Driver Ojek Online jadi Korban Pembacokan di Bantul, Celurit Sampai Menancap di Bahu

Pemotor dibegal saat melintas di kawasan Jalan I Gusti Ngurah Rai, Duren Sawit, Jakarta Timur.

Seorang pria berinisial K dibacok orang tak dikenal saat menunggu ojek online (ojol) di Jalan Artha Gading Selatan, Kelapa Gading Barat.

Perampokan dengan korbannya driver online di Palembang kembali terjadi. Korban, RS, mengalami banyak luka tusukan dan mobilnya dibawa kabur.

Korban sempat tak meladeni para pelaku, namun malah dibacok menggunakan senjata tajam.

Peristiwa itu terjadi di Perumahan Cengkareng Indah pada Selasa, 24 Desember 2024 sore.

Polisi yang mendapatkan informasi dan laporan akhirnya melakukan penyelidikan, hingga berhasil menangkap ketiga pelaku.

Saat proses penangkapan, polisi terpaksa menembak kedua kaki pelaku karena berusaha melawan serta membahayakan petugas.

Penusukkan tersebut diduga dilatarbelakangi upaya pembegalan atau perampasan mobil.

Tri mengaku warga berhasil menghentikan tindakan LK membacok korban hingga akhirnya meninggal.

Pelaku melepaskan tembakan saat warga berusaha menyelamatkan korban.

Keempat pelaku ini berinisial AY (16), AN (17), AD (17), dan GP (17).

Seorang pemotor tewas dengan sejumlah luka setelah diserang orang tak dikenal (OTK) saat berkendara di Jalan Bangka, Mampang Parapatan, Jakarta Selatan.

Korban Ahmad dipukuli secara brutal. Seorang saksi sempat mencoba melerai dan memberikan perlawanan.

Tim gabungan yang dipimpin Kasubdit Jatanras Kompol Jama Purba berhasil menangkap dua pelaku di lokasi berbeda.

Pelaku ditangkap polisi untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Kedua pelaku kesal dengan ancaman oleh tukang parkir yang menjadi sasaran pengeroyokan.

Beruntung, nyawa korban masih dapat diselamatkan meski harus menderita luka yang cukup parah di bagian kepala akibat cangkul sang ayah.

Meski terluka parah, korban RV masih sempat memanggil ayahnya.

Kasus mafia tanah yang merugikan Mbah Tupon belum juga selesai. Rieke Diah Pitaloka angkat bicara.

Seorang remaja berusia 16 tahun berinisial A ditangkap petugas kepolisian karena diduga menjadi pelaku perusakan belasan nisan salib

Usai kabar perusakan makam di TPU Ngentak merebak, saksi akhirnya melaporkan perusakan di TPU Jaranan ke pihak kepolisian.

Wajah terduga pelaku terekam CCTV yang kemudian disebar oleh pengurus masjid.

Puncak kemarahan MRR pada sang kekasih ini terjadi pada 24 September 2024 lalu.

Setelah membunuh, MRR menyembunyikan jenazah korban di dalam kamar kontrakan.