Sayur Beku vs Sayur Segar, Mana yang Memiliki Kandungan Gizi Lebih Sehat?
Banyak orang kini beralih ke makanan beku, termasuk sayuran, karena dianggap lebih praktis. Tanpa repot mencuci dan memotong, sayuran beku siap olah menjadi berbagai masakan.
Banyak orang kini beralih ke makanan beku, termasuk sayuran, karena dianggap lebih praktis. Tanpa repot mencuci dan memotong, sayuran beku siap olah menjadi berbagai masakan.
Bagaimana sebenarnya cara penyimpanan sayuran beku agar nutrisinya tetap terjaga?
Mari kita eksplorasi jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut dalam ulasan ini.
Makanan beku sering dianggap memiliki nilai gizi yang lebih rendah, memunculkan keraguan terhadap kualitas nutrisi sayuran yang dibekukan.
Hal ini karena sayuran segar dapat kehilangan nutrisi selama proses sortir, distribusi, dan penjualan.
Proses pembekuan yang dilakukan oleh produsen dapat mengunci berbagai zat gizi dalam sayuran, menjaga kualitasnya.
Menurut American Council on Exercise (ACE), proses pembekuan tidak banyak memengaruhi kandungan serat, karbohidrat, dan mineral pada sayuran.
Meskipun demikian, tidak semua nutrisi berkurang, dan beberapa bahkan dapat bertahan atau meningkat selama proses ini.
2. Vitamin C: Vitamin C larut dalam air, dan eksposur terhadap suhu tinggi, cahaya, dan oksigen selama proses blanching hingga penyimpanan dapat menurunkan kandungan vitamin ini.
Zat fitokimia, yang terdapat pada tumbuhan, cenderung berkurang pada sayuran beku dibandingkan sayuran segar, meskipun bisa bertahan pada sayuran yang memiliki kulit.
Vitamin A dan E dapat bertahan lebih lama selama proses blanching dan pembekuan, dengan beberapa produk beku bahkan memiliki kandungan beta karoten (bahan baku vitamin A) yang lebih tinggi daripada produk segar.
Meskipun kualitas nutrisi sayuran beku hampir setara dengan sayuran segar, penting untuk menyimpan dan mengolahnya dengan benar agar teksturnya tetap terjaga. Berikut adalah beberapa tips yang dapat diikuti:
Beberapa sayuran, seperti kol, selada, timun, dan dedaunan kecil, dapat mengalami perubahan warna dan rasa saat dibekukan karena tingginya kandungan air. Pilihlah sayuran yang lebih cocok untuk dibekukan.
Jika membeli sayuran beku dalam kemasan, segera simpan di dalam freezer.
Namun, jika ingin membekukan sendiri, gunakan wadah plastik khusus makanan yang kedap udara, tahan uap air, dan tidak mudah rapuh pada suhu rendah.
Meski sayuran beku dapat tahan lama, sebaiknya digunakan dalam waktu 8–12 bulan pada suhu sekitar -17°C untuk mempertahankan kualitasnya.
Sayuran beku bisa menjadi alternatif praktis dibandingkan sayuran segar.
Meskipun terdapat beberapa perubahan pada kandungan gizinya, proses pembekuan masih menjaga nilai nutrisi sayuran.
Penting untuk memilih, menyimpan, dan mengolah sayuran beku dengan bijak agar tetap memperoleh manfaat gizi yang optimal.
Menyimpan sayur dan buah dalam kulkas memang menjadi kebiasaan bagi sebagian besar orang. Namun, tidak semua jenis sayur & buah cocok disimpan di dalam kulkas.
Baca SelengkapnyaSayuran merupakan salah satu sumber utama dari serat yang bisa kita konsumsi. Namun, selain sayur ternyata ada alternatif makanan lain sebagai sumber serat.
Baca SelengkapnyaSayuran adalah makanan yang sehat dan bergizi, yang mengandung banyak vitamin, mineral, dan serat. Namun, tidak semua sayuran cocok untuk penderita diabetes.
Baca SelengkapnyaSayuran merupakan salah satu komponen penting dalam pola makan sehat.
Baca SelengkapnyaJika kadar kreatinin meningkat, maka dapat membuat fungsi ginjal terganggu.
Baca SelengkapnyaPokcoy merupakan sayuran hijau dengan berbagai manfaat kesehatan bagi tubuh yang tidak bisa disepelekan.
Baca SelengkapnyaSejumlah sayuran dan buah ternyata lebih baik dikonsumsi secara mentah demi mengoptimalkan kandungan nutrisinya.
Baca SelengkapnyaTeknik memasak yang berbeda bisa memiliki dampak yang berbeda pada sayuran.
Baca SelengkapnyaDua sebutan lain untuk gula adalah glukosa dan fruktosa. Lantas, apa perbedaan di antara keduanya?
Baca Selengkapnya