat wisata yang bisa dituju untuk di musim libur penghujung tahun.
Salah satunya menjajal destinasi wisata religi. Sebagaimana diketahui, belakangan ini banyak masjid-masjid yang dibangun dengan keindahan arsitektur khusus.
Sehingga menarik perhatian masyarakat luas untuk datang mengunjunginya.
Tak pelak membuat setiap masjid unik di Indonesia ini sangat menarik dijadikan salah satu tujuan wisata religi, khususnya di bulan Ramadan.
Berikut ini 10 masjid dengan arsitektur unik yang dilansir dari laman resmi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif:
Masjid ini didirikan sebagai simbol persahabatan antara Indonesia dengan Uni Emirat Arab (UEA).
Desain arsitektur masjid ini menyerupai Sheikh Zayed Grand Mosque di Abu Dhabi, yang dibuat oleh arsitek bernama Yusef Abdelki.
Meski bentuknya lebih kecil dari yang di Abu Dhabi, Masjid Sheikh Zayed memiliki warna yang sama dengan yang aslinya. Didominasi dengan warna putih dan tambahan ornamen emas.
Arsitektur masjid makin dipercantik dengan empat menara dan satu kubah utama dengan gaya arsitektur khas Timur Tengah. Pada malam hari, warna lampu kebiruan makin memperindah bangunan masjid.
Makassar juga memiliki masjid dengan gaya arsitektur unik, yakni Masjid 99 Kubah. Arsitek dari masjid ini adalah Ridwan Kamil.
Makna dari banyaknya kubah masjid ini melambangkan Asmaul Husna. Kubah masjid terdiri dari perpaduan warna merah, kuning, oranye yang mencolok namun tetap terlihat sangat indah.
Berada di tepi Pantai Losari, Masjid 99 Kubah terlihat sangat cantik saat waktu Magrib, atau saat matahari terbenam. Melihat bangunan masjid, semburat jingga langit, dan air laut yang menawan. Tak heran kalau masjid ini menjadi ikon wisata religi di Makassar.
Menjadi pusat ibadah terbesar di Lampung, Islamic Center Tulang Bawang Barat memiliki salah satu ikon wisata religi, yakni Masjid Agung Tubaba atau Masjid Agung Baitul Shobur, yang mengapung di atas air.
Masjid Agung Tubaba memiliki arsitektur yang unik. Bangunan masjid dengan ukuran 34x34 meter, yang ditopang 114 pilar dari beton.
Lalu, masjid ini juga memiliki menara setinggi 30 meter, yang melambangkan 30 juz dalam Al-Qur'an.
Saking indahnya arsitektur Masjid Agung Tubaba, sang arsitek, Andra Matin, mendapat penghargaan arsitek tertinggi dari Venice Biennale Architecture di Venice Itali.
Masjid dengan arsitektur unik dan indah berikutnya adalah Masjid Al Jabar di Bandung. Sebagai ikon wisata religi di Jawa Barat, Masjid Al Jabar mampu menampung hingga 30 ribu jamaah dengan beberapa fasilitas pendukung lainnya, seperti museum dan galeri edukasi tentang Islam.
Terinspirasi dari rumus Aljabar, masjid ini memiliki ornamen yang simetris dan geometris di setiap sisinya.
Uniknya, masjid ini dikonsepkan mempunyai 27 pintu, yang menyimbolkan 27 kabupaten dan Kota di Jawa Barat dengan ukiran yang khas.
Keistimewaan lain dari masjid ini adalah atap tumpuk yang berbentuk kerucut dengan kaca warna-warni.
Berada di rest area km 88 Tol Purbaleunyi, arsitektur Masjid Al Safar selalu menarik perhatian pengguna jalan tol.
Masjid ini dirancang oleh Ridwan Kamil dengan mengambil riset teori Folding Architecture, atau teknik melipat kertas (origami).
Keunikan masjid ini terletak pada bentuknya yang asimetris, dengan atap masjid menyerupai ikat kepala khas masyarakat Sunda.
Selain itu, masjid ini menghadap ke depan dengan bentuk diagonal. Sehingga, bangunan masjid bisa terlihat saat melintasi tol.
Memiliki konsep semi klasik, arsitektur Masjid Babah Alun terlihat mencolok saat kita memasuki gerbang tol Depok-Antasari (Desari).
Secara sekilas, masjid ini terlihat seperti klenteng, akan tetapi pada bagian tengah bangunan terdapat sebuah kubah yang menjadi ciri khas sebuah masjid.
Masjid ini didominasi dengan perpaduan warna merah, hijau, dan kuning emas yang kental dengan nuansa Tionghoa. Warna-warna tersebut melambangkan keberuntungan, kemakmuran, dan kejayaan. Tak lupa, unsur Betawi turut mewarnai bagian pagar masjid.
Mengusung desain kontemporer, Masjid Permata Qolbu berdiri tegak di daerah Perumahan Permata Mediterania, Jakarta.
Masjid ini didominasi warna putih dengan kolom-kolom besar yang menjulang ke atas dan bersekat-sekat.
Pada malam hari, Sobat Parekraf dapat melihat lampu-lampu yang membuat arsitektur masjid terkesan makin mewah.
Masjid ini memiliki gaya arsitektur Arab yang dipadu dengan Jawa.
Baca SelengkapnyaMasjid itu sudah eksis bahkan sebelum Indonesia merdeka.
Baca SelengkapnyaMasjid Muhammad Cheng Hoo sendiri memiliki arsitektur yang sangat kental dengan nuansa Tionghoa. Bahkan beberapa ornamennya mirip Kelenteng.
Baca SelengkapnyaMasjid ini memiliki arsitektur unik karena memadukan gaya Jawa-Eropa
Baca SelengkapnyaMasjid ini dibangun diatas ukuran 13,1 m × 13,1 m yang terdiri dari 14 pintu jendela, 2 pintu besar, 8 tiang penyangga dan 1 tiang utama
Baca SelengkapnyaBangunan masjid masih tampak utuh walau sudah empat tahun terendam air
Baca SelengkapnyaMasjid ini mulai dibangun pada awal 2017, terdiri dari dua lantai di mana lantai atas sebagai ruang salat.
Baca SelengkapnyaBerikut sosok nenek usia 70 tahun lebih yang tiap hari ikhlas bersihkan Masjid dan tak mau digaji.
Baca SelengkapnyaKawasan masjid ini masih begitu asri karena berada di perbukitan hijau dan sejuk pada ketinggian 1.152 meter di atas permukaan laut.
Baca Selengkapnya