
10 Makanan yang Sebaiknya Tidak Dipanaskan Ulang dan Bahaya yang Mengikuti
Memanaskan makanan memang sudah menjadi kebiasaan sebagian besar masyarakat Indonesia. Namun, tahukah Anda bahwa tidak semua makanan aman untuk dipanaskan ulang?
Memanaskan makanan memang sudah menjadi kebiasaan sebagian besar masyarakat Indonesia. Namun, tahukah Anda bahwa tidak semua makanan aman untuk dipanaskan ulang?
Berikut 10 makanan yang sebaiknya tidak dipanaskan kembali, karena akan mempengaruhi kesehatan.
Rupanya, nasi menjadi salah satu makanan yang sebaiknya tidak dipanaskan kembali.
Menurut jurnal Toxins, nasi mengandung bakteri Bacillus cereus, yang dapat menjadi penyebab keracunan makanan jika dipanaskan ulang. Bakteri ini dapat bertahan dalam suhu panas, bahkan saat proses memasak. Sebaiknya, konsumsi nasi segera setelah dimasak atau simpan dalam lemari es tidak lebih dari sehari.
Telur, sebagai makanan berprotein tinggi, sebaiknya tidak dipanaskan ulang.
Proses pemanasan dalam suhu tinggi dapat mengubah protein telur menjadi racun, memicu masalah pada saluran pencernaan. Telur yang disimpan dalam wadah lebih dari dua jam juga dapat menjadi tempat berkembangnya bakteri yang berisiko bagi kesehatan.
Daging olahan seperti sosis, ham, dan daging asap memiliki kandungan protein dan sodium nitrit yang tinggi.
Meski daging olahan sudah matang, sebaiknya panaskan kembali dengan suhu 70°C selama dua menit untuk mengurangi risiko.
Daging ayam, sumber protein pilihan, sebaiknya tidak dipanaskan ulang. Perubahan komposisi protein saat dipanaskan kembali dapat menyebabkan masalah pencernaan. Meskipun rasanya lezat saat panas, hindari memanaskan daging ayam berulang kali, terutama setelah disimpan dalam lemari es.
Kentang yang dipanaskan kembali dapat kehilangan nilai gizinya dan berpotensi menjadi racun. Bakteri clostridium botulinum yang muncul pada kentang yang dibiarkan dingin pada suhu ruang dapat tetap bertahan bahkan setelah dipanaskan. Simpan kentang dalam pendingin dan hindari memanaskan ulang secara berlebihan.
Sayuran, kaya akan nitrat, sebaiknya tidak dipanaskan ulang. Senyawa nitrat dapat berubah menjadi zat karsinogenik yang berbahaya bagi kesehatan jika dipanaskan berulang. Beberapa jenis sayuran seperti bayam, seledri, lobak, selada, buah, dan akar bit wortel sebaiknya tidak dipanaskan kembali.
Jamur yang sudah dimasak dan disimpan dalam lemari es selama 24 jam sebaiknya tidak dihangatkan kembali. Proses ini dapat menghasilkan senyawa berbahaya dan menyebabkan masalah pencernaan. Simpan jamur dengan benar di kulkas dan konsumsi dalam kondisi dingin, hindari memanaskannya lebih dari sehari.
Menghangatkan makanan bersantan dapat merusak nutrisi dan meningkatkan kandungan lemak jahat. Meskipun mengandung nutrisi seperti vitamin, mineral, dan zat besi, memanaskan kembali makanan bersantan secara berulang dapat menyebabkan masalah pada pencernaan dan menurunkan nilai nutrisinya.
Minyak goreng yang digunakan berulang kali dapat menimbulkan risiko pembentukan aldehida, senyawa yang dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker dan penyakit degeneratif. Hindari memanaskan ulang minyak goreng, termasuk minyak zaitun, jagung, kanola, dan minyak nabati lainnya, untuk mengurangi risiko kesehatan.
Makanan yang digoreng dapat masih mengandung minyak, dan memanaskannya kembali dapat meningkatkan risiko terbentuknya aldehida, memicu penyakit degeneratif. Hindari memanaskan ulang makanan yang digoreng, terutama dengan cara menggoreng ulang, untuk mengurangi risiko kolesterol dan obesitas.
Kontaminasi mikroba, peningkatan risiko keracunan makanan, dan kehilangan nutrisi selama proses pemanasan ulang menjadi beberapa risiko yang perlu diwaspadai.
Sebaiknya, makanan yang sudah disimpan lebih dari 3 hari sebaiknya tidak dikonsumsi lagi.
Meskipun memanaskan ulang makanan memiliki risiko, ada cara aman untuk melakukannya. Beberapa tips untuk menghangatkan makanan dengan baik adalah:
1. Panaskan makanan dalam waktu 2 jam setelah dimasak.
2. Penyimpanan makanan dalam freezer tetap aman selama 3-4 bulan, namun perhatikan perubahan tekstur dan rasa.
3. Pastikan makanan yang beku sudah dicairkan dengan benar sebelum dipanaskan kembali.
4. Gunakan microwave untuk proses pemanasan yang lebih cepat dan mempertahankan nutrisi.
5. Jangan panaskan makanan lebih dari sekali.
6. Hindari membekukan kembali makanan yang sudah dicairkan.
7. Periksa kondisi makanan sebelum dipanaskan ulang, pastikan tidak ada perubahan warna, bau, dan rasa.
Memanaskan atau memakan sisa makanan yang disimpan terlalu lama dapat membahayakan kesehatan.
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tidak seperti negara-negara Barat yang mengonsumsi roti sebagai makanan pokok, Indonesia malah lebih memilih nasi untuk disantap sehari-harinya.
Baca SelengkapnyaMakanan Indonesia ini dinilai ekstrem karena terbuat dari bahan yang tak biasa. Apa saja itu?
Baca SelengkapnyaRagam makanan hasil pengolahan pangan nabati di Indonesia menjadi bukti kekayaan bumi Nusantara. Berikut deretan makanan pengolahan pangan nabati khas daerah.
Baca Selengkapnya'Mie Lendir' makanan khas Riau dan Batam. Mie ini memiliki kuah sangat kental berwarna cokelat.
Baca SelengkapnyaMemberikan kucing makanan yang bukan khusus untuk mereka tidak hanya membahayakan kesehatan badan, tapi juga akan mempengaruhi bulu dan oragan tubuh.
Baca SelengkapnyaDaun pisang menjadi pembungkus makanan yang lazim digunakan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaDeretan makanan ini bikin kentut jadi bau. Apa saja makanan yang dimaksud?
Baca Selengkapnya