Damai dan Sejuk, Begini Potret Kampung Pancasila yang Menjaga Kerukunan Hidup
Sebuah desa di Bojonegoro, Jawa Timur disebut sebagai Kampung Pancasila karena dihuni oleh masyarakat yang memeluk keyakinan berbeda, yaitu Islam dan Kristen.
Sebuah desa di Bojonegoro, Jawa Timur disebut sebagai Kampung Pancasila karena dihuni oleh masyarakat yang memeluk keyakinan berbeda, yaitu Islam dan Kristen.
Kampung tersebut dinamakan sebagai Kampung Pancasila. Hal tersebut karena di kampung itu, masyarakat baik Islam maupun Kristen menjaga kerukunan antar beragama satu sama lain.
Bahkan, menurut keterangan warga setempat, pada acara-acara keagamaan di kampung tersebut, warga yang berbeda keyakinan selalu diundang untuk datang dalam perayaan hari besar. Simak ulasannya sebagai berikut.
Sebuah video yang diunggah oleh channel Youtube Galery Kehidupan Pedesaan memperlihatkan sebuah kampung yang diberi nama Kampung Pancasila.
Dinamakan kampung Pancasila karena di lokasi tersebut dihuni oleh dua masyarakat yang memiliki keyakinan yang berbeda, yaitu Islam dan Kristen. Bahkan, di sana umat Kristen memiliki dua gereja yang masih aktif digunakan untuk beribadah.
“Di sini juga ada dua gereja. Protestan semua. Satu yang besar menghadap ke selatan, itu GPIB Gereja Protestan di Indonesia Bagian Barat, satunya GKJTU Gereja Kristen Jawa Tengah Utara,” ucap pemilik warung di kampung tersebut.
Penampakan kampung tersebut pun sangat asri, dengan pohon-pohon yang masih berdiri dan sawah-sawah warga yang masih terawat dengan baik. Hal itu menambah suasana hijau di kampung tersebut.
Meskipun hidup berdampingan dengan warga yang berbeda keyakinan di sebuah kampung, mereka tidak pernah mempermasalahkan dan tidak pernah terlibat konflik yang terlalu serius.
Bahkan, salah seorang warga yang beragama Islam mengatakan jika ada perayaan hari-hari besar maupun majelisan yang diadakan oleh umat Islam mereka selalu mengundang warga Kristen untuk hadir. Namun, kehadiran mereka hanya sebatas menghormati, tidak untuk ikut dalam doa-doa yang dipanjatkan. Begitu juga sebaliknya.
“(Semisal orang Kristen ada acara) kumpulan, kalau Desember diundang. Kalau orang Kristen menuju berdoa, orang Islam tidak ikut berdoa. Merem, kalau orang Kristen kan merem kalau berdoa,” lanjutnya.
Di kampung Kwangenrejo juga terdapat satu keluarga yang memiliki agama yang berbeda.
“Saya dulu Kristen sekarang Islam. Ini saudara saya Kristen, satunya Islam, campur ini. Di sini satu keluarga campur beda agama,” ucap salah seorang warga.
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Banyuwangi, 23-24 Agustus 2023.
Baca SelengkapnyaKomisi I DPR RI telah berkunjung ke rumah Jenderal Agus Subiyanto, ternyata calon Panglima TNI itu memiliki rumah yang unik karena bernuansa kayu.
Baca SelengkapnyaDengan memahami apa itu Pancasila, seseorang bisa mengamalkan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
Baca SelengkapnyaNilai toleransi yang diamanahkan jika dipegang teguh bisa menjaga keutuhan masyarakat.
Baca SelengkapnyaBantuan untuk masyarakat terdampak kekeringin itu hanya terhambat cuaca yang berkabut.
Baca SelengkapnyaKaesang mengatakan, arah dukungan PSI tak berkaitan kepada putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal gugatan batas usia capres dan cawapres.
Baca Selengkapnyacara unik dilakukan Satuan Binmas Polres Ogan Ilir, yakni pembagian sarana kontak berupa Alquran dan buku khotbah tentang larangan membakar hutan.
Baca SelengkapnyaPemerintah Kota Pasuruan menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) untuk buruh pabrik rokok, masyarakat lain.
Baca Selengkapnya