Kelahiran Mohammad Hatta 12 Agustus 1902, Pahlawan Nasional yang Sederhana dan Bijaksana
Mohammad Hatta adalah pahlawan nasional yang dikenal cerdas, jujur, dan bijaksana.
Bung Hatta adalah sosok berkarisma yang memiliki peran penting bagi perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Kelahiran Mohammad Hatta 12 Agustus 1902, Pahlawan Nasional yang Sederhana dan Bersahaja
Mohammad Hatta atau Bung Hatta adalah salah satu putra terbaik bangsa yang telah membawa bangsa Indonesia merdeka.
Selama hidupnya, Bung Hatta juga dikenal sebagai seorang ilmuwan yang sangat sederhana dan bijaksana. Berkat jasa dan perjuangannya, bangsa Indonesia terbebas dari para penjajah. Tepat hari ini, 12 Agustus pada 1902 silam, Mohammad Hatta lahir di Bukittinggi. Pahlawan nasional ini merupakan keturunan ulama besar dari kakeknya yang bernama Syaik Abdurrahman.
-
Dimana lokasi Museum Rumah Kelahiran Bung Hatta? Museum yang terletak di Jalan Soekarno-Hatta No.37, Bukittinggi ini menyimpan benda-benda bersejarah peninggalan Bung Hatta.
-
Kapan Bung Hatta diasingkan? Bung Hatta bersama Sutan Sjahrir sudah ditetapkan menjadi tahanan politik oleh Belanda, lalu mereka dibuang ke Banda Naira pada 11 Februari 1936.
-
Dimana Bung Hatta diasingkan? Banda Naira, salah satu pulau kepulauan Banda di Kabupaten Maluku Tengah terkenal dengan destinasi wisata yang begitu indah.
-
Mengapa KH Ahmad Hanafiah jadi Pahlawan Nasional? Usulan gelar pahlawan nasional itu di cetuskan oleh Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi pada tanggal 23 Maret lalu.
-
Bagaimana Soeharto menunjukkan kesederhanaannya? Pak Harto santai saja makan mie instan. Seperti masyarakat kebanyakan. Mie instan ini sering diidentikan dengan makanan anak kos di tanggal tua.
-
Kapan KH Ahmad Dahlan dilahirkan? KH Ahmad Dahlan, yang lahir dengan nama Muhammad Darwis, dilahirkan pada 1 Agustus 1868 di Kampung Kauman, Yogyakarta.
Bapak Proklamator ini telah memberi sumbangsih besar bagi bangsa Indonesia. Hal ini yang membuat namanya akan selalu dikenang oleh masyarakat Indonesia. Berikut profil Mohammad Hatta yang merdeka.com lansir dari berbagai sumber:
Mohammad Hatta, Bapak Proklamator Indonesia yang Bijaksana
Pada tanggal 17 Agustus 1945, Hatta bersama Soekarno resmi memproklamasikan kemerdekaan Indonesia di Jalan Pegangsaan Timur, Jakarta. Setelah itu Bung Hatta resmi dipilih untuk pertama kali, menjadi Wakil Presiden RI mendampingi Soekarno. Selama menjadi wakil presiden, Bung Hatta dikenal sebagai sosok yang sederhana dan bijaksana.
Sebelum menjadi seorang presiden, Mohammad Hatta mengawali kariernya di dunia politik saat ia terpilih menjadi bendahara Jong Sumatranen Bond wilayah Padang pada tahun 1916. Pengetahuan politiknya berkembang dengan cepat saat Hatta sering menghadiri berbagai ceramah dan pertemuan-pertemuan politik. Sampai pada tahun 1921 Hatta menetap di Rotterdam, Belanda dan bergabung dengan sebuah perkumpulan pelajar tanah air yang ada di Belanda, Indische Vereeniging.
Mohammad Hatta Bergabung dengan Indische Vereeniging.
Mulanya, organisasi hanyalah merupakan organisasi Indische Vereeniging adalah perkumpulan bagi pelajar, namun segera berubah menjadi organisasi pergerakan kemerdekaan saat tiga tokoh Indische Partij (Suwardi Suryaningrat, Douwes Dekker, dan Tjipto Mangunkusuma) bergabung dengan Indische Vereeniging yang kemudian berubah nama menjadi Perhimpunan Indonesia (PI).
Di Perhimpunan Indonesia, Hatta mulai meniti karier di jenjang politiknya sebagai bendahara pada tahun 1922 dan menjadi ketua pada tahun 1925.
Saat terpilih menjadi ketua PI, Hatta mengumandangkan pidato inagurasi yang berjudul "Struktur Ekonomi Dunia dan Pertentangan Kekuasaan".
Sejak saat itu, Bung Hatta sudah dikenal sebagai sosok yang cerdas dan bersahaja.
Mohammad Hatta, Wakil Presiden Pertama Indonesia
Mohammad Hatta lahir pada 12 Agustus 1902. Pria asal Bukittinggi ini memiliki jasa besar bagi sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Sehari sebelum hari kemerdekaan dikumandangkan, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia mengadakan rapat di rumah Admiral Maeda.
Panitia yang hanya terdiri dari Soekarno, Hatta, Soebardjo, Soekarni, dan Sayuti tersebut merumuskan teks proklamasi yang akan dibacakan keesokan harinya dengan tanda tangan Soekarno dan Hatta atas usul Soekarni. Kemudian pada 17 Agustus 1945 di Jalan Pagesangan Timur 56 tepatnya pukul 10.00 kemerdekaan Indonesia diproklamasikan oleh Soekarno dan Mohammad Hatta atas nama bangsa Indonesia. Keesokan harinya, pada tanggal 18 Agustus 1945 Soekarno diangkat sebagai Presiden Republik Indonesia dan Hatta sebagai Wakil Presiden.
Peran Mohammad Hatta dalam Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia
Berita kemerdekaan Republik Indonesia telah tersohor sampai Belanda.
Mendengar Indonesia memproklamirkan kemerdekaan, Belanda pun berkeinginan kembali untuk menjajah Indonesia. Dalam upaya mempertahankan kemerdekaan Indonesia, pemerintahan Republik Indonesia dipindah ke Yogyakarta. Pada Juli 1947, Mohammad Hatta meminta bantuan ke India dengan menemui Jawaharhal Nehru dan Mahatma Gandhi. Nehru berjanji, India akan membantu Indonesia dengan melakukan protes terhadap tindakan Belanda dan agar dihukum pada PBB.
Wafatnya Mohammad Hatta
Pada tanggal 14 Maret 1980 silam, sang proklamator itu mengembuskan napas terakhirnya.
Kepergian Mohammad Hati menjadi duka yang mendalam bagi seluruh bangsa Indonesia.
Meski telah tiada, tetapi perjuangan serta jasa-jasanya akan terus dikenang dan dijadikan inspirasi oleh masyarakat Indonesia. Sepanjang hidupnya, Mohammad Hatta dikenal sebagai salah seorang pemimpin yang sederhana, cerdas, dan jujur.
Meski menjabat sebagai Wakil Presiden RI, ia tidak pernah menggunakan fasilitas negara untuk kepentingan pribadi. Dia hanya menggunakan uang negara yang dianggarkan untuknya dan memang haknya. Tidak sedikit kisah kesederhanaan Bung Hatta, mulai dari pernah tidak mampu membayar listrik, tidak mampu membeli sepatu bally, dan masih banyak lagi. Tak heran jika sikapnya yang jujur dan sederhana tersebut begitu dikagumi oleh masyarakat Indonesia.