Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
10 Makanan yang Sebaiknya Tidak Dipanaskan Ulang dan Bahaya yang Mengikuti

10 Makanan yang Sebaiknya Tidak Dipanaskan Ulang dan Bahaya yang Mengikuti

Memanaskan makanan memang sudah menjadi kebiasaan sebagian besar masyarakat Indonesia. Namun, tahukah Anda bahwa tidak semua makanan aman untuk dipanaskan ulang?

Selain mengurangi tekstur dan citarasa, beberapa makanan sebaiknya tidak dipanaskan ulang karena dapat meningkatkan risiko keracunan dan menimbulkan penyakit.

Selain mengurangi tekstur dan citarasa, beberapa makanan sebaiknya tidak dipanaskan ulang karena dapat meningkatkan risiko keracunan dan menimbulkan penyakit.

Berikut 10 makanan yang sebaiknya tidak dipanaskan kembali, karena akan mempengaruhi kesehatan.

1. Nasi: Hati-hati dengan Bacillus Cereus

1. Nasi: Hati-hati dengan Bacillus Cereus

Rupanya, nasi menjadi salah satu makanan yang sebaiknya tidak dipanaskan kembali.

Menurut jurnal Toxins, nasi mengandung bakteri Bacillus cereus, yang dapat menjadi penyebab keracunan makanan jika dipanaskan ulang. Bakteri ini dapat bertahan dalam suhu panas, bahkan saat proses memasak. Sebaiknya, konsumsi nasi segera setelah dimasak atau simpan dalam lemari es tidak lebih dari sehari.

10 Makanan yang Sebaiknya Tidak Dipanaskan Ulang dan Bahaya yang Mengikuti
2. Telur: Protein Tinggi yang Rentan Berubah

2. Telur: Protein Tinggi yang Rentan Berubah

Telur, sebagai makanan berprotein tinggi, sebaiknya tidak dipanaskan ulang.

10 Makanan yang Sebaiknya Tidak Dipanaskan Ulang dan Bahaya yang Mengikuti

Proses pemanasan dalam suhu tinggi dapat mengubah protein telur menjadi racun, memicu masalah pada saluran pencernaan. Telur yang disimpan dalam wadah lebih dari dua jam juga dapat menjadi tempat berkembangnya bakteri yang berisiko bagi kesehatan.

3. Daging Olahan: Nitrosamin dan Risiko Kanker

3. Daging Olahan: Nitrosamin dan Risiko Kanker

Daging olahan seperti sosis, ham, dan daging asap memiliki kandungan protein dan sodium nitrit yang tinggi.

Pemanasan berlebihan dapat mengubah kandungan ini menjadi nitrosamin, senyawa berbahaya yang diketahui bersifat karsinogenik dan dapat meningkatkan risiko kanker.

Meski daging olahan sudah matang, sebaiknya panaskan kembali dengan suhu 70°C selama dua menit untuk mengurangi risiko.

Pemanasan berlebihan dapat mengubah kandungan ini menjadi nitrosamin, senyawa berbahaya yang diketahui bersifat karsinogenik dan dapat meningkatkan risiko kanker.
4. Daging Ayam: Perubahan Komposisi Protein

4. Daging Ayam: Perubahan Komposisi Protein

Daging ayam, sumber protein pilihan, sebaiknya tidak dipanaskan ulang. Perubahan komposisi protein saat dipanaskan kembali dapat menyebabkan masalah pencernaan. Meskipun rasanya lezat saat panas, hindari memanaskan daging ayam berulang kali, terutama setelah disimpan dalam lemari es.

5. Kentang: Risiko Racun Clostridium Botulinum

5. Kentang: Risiko Racun Clostridium Botulinum

Kentang yang dipanaskan kembali dapat kehilangan nilai gizinya dan berpotensi menjadi racun. Bakteri clostridium botulinum yang muncul pada kentang yang dibiarkan dingin pada suhu ruang dapat tetap bertahan bahkan setelah dipanaskan. Simpan kentang dalam pendingin dan hindari memanaskan ulang secara berlebihan.

6. Sayuran: Nitrat dan Zat Besi Berbahaya

6. Sayuran: Nitrat dan Zat Besi Berbahaya

Sayuran, kaya akan nitrat, sebaiknya tidak dipanaskan ulang. Senyawa nitrat dapat berubah menjadi zat karsinogenik yang berbahaya bagi kesehatan jika dipanaskan berulang. Beberapa jenis sayuran seperti bayam, seledri, lobak, selada, buah, dan akar bit wortel sebaiknya tidak dipanaskan kembali.

7. Jamur: Senyawa Berbahaya dan Masalah Pencernaan

Jamur yang sudah dimasak dan disimpan dalam lemari es selama 24 jam sebaiknya tidak dihangatkan kembali. Proses ini dapat menghasilkan senyawa berbahaya dan menyebabkan masalah pencernaan. Simpan jamur dengan benar di kulkas dan konsumsi dalam kondisi dingin, hindari memanaskannya lebih dari sehari.

7. Jamur: Senyawa Berbahaya dan Masalah Pencernaan

8. Makanan Bersantan: Lemak Tinggi yang Rentan Rusak

Menghangatkan makanan bersantan dapat merusak nutrisi dan meningkatkan kandungan lemak jahat. Meskipun mengandung nutrisi seperti vitamin, mineral, dan zat besi, memanaskan kembali makanan bersantan secara berulang dapat menyebabkan masalah pada pencernaan dan menurunkan nilai nutrisinya.

