Potret Masjid Kebanggaan Banjarmasin, Perpaduan Gaya Timur Tengah dan Kalimantan Berdiri di Tanah Bekas Asrama Tentara Kolonial
Masjid yang ada di tengah kota ini punya ciri khas unik.
Masjid yang ada di tengah kota ini punya ciri khas unik.
Potret Masjid Kebanggaan Banjarmasin, Perpaduan Gaya Timur Tengah dan Kalimantan Berdiri di Tanah Bekas Asrama Tentara Kolonial
Masjid Raya Sabilal Muhtadin merupakan salah satu landmark Kota Banjarmasin. Nama masjid ini merupakan penghormatan terhadap ulama besar Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari.
-
Dimana masjid bersejarah itu berada? Situs ini merupakan sebuah masjid yang dibangun dari tanah dan batu oleh dinasti abad pertengahan yang berkuasa di Afrika Utara dan Spanyol.
-
Dimana Masjid Agung Bangkalan berada? Potret Masjid Agung Bangkalan, Masjid Pertama yang Didirikan Sultan Keraton untuk Masyarakat
-
Apa yang unik dari arsitektur Masjid Agung Bangkalan? Adapun ciri arsitektural masjid yang masih dipertahankan yakni atap tumpang dua.
-
Dimana Masjid Agung Banten berada? Masjid megah ini belakangan dikenal lewat menara putih ikoniknya yang berdiri persis di samping bangunan.
-
Apa ciri khas Masjid Manonjaya? Mengutip Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jawa Barat, ciri khas Masjid Manonjaya adalah dari bentuknya. Desainnya masih bergaya Belanda ala abad ke-19, dengan dua menara kubah di sisi kanan dan kirinya.
-
Dimana masjid kuno itu ditemukan? Situs arkeologi Alto da Vigia, di dekat Praia das Maçãs di garis pantai Sintra, mengungkap keberadaan masjid kedua yang berasal dari abad ke-11 dan ke-12 ini.
Megah
Masjid dengan arsitektur megah ini dibangun di atas tanah luas yang dulunya merupakan asrama tentara Tatas. Pada era kolonialisme Belanda, tempat ini dikenal dengan nama Fort Tatas atau Benteng Tatas. Masjid ini tergolong unik dengan penempatan kubah berbentuk bulat pipih di atas bangunan berbentuk geometris kotak persegi panjang.
Pada sekeliling bangunan terdapat empat menara kecil, masing-masing setinggi 21 meter. Sementara satu menara utama setinggi 45 meter.
Gaya Arsitektur
Masjid ini mencerminkan perpaduan arsitektur Timur Tengah dan Kalimantan. Mengutip situs Dunia Masjid Islamic Center, gaya arsitektur Timur Tengah terlihat dari elemen hias kaligrafi yang diukir pada bahan tembaga berwarna gelap bertuliskan ayat-ayat Al-Qur'an dan Asma’ul Husna. Kaligrafi ini ditulis menggunakan gaya Naski, Diwani, Riqah, Tsulus, dan Kufik.
Selain gaya Timur Tengah, motif khas Kalimantan yang berbentuk tumbuh- tumbuhan juga digunakan pada bangunan masjid. Motif ini memberikan kesan hidup dan dinamis.
Penggunaan kubah besar, tiang- tiang kokoh, serta dinding tebal dan padat pada masjid memberikan nuansa berat dan terkadang menekan. Sebagai penyeimbang, masjid ini dilengkapi kerawang pada pintu-pintu dan dinding. Bentuk kerawang memberikan suasana ringan yang ditimbulkan dari sifatnya yang tembus pandang.
Selain kerawang, upaya membuat bangunan masjid terasa ringan juga dilakukan dengan memasang lampu hias pada bagian dalam ruang utama. Lampu hias ini terdiri dari 17 buah unit gantungan dengan ribuan bola kaca tersusun dalam lingkaran bergaris tengah 9 meter.
Fungsi Masjid
Masjid ini berfungsi sebagai pusat kegiatan keagamaan dan pusat kegiatan sosial masyarakat Banjarmasin. Tak jauh dari masjid ini terdapat Taman Maskot dan Siring Sungai Martapura yang merupakan objek wisata.
Masjid ini dilengkapi sarana pendidikan Sekolah Islam Sabilal Muhtadin. Lembaga pendidikan ini diharapkan mencetak generasi penerus bangs yang cerdas dan religiositas.