PKB Nilai PBNU Lebih Banyak Menyimpang dari Khittah NU
PBNU sudah menyimpang terlihat dari upaya mengambil PKB, padahal ormas.
Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid menilai, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) saat ini sudah menyimpang dari garis perjuangan atau khittah NU. Hal itu disampaikan merespons perseteruan PBNU dengan PKB.
"Karena PBNU hari ini lebih banyak menyimpang dari khittah Nahdhatul Ulama," kata Jazilul dalam diskusi mingguan MPR RI bertajuk 'UU Ormas dan UU Parpol Bisakah Saling Intervensi?' di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, (12/8).
Wakil Ketua MPR RI itu menyebut, bahwa PBNU sudah menyimpang terlihat dari upaya mengambil PKB saat ini. Padahal, kewenangan PBNU sebagai ormas sedangkan PKB adalah partai politik (parpol).
Dia pun menuturkan jika memang terdapat dewan pendiri partai politik (parpol). Pendiri PKB dalam hal ini PBNU.
"Tapi setelah partai politik itu berjalan, dewan pendiri tidak punya kendali. Nah demikian juga dengan PKB yang didirikan oleh partai ulama yang kebetulan difasilitasi oleh PBNU ketika itu. Bukan PBNU hari ini," ucap Jazilul.
Tetap Membawa Visi Keulamaan
Jazilul mengatakan PKB sejatinya tetap membawa visi keulamaan dalam tugas mandat perjuangan politik. Sehingga, hal itu membawa PKB meraih capaian politik yang ditargetkan.
"Makanya PKB ini menjadi partai yang hari ini Alhamdulillah di 2024 menjadi partai nasional yang berhaluan Ahlu Sunnah Walajama'an terbesar di Indonesia. Dengan 68 kursi dan ribuan anggota DPRD kabupaten kota. Semuanya mengusung spirit perjuangan Ahlu Sunnah Walajama'an di rangka politik," ujar Jazilul.
PBNU, kata Jazilul, juga membawa visi keulamaan. Namun, dengan kapasitas tugas yang berbeda dari ranah politik.
"Sementara PBNU visi keulamaan juga, tapi visi keumatan, membangun madrasah, membangun pondok pesantren, membangun sarana-sarana keumatan lainnya," imbuh Jazilul.
- Update Kondisi Ruri Vokalis Repvblik Usai Kecelakaan Naik Moge di Ciamis
- Sido Muncul Kucurkan Bantuan Sebesar Rp250 Juta untuk Anak Suspect Stunting di Kota Bandung
- Polemik e-Materai, Puan Ingatkan Pemerintah Jangan Persulit Masyarakat Daftar CPNS
- Data OJK: 1,5 Juta Kontrak Pay Later Masyarakat Bermasalah, Berpotensi Kesulitan Lunasi Utang
- Uniknya Domba Garut, dari Genetik Ternak Terbaik hingga Kesenian Adu Ketangkasan
Berita Terpopuler
-
VIDEO: Intip Lagi Momen-Momen Menyentuh Paus Fransiskus di RI, Dicium 2 Kali Imam Besar Istiqlal
merdeka.com 06 Sep 2024 -
VIDEO: Kejutan Jokowi, Blak-blakan Sosok Faisal Basri "Pengoreksi Saat Pemerintah Tak Baik"
merdeka.com 06 Sep 2024 -
VIDEO: Respons Jokowi, Angkat Tangan Ada 41 Kotak Kosong di Pilkada 2024 "Yaa Proses Demokrasi"
merdeka.com 06 Sep 2024 -
VIDEO: Sampai Ngantuk, Jokowi Terpukau Aksi Martin Paes saat Timnas Indonesia 1-1 Lawan Arab
merdeka.com 06 Sep 2024 -
Resmikan Gedung Baru RSUP Wahidin Makassar, Presiden Jokowi Ingin Tekan Kematian Ibu dan Anak
merdeka.com 06 Sep 2024