Mengenal Peusijuek, Ritual Rasa Syukur dan Meraih Kesuksesan Ala Masyarakat Aceh
Proses adat budaya masyarakat Aceh sampai sekarang masih terus dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari mereka sebagai bentuk rasa syukur dan harapan sukses.
Proses adat budaya masyarakat Aceh sampai sekarang masih terus dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari mereka sebagai bentuk rasa syukur dan harapan sukses.
Mengenal Peusijuek, Ritual Rasa Syukur dan Meraih Kesuksesan Ala Masyarakat Aceh
Provinsi Aceh begitu kental dengan budaya Islam yang sudah melekat disetiap masyarakatnya. Lebih dari itu, Aceh memiliki tradisi maupun budaya yang beragam dan sampai detik ini masih terus dilaksanakn dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Tradisi yang satu ini tidak jauh dari bentuk rasa syukur, doa, dan harapan seseorang dalam meraih sesuatu di masa yang akan datang, namanya adalah Peusijuek.
Tradisi tersebut dilakukan hampir diseluruh kegiatan adat yang ada di lapisan masyarakat Aceh. (Foto: budaya-indonesia.org)
Dalam kalangan masyarakat pedesaan Aceh, tradisi Peusijuek ini termasuk proses adat yang cukup biasa dilakukan dalam hal-hal yang kecil sekalipun. Contohnya saja ketika menabut benih di sawah.
Ritual Peusijuek tidak jauh berbeda dengan tradisi tepung tawar yang ada dalam budaya Melayu. Lantas, seperti apa ritual khas masyarakat Aceh yang satu ini? Simak informasinya yang dirangkum merdeka.com dari berbagai sumber berikut.
-
Mengapa tradisi Peutron Aneuk penting bagi masyarakat Aceh? Wujud pelaksanaan Peutron Aneuk ini tak hanya sekedar tradisi turun-temurun saja. Tetapi, tradisi ini memiliki makna dan arti yang begitu mendalam khususnya bagi tumbuh kembang anak di masa depan.
-
Bagaimana pelaksanaan tradisi Peutron Aneuk? Peutron Aneuk sendiri diartikan sebagai Turun Tanah yang bertujuan untuk memperkenalkan anak kepada lingkungan luas termasuk kepada seluruh keluarga besar dan masyarakat sekitar untuk pertama kalinya.
-
Apa tradisi unik di Sumatera Selatan? Salah satunya adalah tradisi unik yang ada di Sumatra Selatan yakni saling bertukar takjil dengan tetangga di sekitar kampung tempat tinggal.
-
Apa ciri khas Rumoh Aceh? Ada satu hal yang unik dari tempat tinggal orang Aceh ini, yaitu pintu masuk utama Rumoh Aceh terbilang pendek, tingginya hanya sekitar 120-150 Cm saja. Maka dari itu, setiap tamu yang datang harus menunduk.
-
Kenapa ritual Ngeuyeuk Seureuh dilakukan? Tujuan ritual ini untuk memberikan nasihat kepada calon pengantin mengenai pandangan hidup dalam berumah tangga agar hidup berdasarkan agama dan etika.
-
Kenapa Rujak U Groh jadi kuliner khas Aceh? Wilayah Aceh memang terkenal dengan ragam kulinernya yang lezat. Makanan ini berangkat dari kebudayaan lokal masyarakat setempat, dalam memanfaatkan hasil alam, salah satunya pohon kelapa yang melimpah di sana.
Terminologi Peusijuek
Kata Peusijuek atau artinya mendinginkan ini berasal dari kata 'Sijue' yang berarti dingin. Kata dingin sendiri menggambarkan sebuah kebahagiaan, ketentraman, kedamaian.
Tradisi Peusijuek sudah dilakukan oleh setiap lapisan masyarakat Aceh hingga saat ini. Dengan terlaksana dan eksistensi tradisi Peusijuek merupakan bagian dari usaha untuk melestarikan dan mewariskan kegiatan ini secara turun-temurun dari generasi ke generasi.
Bentuk Harapan dan Rasa Syukur
Tradisi Peusijuek ini selalu hadir ketika masyarakat akan merintis suatu usaha, menyelesaikan persengketaan, hingga sesudah dari musibah. Selain itu, Peusijuek juga dilakukan saat menempati rumah baru, merayakan kelulusan, memberangkatkan dan menyambut kedatangan jemaah haji.
Contoh di atas merupakan pelaksanaan Peusijuek di kalangan masyarakat Kota Aceh. Namun, berbeda pula dengan masyarakat pedesaan yang melakukan Peusijuek ketika membeli kendaraan baru atau ketika akan menanam benih padi di sawah.
Dilakukan Tokoh Agama
Dalam pelaksanaannya, acara Peusijuek mirip seperti tradisi tepung tawar pada adat Melayu. Peusijuek ini dipimpin langsung oleh tokoh agama maupun tokoh adat yang dituakan di tengah masyarakt.
Bagi kaum lelaki, Peusijuek dipimpin oleh tokoh agama seperti Tengku atau Ustaz. Sedangkan kaum wanita akan dipimpin oleh Ummi atau seorang wanita yang dituakan. Perlu diperhatikan pula yang memimpin prosesi tradisi ini adalah mereka yang memahami dan menguasai hukum agama.
Prosesi Peusijuek ini juga masih kental dengan nuansa agama Islam yang begitu kental. Acara mendoakan keselataman dan kesejahteraan bersama ini disesuaikan dengan ajaran-ajaran Islam yang dianut oleh masyarakat Aceh.
Macam-Macam Peusijuek
Dikutip dari situs kebudayaan.kemdikbud.go.id, ada beberapa tradisi Peusijuek yang sampai sekarang masih dilaksanakan oleh masyarakat Aceh, di antaranya Peusijuek Meulangga, Peusijuek Pade Bijeh,
Peusijuek Tempat Tinggay, Peusijuek Peudong Rumoh.
Lalu ada Peusijuek Keurubeuen, Peusijuek Kendaraan, dan Peusijuek Naik Haji, Sunah Rasul Perkawinan.