8. Makanan Bersantan: Lemak Tinggi yang Rentan Rusak
9. Minyak: Aldehida dan Risiko Kanker

9. Minyak: Aldehida dan Risiko Kanker

Minyak goreng yang digunakan berulang kali dapat menimbulkan risiko pembentukan aldehida, senyawa yang dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker dan penyakit degeneratif. Hindari memanaskan ulang minyak goreng, termasuk minyak zaitun, jagung, kanola, dan minyak nabati lainnya, untuk mengurangi risiko kesehatan.

10. Makanan Digoreng: Kandungan Minyak Tinggi

Makanan yang digoreng dapat masih mengandung minyak, dan memanaskannya kembali dapat meningkatkan risiko terbentuknya aldehida, memicu penyakit degeneratif. Hindari memanaskan ulang makanan yang digoreng, terutama dengan cara menggoreng ulang, untuk mengurangi risiko kolesterol dan obesitas.

10. Makanan Digoreng: Kandungan Minyak Tinggi
Bahaya Memanaskan Makanan

Bahaya Memanaskan Makanan

Memanaskan atau memakan sisa makanan yang disimpan terlalu lama dapat membahayakan kesehatan.

Kontaminasi mikroba, peningkatan risiko keracunan makanan, dan kehilangan nutrisi selama proses pemanasan ulang menjadi beberapa risiko yang perlu diwaspadai.

Sebaiknya, makanan yang sudah disimpan lebih dari 3 hari sebaiknya tidak dikonsumsi lagi.

Cara Menghangatkan Makanan yang Aman

Cara Menghangatkan Makanan yang Aman

Meskipun memanaskan ulang makanan memiliki risiko, ada cara aman untuk melakukannya. Beberapa tips untuk menghangatkan makanan dengan baik adalah:

1. Panaskan makanan dalam waktu 2 jam setelah dimasak.

2. Penyimpanan makanan dalam freezer tetap aman selama 3-4 bulan, namun perhatikan perubahan tekstur dan rasa.

3. Pastikan makanan yang beku sudah dicairkan dengan benar sebelum dipanaskan kembali.

4. Gunakan microwave untuk proses pemanasan yang lebih cepat dan mempertahankan nutrisi.

5. Jangan panaskan makanan lebih dari sekali.

6. Hindari membekukan kembali makanan yang sudah dicairkan.

7. Periksa kondisi makanan sebelum dipanaskan ulang, pastikan tidak ada perubahan warna, bau, dan rasa.

Memanaskan makanan memang dapat mempertahankan cita rasa dan kualitas, namun tetap perhatikan cara yang aman untuk menghindari risiko kesehatan yang dapat timbul.

Memanaskan makanan memang dapat mempertahankan cita rasa dan kualitas, namun tetap perhatikan cara yang aman untuk menghindari risiko kesehatan yang dapat timbul.

10 Makanan yang Sebaiknya Tidak Dipanaskan Ulang dan Bahaya yang Mengikuti

Artikel ini ditulis oleh
Titah Mranani

Editor Titah Mranani

Memanaskan atau memakan sisa makanan yang disimpan terlalu lama dapat membahayakan kesehatan.

Reporter
  • Titah Mranani

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Alasan Mengapa Orang Indonesia Lebih Menyukai Nasi sebagai Makanan Pokok

Alasan Mengapa Orang Indonesia Lebih Menyukai Nasi sebagai Makanan Pokok

Tidak seperti negara-negara Barat yang mengonsumsi roti sebagai makanan pokok, Indonesia malah lebih memilih nasi untuk disantap sehari-harinya.

Baca Selengkapnya icon-hand
Top 5 Makanan Khas Indonesia yang Ekstrem, Berani Mencobanya?

Top 5 Makanan Khas Indonesia yang Ekstrem, Berani Mencobanya?

Makanan Indonesia ini dinilai ekstrem karena terbuat dari bahan yang tak biasa. Apa saja itu?

Baca Selengkapnya icon-hand
10 Makanan Hasil Pengolahan Pangan Nabati Khas Daerah di Pulau Jawa, Lengkap Beserta Cara Membuatnya

10 Makanan Hasil Pengolahan Pangan Nabati Khas Daerah di Pulau Jawa, Lengkap Beserta Cara Membuatnya

Ragam makanan hasil pengolahan pangan nabati di Indonesia menjadi bukti kekayaan bumi Nusantara. Berikut deretan makanan pengolahan pangan nabati khas daerah.

Baca Selengkapnya icon-hand
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Makanan Unik Khas Indonesia

Makanan Unik Khas Indonesia

'Mie Lendir' makanan khas Riau dan Batam. Mie ini memiliki kuah sangat kental berwarna cokelat.

Baca Selengkapnya icon-hand
Jangan Berikan 15 Makanan Ini pada Kucing, Bahaya!

Jangan Berikan 15 Makanan Ini pada Kucing, Bahaya!

Memberikan kucing makanan yang bukan khusus untuk mereka tidak hanya membahayakan kesehatan badan, tapi juga akan mempengaruhi bulu dan oragan tubuh.

Baca Selengkapnya icon-hand
Mengapa Orang Indonesia Sering Menggunakan Daun Pisang Sebagai Pembungkus Makanan?

Mengapa Orang Indonesia Sering Menggunakan Daun Pisang Sebagai Pembungkus Makanan?

Daun pisang menjadi pembungkus makanan yang lazim digunakan di Indonesia.

Baca Selengkapnya icon-hand
Tak Disangka, Ternyata Makanan Ini Bisa Sebabkan Kentut Jadi Bau Busuk

Tak Disangka, Ternyata Makanan Ini Bisa Sebabkan Kentut Jadi Bau Busuk

Deretan makanan ini bikin kentut jadi bau. Apa saja makanan yang dimaksud?

Baca Selengkapnya icon-hand