Tak Banyak Disadari Pria, Diabetes Ternyata Bisa Pengaruhi Ereksi
Kaum adam wajib tahu, bahwa diabetes bisa berdampak pada gangguan ereksi pria.
Ternyata, diabetes dapat berdampak pada kemampuan ereksi pada pria. Pada pria yang mengidap diabetes, mereka dapat mengalami gangguan fungsi seksual yang termasuk dalam kategori disfungsi ereksi.
Tak Banyak Disadari Pria, Diabetes Ternyata Bisa Pengaruhi Ereksi
Dokter spesialis penyakit dalam konsultan endoktrin, metabolik, dan diabetes Wardhana menjelaskan tentang komplikasi yang dapat terjadi pada pasien diabetes. Salah satu contohnya adalah seorang wanita yang mengeluhkan ketidakpuasan dalam hubungan intim dengan suaminya. Suami tersebut memiliki riwayat penyakit diabetes yang menyebabkan gangguan ereksi.
-
Apa itu diabetes? Diabetes adalah penyakit yang ditandai dengan kadar gula darah yang tinggi akibat gangguan produksi atau kerja insulin. Insulin adalah hormon yang berfungsi untuk mengatur metabolisme gula darah.
-
Bagaimana diabetes mempengaruhi kencing? Kencing manis terjadi karena ginjal tidak dapat menyerap kembali glukosa yang berlebihan di dalam darah.
-
Apa gejala diabetes yang sering dialami? Gejala-gejala seperti kelelahan yang berlebihan, haus yang tidak wajar, serta seringnya buang air kecil adalah beberapa tanda utama yang bisa menjadi penanda diabetes.
-
Apa saja penyebab diabetes? Diabetes adalah penyakit kronis yang muncul karena tingginya kadar gula darah dalam tubuh. Gula darah atau glukosa adalah sumber energi utama bagi sel-sel tubuh. Untuk dapat memanfaatkan glukosa, tubuh membutuhkan hormon insulin yang diproduksi oleh pankreas. Insulin berfungsi untuk membantu sel-sel tubuh menyerap dan mengolah glukosa menjadi energi.
-
Bagaimana diabetes bisa merusak tubuh? Seiring waktu, diabetes dapat merusak pembuluh darah di jantung, mata, ginjal, dan saraf.
-
Bagaimana dehidrasi dapat memengaruhi kehidupan seksual pria? Bagi pria, dehidrasi dapat mengurangi jumlah sperma yang dihasilkan dan berdampak pada kualitas ereksi mereka.
"Komplikasi diabetes itu ya gagal ginjal, presentasenya 40 persen, kemudian ada stroke, serangan jantung, kebutaan akibat retinopati (kerusakan pembuluh darah pada jaringan retina), glaukoma (kerusakan saraf mata), katarak," ungkap Wardhana beberapa waktu lalu dilansir dari Liputan6.
"Ada juga laki-laki yang tiba-tiba ribut, istrinya ngeluh. Suaminya disfungsi ereksi."
Menurut informasi yang terdapat di laman RS EMC, beberapa penyebab disfungsi ereksi meliputi diabetes mellitus, hipertensi, dan penyakit jantung. Oleh karena itu, bagi pria yang menderita penyakit-penyakit tersebut, sangat disarankan untuk melakukan kontrol ke dokter spesialis urologi guna memeriksa apakah mereka mengalami disfungsi ereksi atau tidak.
Sebabkan Ketidakharmonisan Hubungan
Hingga saat ini, disfungsi ereksi (DE) masih menjadi masalah yang mengkhawatirkan bagi pria, terutama karena dapat mengganggu keharmonisan hubungan dengan pasangan dan pada akhirnya dapat mengurangi kualitas hidup mereka.
Menurut dokter spesialis bedah urologi RS EMC Pulomas, Johan R. Wibowo, sekitar dua pertiga dari kasus disfungsi ereksi disebabkan oleh kelainan fisik tertentu. Beberapa kelainan fisik yang dapat menyebabkan disfungsi ereksi antara lain diabetes melitus, hiperlipidemia (kolesterol tinggi), gangguan fungsi ginjal, dan gangguan fungsi liver. Selain itu, hipertensi, stroke, kelainan pada jantung seperti gagal jantung dan penyakit jantung koroner, proses penuaan, dan gangguan hormonal seperti resistensi insulin dan penurunan kadar testosteron juga dapat berkontribusi terhadap disfungsi ereksi.
Ada juga trauma daerah panggul (saluran sistem reproduksi pria) seperti setelah menjalani operasi prostat, mengonsumsi alkohol, merokok, atau konsumsi obat--obat penenang terus menerus dalam jangka waktu yang lama.
Disfungsi ereksi merupakan salah satu gangguan fungsi seksual yang umum ditemukan pada pria berusia di atas 40 tahun, tulis Johan, dikutip dari laman RS EMC.
Hampir 39 persen pria dengan disfungsi ereksi yang berusia 40-70 tahun memiliki tingkat keparahan sedang dan berat, sedangkan sebanyak 52 persen keparahannya ringan sampai berat.
Perkiraan 322 Juta Laki-laki di Dunia Alami Disfungsi Ereksi
Dari sebuah studi yang dilakukan di Boston (AS) didapatkan kasus baru disfungsi ereksi sebanyak 24 orang per 1.000 pria. Diperkirakan pada akhir tahun 2025, sebanyak 322 juta laki-laki di dunia akan menderita disfungsi ereksi.
Johan R. Wibowo mengatakan, berbagai kemajuan dalam bidang pengobatan seperti terapi obat minum maupun tanpa obat minum seperti alat pompa vakum, obat suntik dan operasi telah banyak menolong pria dengan Disfungsi Ereksi.
Beberapa hal baru dalam terapi disfungsi ereksi, diantaranya adalah ditemukannya obat minum yang baru dan terapi gen.
Terapi Low-Intensity Extracorporeal Shockwave Therapy (LI-ESWT) pada pasien disfungsi ereksi merupakan inovasi yang unik karena dapat mengembalikan kemampuan ereksi spontan tanpa operasi, tidak menimbulkan nyeri, mudah dilakukan, sehingga pasien mempunyai harapan tidak perlu lagi mengonsumsi obat apabila akan melakukan hubungan seksual.