Mengunjungi Kampung Hindu di Pegunungan Banyumas, Suasananya Seperti di Bali
Di pelosok Pegunungan Serayu Selatan, Kabupaten Banyumas, ada sebuah desa yang mayoritas warganya menganut agama Hindu

Desa Klinting merupakan sebuah desa yang terletak di Pegunungan Serayu Selatan, Kecamatan Somagede, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Di desa itu, ada sebuah kampung yang mayoritas warganya menganut agama Hindu.
Di Desa Klinting juga terdapat tempat peribadatan umat Hindu yang cukup besar bernama Pura Pedaleman Giri Kendeng. Pura itu dibangun bertahap dari tahun 1980-an sampai sekarang. Lokasinya cukup strategis karena berada di pinggir Jalan Alternatif Banyumas-Sumpiuh.
Lantas seperti apa kehidupan umat Hindu di Desa Klinting? Seperti apa pula sejarah masuknya ajaran Hindu ke tempat itu? Berikut selengkapnya:
Kampung Hindu di Banyumas

Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Banyumas, Bapak Slamet Raharjo, mengatakan bahwa penganut Hindu di Desa Klinting ada 68 kepala keluarga atau sekitar 200-an orang. Sementara ajaran Hindu di tempat tersebut sudah diajarkan sejak zaman nenek moyang.
Kegiatan peribadatan di Pura Pedaleman Giri Kendeng dilaksanakan 15 hari sekali. Kegiatan itu belum termasuk peribadatan hari-hari besar seperti Hari Raya Nyepi, Galungan, Puja Wali, Kuningan, Saraswati, dan sebagainya.
“Selain itu kami juga di sini menjalankan sekolah minggu bagi anak dari PAUD sampai SMA. Tapi tidak menutup kemungkinan di sini ada wadah belajar tentang budaya, seperti seni, tari, dan lain sebagainya,” kata Bapak Slamet Raharjo dikutip dari kanal YouTube Tedhong Telu.
Hidup Berdampingan

Di Desa Klinting, umat Hindu hidup berdampingan dengan umat Muslim. Mereka saling bantu-membantu bila ada upacara keagamaan. Pak Slamet mengatakan, pada saat perayaan Idulfitri maupun Iduladha ia beserta umat Hindu lain ikut membantu mengurus acara. Mereka pun saling membaur bila ada kegiatan gotong royong.
Sehingga tampak bahwa kerukunan antar warga pemeluk agama di Desa Klinting terus dijaga. Apalagi ada satu keluarga yang masing-masing anggotanya berbeda agama.
“Saya muslim, tapi keluarga besar saya Hindu. Adik kandung saya juga Islam, dan adik sepupu juga,” kata salah seorang warga yang ditemui pemilik kanal YouTube Tedhong Telu.
Rayakan Hari Pujawali

Desa Klinting yang melaksanakan perayaan hari raya Pujawali. Tampak para ibu-ibu datang dengan baju kebaya berwarna hitam dengan rok panjang bermotif batik. Ada pula yang mengenakan baju kebaya berwarna putih.
Sedangkan untuk laki-laki mereka mengenakan baju Surjan berwarna hitam dan belangkon untuk menutupi kepala. Saat upacara dimulai, banyak warga umat Hindu yang mengikuti acara itu. mereka memadati halaman pura dan mengikuti acara tersebut dengan khidmat. Suasananya benar-benar terasa di Bali.
“Pujawali adalah hari lahirnya Pura Pedaleman Giri Kendeng. Sekarang kami melaksanakan Pujawali yang ke-35, di mana Pujawali ini kita maknai sebagai pensucian tempat yang kita gunakan untuk beribadah,” kata Bapak Slamet Raharjo dikutip dari kanal YouTube Tedhong Telu.