Partai Amanat Nasional (PAN) tidak ingin kalah ketiga kalinya atau hattrick dalam penyelenggaraan Pemilu. Oleh sebab itu, PAN membidik koalisi dengan partai yang tergabung dalam pemerintahan.
"PAN akan bersikap hati-hati. Karena PAN tidak mau kalah hattrick. PAN akan berkoalosi dengan partai pemerintah saja," kata Wakil Ketua Umum PANViva Yoga saat dikonfirmasi, Jumat (21/7).
PAN sampai saat ini belum menentukan arah koalisi di Pilpres 2024. Viva Yoga menyebut, dalam beberapa pekan ke depan baru akan terlihat arah koalisi.
"Kita tunggu saja kerja sama politik dalam beberapa pekan ke depan di semua parpol," terang Viva Yoga.
Perihal tawaran PAN yang mendorong Menteri BUMN Erick Thohir menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres) untuk Ganjar Pranowo maupun Prabowo Subianto, dia mengatakan, hingga saat ini proses tersebut masih sangat dinamis.
Kamu sudah membaca beberapa halaman, Berikut rekomendasi berita untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Terlebih, beber Viva Yoga, para capres masih jomblo. Belum ada sinyal salah satu capres akan menentukan siapa pasangannya di Pilpres 2024.
"Kata presiden Jokowi, semua partai politik belum menentukan paslon yang diusung. Masih dinamis," ungkapnya.
Dia menjelaskan, PAN dalam menentukan sosok capres akan berpandangan pada dua faktor. Pertama akan memonitor bagaimana realitas di lapangan. Dan kedua bagaimana hasil survei.
"Dua hal itu akan kita teliti dan analisis, nantinya baru akan diputuskan oleh Ketum PAN kepada siapa PAN akan berlabuh. Sekarang PAN belum memutuskan," ucapnya.
Di antara tiga nama capres, Viva Yoga mengomentari sosok kepemimpinan Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Saat ini elektabilitas Prabowo berada di puncak.
"Orangnya tegas, memiliki visi leadership kuat, setia kawan, baik hati, berpandangan futuristik," imbuh dia.
PAN Hati-Hati Pilih Teman Koalisi di Pilpres 2024
Artikel ini ditulis oleh
Editor Yacob Billiocta
Reporter
PAN menginginkan koalisi dengan partai pendukung pemerintah. Reporter: Alma Fikhasari
Secara sederhana, maka seseorang yang belum mencapai umur 40 tahun dapat mencalonkan menjadi capres-cawapres, namun telah berpengalaman menjadi kepala daerah.
Follow
Rekomendasi
