Ada Legenda tentang Wanita Cantik, Ini Fakta Menarik Danau Sipin Jambi
Sungai Batanghari, salah satu ikon Kota Jambi yang memiliki pengaruh penting bagi roda kehidupan masyarakat.
Pada salah satu aliran sungai Batanghari terdapat sebuah danau yang menjadi spot wisata baru bagi warga Jambi, Danau Sipin.
Biasanya, Danau Sipin dikenal sebagai Danau Tapal Kuda atau Danau Ladam. Karena bentuknya memang mirip menyerupai tapal kuda, yakni huruf U.
Danau ini terletak tak jauh dari Kantor Gubernur Jambi, tepatnya di Jalan Ade Irma Suryani Nasution, Kelurahan Telanaipura, Kota Jambi. Hanya 5 Kilometer dari pusat kota, lebih kurang memakan waktu 15 menit berkendara.
Penasaran dengan fakta menarik dari Danau Sipin? Simak rangkumannya yang dihimpun merdeka.com berikut ini.
Legenda Danau Sipin
Mengutip dari beberapa sumber, dibalik keindahan dan pesonanya, Danau Sipin juga menyimpan cerita legenda yang berkembang di masyarakat. Ada sebuah legenda bernama Cik Upik yang kurang lebih mirip dengan legenda Tangkuban Perahu.
Cik Upik adalah seorang wanita berparas cantik yang lahir di Padang, Sumatra Barat, lalu terdampar di Danau Sipin.
Masyarakat pun mengenali tempat di mana Cik Upik biasa bermain dan kerap mandi setiap pagi dan sore, tepatnya di belakang Kantor Gubernur Jambi.
Konon, dirinya tak sengaja datang ke tempat itu dengan menumpang kapal yang berlayar dari Padang. Saat tiba di Sungai Batanghari, kapal berukuran sangat besar itu terbalik. Masyarakat memercayai bahwa kapal tersebut adalah daratan Danau Sipin yang sekarang menjadi tempat tinggal.
Tak hanya itu, bukti itu diperkuat dengan adanya taman bermain Cik Upik dan taman tersebut biasa di singgahi masyarakat karena sejuk dan cocok untuk bersantai.
Dibangun tahun 1920-an
Terlepas dari legenda Danau Sipin. danau ini merupakan sebuah fenomena alam yang menarik yang terbentuk berkat topologi unik sungai Batanghari.
Fenomena ini terjadi ketika aliran sungai Batanghari mengalami perubahan bentuk yang disebut "ladam" atau oxbow lake dalam terminologi topografi.
Selain itu, danau yang memiliki luas sekitar 40 Ha ini dibangun tahun 1920-an pada masa penjajahan Belanda.
Lokasi Pembiakan
Mengutip dari indonesia.go.id, Danau Sipin sempat dimanfaatkan untuk lokasi pembiakan ikan menggunakan metode keramba. Pada saat itu, ada 1.200 unit keramba ikan dibangun oleh nelayan setempat.
Selain itu, para nelayan juga mendirikan rumah-rumah dipinggir Danau Sipin yang berfungsi sebagai tempat istirahat setelah mencari ikan.
Bahkan, Danau Sipin juga tempat berkembang biak air tawar, seperti ikan nila, ikan mas, ikan gabus, ikan patin, dan sebagainya.
Kamu sudah membaca beberapa halaman, Berikut rekomendasi berita untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Normalisasi Danau
Pada tahun 2018, Danau Sipin telah dinormalisasi oleh Pemprov Jambi untuk keperluan penataan ruang di kawasan tersebut. Belasan ton tanaman enceng gondok yang menutupi permukaan danau pun dibersihkan.
Selain itu, pemerintah juga membangun lintasan lari menyusuri pinggiran danau sepanjang 1 Kilometer. Kemudian, ada beberapa dermaga kecil untuk usaha masyarakat setempat, ada juga beberapa fasilitas tambahan di Danau Sipin ini.
Dermaga Apung
Pada sebuah sudut di Danau Sipin, ada satu spot yang menjadi menarik perhatian warga Jambi yaitu Dermaga Apung yang berukuran separuh lapangan sepakbola kelas internasional. Ketika berada di atas dermaga, rasanya seperti sedang melayang di permukaan danau. (Foto: Pixabay)
Dermaga berwarna merah jambu dan biru itu bisa menahan beban seberat 20 ton. Maka, banyak sekali kapal-kapal wisata atau disebut Ketek yang bersandar di dermaga tersebut.
Tak sedikit juga, masyarakat sekitar yang berada di Dermaga Apung untuk sekedar bersantai dan bercakap-cakap bersama teman atau keluarga. Kadang mereka duduk menggunakan tikar sembari menyaksikan anak-anak bermain.
Ada Legenda tentang Wanita Cantik, Ini Fakta Menarik Danau Sipin Jambi
Follow
Rekomendasi
