
Asteroid Sebesar 33 Meter Ini Pernah Melintasi Bumi dengan Cepat, Begini Reaksi Ilmuwan
Asteroid sebesar itu bila menghantam Bumi, juga dikhawatirkan. Namun ini respons ilmuwan.
Asteroid sebesar itu bila menghantam Bumi, juga dikhawatirkan. Namun ini respons ilmuwan.
November tampaknya adalah bulan yang penuh dengan fenomena langit.
Selain hujan meteor yang sedang terjadi pada tanggal 17 hingga 18 November, ternyata sebelumnya sebuah meteor sebesar pesawat juga tengah melintasi Bumi dalam waktu dekat ini.
Laporan dari HT Tech dan Times Now, Minggu (19/11), menyatakan bahwa sebuah asteroid telah melintasi Bumi dalam jarak yang dekat pada 15 November lalu.
Asteroid dengan lebar sekitar 33 meter ini telah ditetapkan NASA sebagai Asteroid 2023 UO.
Jaraknya dengan Bumi adalah sekitar 2,4 juta kilometer. Meskipun bergerak dengan cepat dalam jarak yang dekat, ilmuwan menilai asteroid ini tidak berbahaya bagi kehidupan di Bumi.
Diperkirakan, asteroid ini juga akan kembali melintasi Bumi pada jarak 8,3 juta kilometer pada 6 November 2038.
Asteroid ini juga merupakan bagian dari kelompok Asteroid Dekat Bumi Apollo, batuan luar angkasa yang melintasi Bumi dengan sumbu semi-mayor lebih besar dari sumbu Bumi. Namanya juga diambil dari nama asteroid Apollo tahun 1862.
Meskipun jumlahnya tidak banyak, tetapi terdapat segelintir asteroid yang dapat menjadi ancaman bagi kehidupan Bumi.
Asteroid-asteroid ini merupakan bagian dari Near Earth Objects (NEO), dan melacak keberadaannya sangat penting agar pencegahan terhadap kerusakan yang mungkin disebabkannya dapat dilakukan.
Swipe Up
Pada 2013 lalu, sebuah asteroid bernama asteroid Chelyabinsk meledak di kota Rusia, berhasil melukai 1.400 orang dan merusak 7.000 bangunan di sana.
Baru-baru ini, sebuah asteroid juga berhasil melewati berbagai teknologi yang dipakai untuk melacak dan memantau asteroid. Asteroid ini diberi nama Asteroid 2023 NT1.
Asteroid ini melakukan pendekatan terdekatnya pada 13 Juli lalu, memasuki radius sekitar 96.000 kilometer Bumi.
Jarak ini empat kali lebih dekat dari Bulan, dengan lebar sekitar 60 meter.
Asteroid ini baru terdeteksi dua hari kemudian karena datang dari arah siang hari.
Jika asteroid ini bertabrakan dengan Bumi, ledakannya akan setara dengan ledakan 1,5 juta ton TNT.
Dampaknya, akan terjadi kerusakan yang luas di daerah yang terdampak. Untungnya, asteroid ini telah kembali dalam jarak aman dari Bumi.
Reporter magang: Zahra Aulia
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
NASA memperlakukan sampel asteroid Bennu ini begitu hati-hati. Begin sebabnya.
Baca SelengkapnyaAsteroid Bennu merupakan asteroid yang berdekatan dengan Bumi, pertama kali di identifikasi pada tahun 1999.
Baca SelengkapnyaTak hanya asteroid saja yang bisa membahayakan Bumi, benda ini juga punya dampak.
Baca Selengkapnyapesawat luar angkasa OSIRIS-REx berhasil mengumpulkan sampel material dari asteroid Bennu.
Baca SelengkapnyaPara ilmuwan terlihat senang dengan sampel yang dibawa pulang misi OSIRIS-REx selama 7 tahun.
Baca SelengkapnyaBerikut negara yang bakal menjadi tempat pendaratan potongan asteroid paling berbahaya.
Baca SelengkapnyaPenelitian ini baru dilakukan. Mengungkap penyebab lain dinosaurus punah.
Baca Selengkapnya