Kenali Tanda-tanda Gula Darah Tinggi pada Pria yang Sering Terabaikan
Berikut ciri-ciri gula daran tinggi pada pria yang sering terabaikan.

Gula darah tinggi atau hiperglikemia merupakan kondisi medis yang perlu diwaspadai, terutama pada pria. Gula darah tinggi atau hiperglikemia adalah kondisi di mana kadar glukosa dalam darah melebihi batas normal.
Pada orang dewasa yang sehat, kadar gula darah puasa normal berkisar antara 70-100 mg/dL. Kadar gula darah dianggap tinggi jika melebihi 126 mg/dL saat puasa atau lebih dari 200 mg/dL dua jam setelah makan.
Hiperglikemia sering dikaitkan dengan diabetes mellitus, namun dapat juga terjadi pada individu non-diabetes akibat berbagai faktor seperti stres, penyakit, atau efek samping obat-obatan tertentu.
Pada penderita diabetes, hiperglikemia terjadi karena tubuh tidak dapat memproduksi insulin yang cukup atau tidak dapat menggunakan insulin secara efektif untuk mengatur kadar gula darah.
Mengenali ciri-ciri gula darah tinggi pada pria sejak dini sangat penting untuk mencegah komplikasi serius. Apa saja ciri-ciri gula daran tinggi pada pria yang sering terabaikan?
Melansir dari berbagai sumber, Rabu (26/3), simak ulasan informasinya berikut ini.
Penyebab Gula Darah Tinggi pada Pria
Gula darah tinggi pada pria dapat disebabkan oleh berbagai faktor, baik yang berhubungan dengan gaya hidup maupun kondisi medis tertentu. Berikut adalah beberapa penyebab utama:
- Resistensi insulin: Kondisi di mana sel-sel tubuh tidak merespon insulin dengan baik, sehingga glukosa tidak dapat masuk ke dalam sel dan menumpuk dalam darah.
- Kekurangan produksi insulin: Terjadi ketika pankreas tidak dapat memproduksi insulin yang cukup untuk mengatur kadar gula darah.
- Pola makan tidak sehat: Konsumsi makanan tinggi gula dan karbohidrat sederhana secara berlebihan dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah.
- Kurangnya aktivitas fisik: Olahraga membantu meningkatkan sensitivitas insulin dan mengontrol kadar gula darah. Gaya hidup sedentari dapat meningkatkan risiko hiperglikemia.
- Obesitas: Kelebihan berat badan, terutama lemak visceral, dapat meningkatkan resistensi insulin.
- Stres: Hormon stres seperti kortisol dapat meningkatkan kadar gula darah.
- Faktor genetik: Riwayat keluarga dengan diabetes meningkatkan risiko seseorang mengalami gula darah tinggi.
- Penyakit tertentu: Beberapa kondisi medis seperti pankreatitis, hipertiroidisme, atau sindrom Cushing dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah.
- Efek samping obat: Beberapa jenis obat, seperti kortikosteroid, dapat meningkatkan kadar gula darah sebagai efek samping.
- Usia: Risiko gula darah tinggi meningkat seiring bertambahnya usia, terutama setelah usia 45 tahun.
Memahami penyebab-penyebab ini penting untuk mengidentifikasi faktor risiko dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat.
Ciri-ciri Gula Darah Tinggi pada Pria
Mengenali ciri-ciri gula darah tinggi pada pria sangat penting untuk deteksi dini dan penanganan yang tepat. Berikut adalah beberapa gejala umum yang perlu diwaspadai:
- Sering merasa haus dan mulut kering
- Buang air kecil lebih sering, terutama di malam hari
- Mudah lelah dan lemas
- Penglihatan kabur atau berubah-ubah
- Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas
- Luka yang sulit sembuh
- Kulit kering dan gatal
- Infeksi jamur berulang, terutama di area genital
- Kesemutan atau mati rasa pada tangan dan kaki
- Perubahan mood yang tidak biasa
Selain gejala umum tersebut, pria dengan gula darah tinggi juga dapat mengalami beberapa gejala khusus, seperti:
- Disfungsi ereksi
- Penurunan libido
- Infertilitas atau masalah kesuburan
- Ginekomastia (pembesaran payudara pada pria)
Penting untuk diingat bahwa gejala-gejala ini dapat bervariasi pada setiap individu dan tidak selalu muncul bersamaan. Beberapa orang bahkan mungkin tidak menunjukkan gejala yang jelas pada tahap awal.
Komplikasi Gula Darah Tinggi pada Pria
Gula darah tinggi yang tidak terkontrol dalam jangka panjang dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius pada pria. Beberapa komplikasi yang perlu diwaspadai antara lain:
1. Penyakit Kardiovaskular
Hiperglikemia kronis dapat meningkatkan risiko penyakit jantung koroner, stroke, dan penyakit pembuluh darah perifer. Hal ini disebabkan oleh kerusakan pembuluh darah akibat kadar gula darah yang tinggi secara terus-menerus.
2. Nefropati Diabetik
Gula darah tinggi dapat merusak pembuluh darah kecil di ginjal, menyebabkan gangguan fungsi ginjal yang dapat berujung pada gagal ginjal.
3. Retinopati Diabetik
Kerusakan pada pembuluh darah retina akibat hiperglikemia dapat menyebabkan masalah penglihatan, bahkan kebutaan jika tidak ditangani dengan baik.
4. Neuropati Diabetik
Kadar gula darah yang tinggi dapat merusak saraf, terutama di kaki dan tangan, menyebabkan mati rasa, kesemutan, atau rasa sakit.
5. Disfungsi Ereksi
Pria dengan gula darah tinggi berisiko lebih tinggi mengalami disfungsi ereksi akibat kerusakan saraf dan pembuluh darah.
6. Infeksi
Hiperglikemia dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, meningkatkan risiko infeksi kulit, gusi, dan saluran kemih.
7. Kaki Diabetik
Kombinasi neuropati dan gangguan sirkulasi dapat menyebabkan luka di kaki yang sulit sembuh, bahkan berpotensi amputasi dalam kasus yang parah.
8. Gangguan Kognitif
Penelitian menunjukkan bahwa gula darah tinggi dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko penurunan fungsi kognitif dan demensia.
9. Masalah Kesuburan
Hiperglikemia dapat mempengaruhi kualitas sperma dan fungsi reproduksi pada pria.
10. Ketoacidosis Diabetik
Kondisi darurat medis yang terjadi ketika tubuh mulai memecah lemak terlalu cepat, menyebabkan penumpukan zat kimia berbahaya yang disebut keton dalam darah.